Sukses

Kontribusi E-Commerce ke Pertumbuhan Ekonomi 2022 Diprediksi Capai 3 Persen

Wamendag meminta para pelaku usaha mengambil peluang untuk berekspansi digital menghadapi ancaman resesi global dengan memanfaatkan platform B2B e-commerce

Liputan6.com, Jakarta Pertumbuhan ekonomi dunia sedang tidak baik-baik saja, seperti yang tertulis dalam laporan Bank Dunia “Global Economic Prospect June 2022” bahwa kondisi perekonomian global mengalami tekanan akibat pandemi Covid-19 dan konflik Rusia-Ukraina.

Untuk itu, Indonesia perlu siap menghadapi risiko global terjadinya inflasi, resesi, dan stagflasi hingga tahun depan.

Menghadapi itu, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan, para pelaku usaha tidak bisa hanya berada di dalam comfort zone, perlu melihat dan mengambil peluang untuk berekspansi digital menghadapi ancaman resesi global dengan memanfaatkan platform B2B e-commerce seperti Ralali.

"Kontribusi e-commerce terhadap GDP Indonesia diperkirakan akan memberikan kontribusi sebesar 2-3 persen pada 2022. Pelaku usaha khususnya UMKM dapat mengambil kesempatan itu untuk saling bersinergi dalam menggairahkan dunia digital dengan mendukung perdagangan digital,” jelas Jerry, Jumat (29/7/2022).

Menanggapi urgensi tantangan ekonomi saat ini, Joseph Aditya selaku CEO & Founder Ralali Group dan Michael Agoes W sebagai Deputi CEO Ralali Group mengawali sesi diskusi nasional dengan bertemakan “The Last Man Standing Approach in Facing Current Global Condition” membahas bagaimana cara efektif menaklukan tantangan kondisi ekonomi global terkini.

“Dengan kekuatan yang Ralali miliki saat ini, 600 ribu Ralali Agent tersebar di seluruh Indonesia, 2 Juta user telah memercayakan digital solutionnya kepada kami, 11 juta visitor rata-rata per bulannya mengunjungi platform Ralali," kata Joseph.

 

2 dari 3 halaman

Solusi

Dirinya menyiapkan tiga solusi utama yakni Ralali Direct sebagai solusi bagi para brand owner dan pebisnis agar terhubung secara langsung dengan end customer melalui jaringan Agent dan Reseller Ralali yang tersebar di seluruh Indonesia.

Selanjutnya Ralali Tender yang merupakan solusi akses pasar bagi bisnis yang baru tumbuh untuk mendapatkan kesempatan project dari perusahaan yang lebih besar.

Terakhir Ralali Pavilion, yakni kumpulan katalog bisnis untuk mempermudah pengguna dalam mencari kebutuhan bisnisnya mulai dari produk, jasa, franchise, lisensi kemitraan, serta katalog berdasarkan area dari lokal, regional hingga Internasional,” ungkap Joseph Aditya.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

Antisipasi Risiko Global

Dengan diadakannya Ralali Executive Talks, bertujuan dapat mengantisipasi ancaman risiko ekonomi global yang terjadi dengan memberikan gambaran hingga solusi alternatif jangka pendek, menengah, hingga jangka panjang.

Dari hasil diskusi diharapkan para pengusaha dapat bersiap diri untuk cepat beradaptasi menghadapi tantangan ekonomi global.

Ralali membuka peluang kolaborasi dengan berbagai pihak atau lembaga untuk menyelenggarakan berbagai acara berkesinambungan dalam upaya memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan industri bisnis dan digital Indonesia melalui dukungan ekosistem grup yang unggul.