Sukses

21 Perusahaan Siap Masuk ke Kawasan Industri di Semarang

Harga lahan di Jabotabek yang kian mencekik, mendorong banyak perusahaan melirik wilayah lain sebagai lokasi industri.

Harga lahan di Ibukota yang kian mencekik, mendorong beberapa perusahaan mencari lokasi baru di luar wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek).

PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) atau KIW, selaku pengembang kawasan industri di Semarang sadar akan hal ini. Kepala Humas Kementerian BUMN, Faisal Halimi, mengatakan KIW telah menyiapkan lahan seluas 10 hektar.

"Lahan yang sudah disiapkan untuk tahun ini seluas 10 hektare. Dan sudah ada sebanyak 21 perusahaan yang mau masuk ke KIW di Januari 2013," kata dia, saat menemani Dahlan bertandang ke KIW di Semarang, Sabtu (2/2/2013).

Perusahaan itu, lanjut dia, berasal dari perusahaan yang berbasis di Jakarta, Tangerang, Bekasi dan Banten.

Diantaranya perusahaan Pasific Traders yang menangani bisnis furnitur, Kemasan Cipta dibidang berbagai kemasan, serta dua perusahaan asing yang memproduksi spare parts atau suku cadang Honda.

Luas lahan kawasan industri KIW sebenarnya memiliki total 250 hektare dan 70 meter persegi masih kosong.

Menteri BUMN, Dahlan Iskan mengatakan, saat ini banyak perusahaan yang ingin merelokasi pabriknya ke kawasan industri di luar Jabodetabek.

"Banyak yang mau pindah dari Jakarta dan Banten ke Semarang dengan berbagai alasan, seperti menghindari lahan di Jakarta yang semakin mahal, buruh bermasalah. Sedangkan di Semarang masih murah, jadi mau pindah ke Semarang," papar Dahlan.

Dia menuturkan, infrastruktur di kawasan industri juga wajib menjadi fokus perhatian untuk membawa hasil produksi perusahaan menuju ke pelabuhan.

"Memang ada hambatan jalan menuju pelabuhan. Jadi saya minta dipelajari untuk pembangunan jalan tol. Bukan instruksi, tapi bisa dipelajari kemungkinannya, seperti jalan tol Nusa Dua-Benoa di Bali yang dibangun di atas laut," urai Dahlan.

Selain itu, akan ada rencana perobohan bangunan pabrik lama untuk menampung investor baru di kawasan KIW.

Sementara itu, Komisaris Utama KIW, Ihwan Sudrajat yang menerima kunjungan kerja Dahlan, berharap apresiasi dari mantan bos PLN itu dapat memacu kinerja perseroan ke depan.

"Dalam sejarah KIW, baru pertama kali ada Menteri BUMN yang berkunjung ke kawasan ini. Mudah-mudahan kunjungan beliau semakin memberi keyakinan untuk terus memotivasi manajemen bekerja lebih keras lagi sehingga tidak kalah dengan kawasan industri lain yang memiliki aset jauh lebih besar dari kita," tutup Ihwan. (Fik/Nur)
    EnamPlus