Sukses

APBN Sepanjang Semester I 2022 Surplus Rp 73 Triliun, Sri Mulyani Tersenyum Lebar

Sri Mulyani mencatat surplus APBN selama 6 bulan berturut-turut. Kinerja ini tidak terlepas dari pendapatan negara di separuh tahun ini yang telah mencapai Rp 1.317,2 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 surplus hingga semester I 2022. Tercatat, APBN surplus Rp 73,6 triliun atau 0,39 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

"Surplus (APBN) di Juni ini adalah Rp 73,6 triliun," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers APBN KiTa, Jakarta, Rabu (27/7/2022).

Kondisi ini kata Sri Mulyani jauh lebih baik dari tahun lalu pada periode yang sama. Kala itu APBN mengalami defisit hingga Rp 283 triliun.

"Ini artinya lebih dari Rp 350 triliun (mengalami) perbaikan dari total postur APBN kita," kata Sri Mulyani.

Dia menyebut capaian tersebut menggenapkan surplus APBN selama 6 bulan berturut-turut. Kinerja ini tidak terlepas dari pendapatan negara di separuh tahun ini yang telah mencapai Rp 1.317,2 triliun.

Jumlah tersebut 58,1 persen dari target APBN 2022 sebesar Rp 1.846,1 triliun. Meningkat hingga 48,5 persen dibandingkan semester I-2021 yang hanya sebesar Rp 887 triliun.

Besarnya uang yang masuk ke kas negara itu didorong penerimaan pajak sebesar 55,7 persen yakni Rp 868,3 triliun. Ini juga tidak terlepas dari sumbangan Program Pengungkapan Sukarela (PPS) yang berakhir pada Juni 2022 lalu.

Penerimaan kepabeanan dan cukai juga telah melebihi setengah dari target APBN yakni Rp 245 triliun. Tercatat capaiannya sebesar Rp 167,6 triliun atau 56,1 persen dari target.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Belanja Negara

Sementara itu, belanja negara sampai akhir Juni 2022 mencapai Rp 1.234,5 triliun atau telah mencapai 40 persen dari rencana APBN 2022. Adapun realisasinya meliputi belanja kementerian/lembaga (KL), belanja non KL dan transfer ke daerah dan dana desa (TKDD)

Dia merincikan, belanja KL sampai semester I-2022 sebesar Rp 392,8 triliun atau 41,5 persen dari rencana dalam APBN. Sedangkan untuk belanja non KL mencapai Rp 483,7 triliun atau 35,7 persen dari APBN.

Lalu untuk TKDD sebesar Rp 367,1 triliun atau 45,6 persen terhadap APBN. Termasuk pembiayaan untuk investasi telah direalisasikan sebesar Rp 48 triliun.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

Keseimbangan Primer

Sementara itu untuk keseimbangan primer mengalami surplus sebesar Rp 259,7 triliun. Lebih tinggi dari capaian pada Juni tahun lalu yang mengalami defisit sebesar Rp 116,2 triliun.

"Keseimbangan primer tahun lalu defisit Rp 116,2 triliun, sekarang positif Rp 259,7 triliun" katanya.

Kemudian untuk pembiayaan anggaran per Juni 2022 telah mencapai Rp 153,5 triliun. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu di periode yang sama yakni Rp 421,1 triliun.

"Ini sudah 18,3 persen dari target APBN sebesar Rp 868 triliun," pungkasnya.

 

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com