Sukses

Harga Emas Dunia Hari Ini Dibayangi Turunnya Imbal Hasil Treasury AS

Harga emas hari ini di pasar spot stabil di USD 1.717,54 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS sedikit berubah pada USD 1.716.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas cenderung stabil pada perdagangan Selasa. Harga emas dibayangi imbal hasil Treasury Amerika Serikat (AS) yang lebih rendah di tengah kesengsaraan resesi yang berkepanjangan mengimbangi penguatan dolar. Sementara investor mengalihkan perhatian mereka ke pertemuan dua hari Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed).

Dikutip dari CNBC, Rabu (27/7/2022), harga emas hari ini di pasar spot stabil di USD 1.717,54 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS sedikit berubah pada USD 1.716.

Imbal hasil Treasury AS turun tajam, karena krisis pasokan gas yang menjulang di Eropa membuat pasar khawatir tentang risiko resesi global.

 “Kelegaan yang kami lihat dalam imbal hasil adalah pertanda baik untuk emas ... ketakutan yang terus-menerus di pasar ekuitas, masalah geopolitik dan jika tekanan energi meningkat, akan ada permintaan yang kuat untuk safe-haven,” ungkap Edward Moya, analis senior dengan OANDA.

"(Tetapi) Jika investor merasa The Fed masih siap untuk memberikan kenaikan 75 bps lagi pada bulan September, itu akan menjadi masalah bagi emas," lanjut dia.

Dana Moneter Internasional memangkas perkiraan pertumbuhan global lagi, memperingatkan bahwa risiko penurunan dari inflasi yang tinggi dan perang Ukraina terwujud. Tetapi membatasi kenaikan emas, dolar AS naik 0,5 persen, membuat emas batangan kurang menarik bagi pembeli luar negeri.

Karena emas merupakan aset yang tidak menghasilkan bunga, kenaikan suku bunga membuatnya kurang menarik. Namun, emas secara luas dianggap sebagai lindung nilai inflasi dan penyimpan nilai yang aman di tengah ketidakpastian ekonomi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Suku Bunga The Fed

Pasar mengharapkan Fed untuk menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada akhir pertemuan kebijakan pada hari Rabu. Kenaikan sebesar itu secara efektif akan menutup dukungan ekonomi era pandemi.

“Kami memperkirakan kenaikan suku bunga riil lebih lanjut tahun ini, terutama karena risiko inflasi memudar pada paruh kedua tahun 2022. Dengan demikian, likuidasi tambahan dana yang diperdagangkan di bursa dapat diharapkan,” kata analis UBS Giovanni Staunovo.

Dia memperkirakan emas akan turun menjadi USD 1.600 pada akhir tahun.

Di tempat lain, harga perak naik 1,1 persen menjadi USD 18,61 per ounce, harga platinum turun 0,8 persen pada USD 871,87 dan Palladium turun 0,08 persen menjadi USD 2.005,90. 

3 dari 4 halaman

Harga Emas Anjlok Jelang Pengumuman Kenaikan Bunga The Fed

Kemarin, harga emas kembali tergelincir pada perdagangan Selasa tertekan kenaikan imbal hasil surat utang Amerika Serikat (AS). Penurunan harga emas hari ini terjadi menjelang pengumuman dari Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) mengenai suku bunga.

The Fed beberapa kali telah memberikan sinyal akan menaikkan suku bunga acuan secara agresif di kisaran 75 basis poin. Sejumlah analis pun memperkirakan bahwa the Fed akan kembali menaiikan suku bunga di akhir pekan ini.

Mengutip CNBC, Selasa (26/7/2022), harga emas di pasar spot turun 0,5 persen menjadi USD 1.718,29 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,5 persen menjadi USD 1.718,20 per ounce.

Analis pasar senior RJO Futures Daniel Pavilonis mengatakan, faktor terbesar yang mempengaruhi harga emas adalah antisipasi pertemuan the Fed. Selain itu, pengumumkan angka PDB kuartal II AS pada hari Kamis juga kemungkinan menjadi pendorong yang signifikan.

"Biasanya, menjelang pengumuman The Fed, Anda akan melihat aksi jual pada logam mulai dan itu hal yang normal," kata dia.

Dalam jajak pendapat Reuters, The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin lagi pada pertemuan 26-27 Juli. Langkah ini untuk memadamkan inflasi yang sangat tinggi karena kemungkinan resesi selama tahun depan naik menjadi 40 persen.

Naiknya suku bunga AS mengurangi daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil, meskipun dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi.

Harga emas tetap melemah pada perdagangan hari Senin meskipun ada kemunduran dalam indeks dolar, yang biasanya membuat emas batangan lebih menarik bagi pembeli luar negeri.

4 dari 4 halaman

Harga Emas Turun USD 1.700 per Once, Ini Biang Keroknya

Harga emas turun tipis dan diperdagangkan tepat di atas level USD 1.700 per ounce pada pekan ini. Turunnya harga emas merupakan imbas dari penjualan rumah yang ada di Amerika Serikat (AS yang turun untuk bulan kelima berturut-turut, sebesar 5,4 persen pada bulan Juni.

Dikutip dari laman Kitco News, Minggu (24/7/2022), National Association of Realtors (NAR) menyatakan penjualan rumah yang ada turun ke tingkat penyesuaian musiman dan tahunan sebesar 5,12 juta unit bulan lalu, dibandingkan dengan tingkat tahunan Mei sebesar 5,41 juta rumah.

Proyeksi konsensus pasar menyerukan penjualan rumah yang ada turun menjadi 5,38 juta. Secara tahunan, penjualan Mei yang ada turun 14,2 persen.

Kepala ekonom NAR Lawrence Yun, menjelaskan, biaya perumahan yang tinggi sebagian menjadi penyebab penurunan bulanan.

"Turunnya keterjangkauan perumahan terus merugikan calon pembeli rumah. Baik tingkat hipotek dan harga rumah telah meningkat terlalu tajam dalam rentang waktu yang singkat,” kata Yun.