Liputan6.com, Jakarta - Setelah batal membeli Twitter, kabar mengejutkan kembali datang dari orang terkaya di dunia, Elon Musk.
Dilansir dari New York Post, Rabu (3/8/2022) miliarder CEO Tesla tersebut dikabarkan berencana membangun bandara pribadi di dekat Bastrop, Texas, yang kira-kira berjarak 20 mil di sebelah timur pabrik baru Tesla dan kantor pusat global di Austin, menurut laporan Austonia.
Baca Juga
Sementara itu, laporan San Antonio Express News menyebut, pejabat daerah di Bastrop mengatakan mereka tidak mengetahui rencana pembangunan bandara Elon Musk.
Advertisement
"Belum ada komunikasi formal dengan daerah mengenai bandara ini,” kata Adena Lewis, direktur pariwisata dan pengembangan ekonomi di Bastrop, kepada surat kabar tersebut.
Namun, bandara pribadi akan dibutuhkan bagi Elon Musk yang sering bepergian ke Bandara Eksekutif Austin untuk mengawasi pabrik baru Tesla, situs pengujian SpaceX, dan perusahaan terowongannya, Boring Company, yang semuanya berlokasi di Austin.
Sebagai informasi, pada akhir tahun 2021, Elon Musk secara resmi memindahkan kantor pusat Tesla dari Palo Alto, California ke Austin, dengan alasan tingginya biaya hidup di Golden State.
Menurut data yang dikutip dari Forbes, Elon Musk mengantongi kekayaan bersih sebesar USD 253 miliar atau sekitar Rp 3.789 triliun (kurs 14.978 per dolar AS) di tahun 2022.
LSM Surati Elon Musk, Desak Setop Minat Investasi Nikel di Indonesia
Puluhan lembaga swadaya masyarakat (LSM) mengirimkan surat terbuka kepada orang terkaya di dunia Elon Musk, mendesak CEO Tesla tersebut untuk tidak berinvestasi di industri nikel Indonesia karena masalah lingkungan.
Surat itu datang menyusul pertemuan Presiden RI Joko Widodo dengan sang miliarder di Texas pada Mei 2022 terkait potensi investasi di Tanah Air.
Dilansir dari Channel News Asia, Selasa (26/7/2022) Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) dan Friends of the Earth United States menjadi salah satu LSM yang terlibat dalam surat terbuka ini.
Dikatakan salam surat tersebut, bahwa kerusakan lingkungan akibat dari total luas hutan yang dikonversi menjadi pertambangan nikel, menyebabkan peningkatan deforestasi dan ancaman pencemaran air di sungai, danau, dan pantai.
Para LSM ini merekomendasikan penghentian setiap rencana investasi langsung di industri nikel di Indonesia dan menghentikan sumber dan produksinya di setiap lini bisnis Tesla.
Pihak Tesla sejauh ini belum menanggapi permintaan komentar terkait surat terbuka dari LSM tersebut.
Sebagai informasi, Indonesia dikenal memiliki cadangan nikel terbesar di dunia dan Jokowi juga berencana mengembangkan industri kendaraan listrik berbasis nikel di dalam negeri.
Indonesia pun sempat menjadi sorotan ketika melarang ekspor bijih nikel yang belum diolah mulai tahun 2020 untuk menjamin pasokan bagi investor.
Namun, para pemerhati lingkungan khawatir bahwa proses tersebut akan melibatkan pembuangan limbah pertambangan ke laut.
Sementara itu, nikel, yang digunakan untuk meningkatkan penyimpanan baterai, diperkirakan akan mengalami lonjakan permintaan selama beberapa tahun mendatang karena pemerintah, perusahaan, dan konsumen berusaha untuk mengurangi asap berbahaya yang dikeluarkan oleh kendaraan berbahan bakar fosil.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement