Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 1.695 orang warga di 27 desa di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, mengikuti program vaksinasi yang digelar sejak 13 Juni dan ditargetkan akan selesai pada akhir Juli 2022 ini. Program vaksinasi ini adalah program journey menuju 40 tahun PT. Kideco Jaya Agung di September 2022 mendatang.
Program yang digelar atas kerjasama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser dengan PT. Kideco Jaya Agung (Kideco) anak perusahaan PT Indika Energy Tbk itu, dilakukan untuk mengakomodir warga Kabupaten Paser yang belum mendapat vaksin pertama, kedua bahkan untuk warga yang belum mendapatkan vaksin booster.
Program bertajuk Vaksinasi Vaccine Goes to Community itu dilakukan dengan cara mendatangi masyarakat di desa-desa terpencil, kemudian mengajak mereka mengikuti program vaksinasi.
Advertisement
Deputy of Chief Production Officer (CPO) Kideco, Hery Cahyono menyampaikan bahwa pihaknya juga akan membuka gerai vaksin di Kecamatan Muara Komam dan Kecamatan Kuaro pada tanggal 26-27 Juli 2022 mendatang.
“Kegiatan vaksinasi ini sebagai wujud kepedulian Kideco kepada masyarakat sekitar. Kami terus bersinergi dengan semua pihak guna mempercepat capaian vaksinasi demi terwujudnya herd immunity di tengah masyarakat,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (27/7/2022).
Selain bekerja sama dengan Pemkab Paser melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas di masing-masing lokasi, menurutnya program vaksinasi Covid-19 juga bisa berlangsung atas kerjasama dari institusi TNI dan Polri.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Percepat Capaian Target Vaksinasi
Assistant Manager ER & Sustainability Kideco, Isro Ayyubi Rambe, menambahkan bahwa program vaksinasi yang digelar dalam rangka HUT ke 40 Kideco ini, digelar untuk membantu pencapaian target vaksinasi Kabupaten Paser yang baru mencapai 70 persen untuk vaksinasi tahap pertama dan kedua.
"Sebelumnya untuk vaksinasi tahap satu dan dua, Kideco juga turut aktif membantu warga Kabupaten Paser, termasuk di desa binaan kami. Untuk kali ini, targetnya adalah untuk warga yang belum mendapatkan vaksin booster, serta untuk warga yang belum mendapatkan vaksin pertama maupun kedua," ujarnya.
Dia menambahkan, Kideco juga membantu menyediakan bingkisan berupa minyak goreng, yang diberikan kepada setiap peserta vaksinasi. Hal itu menurutnya penting, untuk membuat warga agar mau ikut program vaksinasi.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Waspada COVID-19 RI Ngamuk, Vaksinasi Booster Sekarang Sangat Penting
Demi kewaspadaan terhadap kenaikan kasus COVID-19 nasional yang masih terjadi, masyarakat diingatkan pentingnya menyegerakan vaksinasi booster. Terlebih, dalam beberapa hari ini, angka harian COVID-19 menembus di atas 3.000 kasus, tepatnya 3.822 kasus pada 13 Juli dan 3.584 kasus pada 14 Juli 2022.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan, kewaspadaan kenaikan kasus COVID-19 juga perlu diperhatikan dengan adanya penyebaran subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang mendominasi.
"Kita tetap harus waspada. Terkait apakah subvarian dapat menyebabkan lonjakan kasus kembali, sebaiknya kita menelaah pengalaman atau fakta yang terjadi di Indonesia dari tahun-tahun sebelumnya," kata Reisa di Kantor Presiden Jakarta, ditulis Kamis (14/7/2022).
"Secara historis, kenaikan kasus di Indonesia selalu terjadi bersamaan dengan munculnya varian baru, termasuk Variant of Concern (VoC) seperti varian Delta pasca Idul Fitri tahun lalu serta varian Omicron pasca libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang lalu."
Dari pengalaman menghadapi gelombang COVID-19 sebelumnya, Reisa mengimbau masyarakat mempersiapkan diri dengan tingkatkan kewaspadaan. Vaksinasi booster dinilai sangat penting untuk menghadapi subvarian baru virus Corona.
"Dengan mempelajari sejarah dan fakta yang ada, maka kita harus meningkatkan kembali kewaspadaan dan persiapan diri dengan baik, termasuk dengan melakukan booster atau suntikan ketiga vaksin COVID-19. Booster menjadi hal utama yang kini sangatlah penting, terutama dengan adanya subvariabel baru ini," ucapnya.
"Dengan tingginya imunitas atau kekebalan dalam tubuh kita dan masyarakat, maka diharapkan tidak terjadi lonjakan kasus yang tinggi kembali dan angka kesakitan serta kefatalan dapat menurun."
COVID-19 Naik karena Varian Baru
Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 baru ini memang menyebabkan kenaikan kasus di beberapa negara di dunia. Namun, sejauh ini gejala yang ditimbulkan sampai kebutuhan perawatan di rumah sakit jauh lebih rendah.
"Diketahui jumlah kematian adalah sepersepuluh dibandingkan varian Omicron awal," Reisa Broto Asmoro melanjutkan.
Melihat pengalaman dan perkembangan kasus di dunia, kenaikan jumlah kasus positif dan kasus aktif biasanya terjadi dari 2 - 4 minggu pasca diidentifikasi varian baru yang muncul. Di Indonesia, gelombang COVID-19 sebelumnya terjadi kenaikan kasus setelah 20 hingga 35 hari pasca Hari Raya.
"Kemudian, kasus puncak terjadinya pada hari ke-43 hingga ke-65 setelah Hari Raya. Oleh karena itu, kita tidak boleh lengah, tetap harus waspada terutama dengan adanya subvarian baru ini (BA.4 dan BA.5) yang dinyatakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai Variant of Concern telah ada di sekitar kita," pesan Reisa.
"Persiapkan diri dengan baik seperti apa yang telah kita pelajari dan biasa lakukan selama lebih dari dua tahun belakangan ini. Kita harus benar-benar bisa menilai risiko dan disiplin menjalankan gaya hidup bersih dan sehat. Adaptasi Kebiasaan Baru yang kita telah jalankan sehari-hari akan membantu membawa negara ini ke dalam status kesehatan yang baik dan terkendali."
Advertisement