Sukses

Masih Rahasia, Menteri Bahlil Sebut Investor AS Minat Bangun Industri Mobil Listrik di RI

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, membocorkan akan ada satu perusahaan asing lagi yang berminat investasi mobil listrik di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, membocorkan akan ada satu perusahaan asing lagi yang berminat investasi mobil listrik di Indonesia. Masih rahasia, namun Bahlil mengatakan perusahaan tersebut dari Amerika Serikat (AS).

"Kemudian dari Amerika Serikat insya allah akan masuk, saya belum bisa sebut namanya,” kata Bahlil Lahadalia dalam webinar Bisnis Indonesia Mid Year Economic Outlook 2022: Prospek Pemulihan Ekonomi Indonesia di Tengah Perubahanan Geopolitik Pasca pandemi, Rabu (3/8/2022).

Diketahui bersama, sebelumnya Pemerintah Indonesia telah melakukan persetujuan kerjasama investasi dengan LG dari Korea Selatan, Contemporary Amperex Technology Co. Limited, atau disingkat CATL yang merupakan sebuah produsen baterai dan perusahaan teknologi asal Tiongkok China, kemudian ada Foxconn dari Taiwan, serta VW dan BASF dari Jerman.

Bahlil mengatakan, Pemerintah memberikan porsi investasi yang sama dengan semua negara. Terpenting, investasi-investasi ini diharapkan mampu memberikan nilai tambah bagi Indonesia, seperti menyediakan lapangan pekerjaan yang luas.

Tercatat, beberapa industri mobil listrik mencatatkan kinerja positif dalam hal rencana investasi di Indonesia. Misalnya, LG berinvestasi dengan membangun industri baterai senilai Rp 142 triliun, dimulai dari hulu, smelter, prekursor katoda, hingga sel baterai.

“Kalau CATL akan bangun industri di Karawang pada tahun 2023. Prekursor sudah dibangun di Karawang, prekursor di Batam, dan bahan bakunya di Maluku Utara,” katanya.

Sementara, investasi dari pabrikan asal Taiwan yakni Foxconn rencananya akan berlokasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah dengan berbagai insentif yang ditawarkan oleh Pemerintah Indonesia.

Diketahui nlai rencana investasi tersebut sebesar USD 8 miliar atau setara Rp 120 triliun (kurs 15.005 per dolar AS) dan perkiraan penyerapan tenaga kerja lebih dari 10.000 orang.

Demikian, Bahlil menyatakan fundamental ekonomi Indonesia saat ini cukup kokoh, oleh karena itu negara asing tidak perlu ragu menanamkan investasinya di Indonesia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Ford dan VW Bakal Investasi Mobil Listrik di Indonesia

Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengabarkan, Ford (Amerika Serikat) dan Volkswagen alias VW (Jerman) bakal menaruh investasi untuk industri mobil listrik di Indonesia.

Kehadiran dua perusahaan otomotif dunia tersebut mengemuka setelah Pemerintah RI melakukan perbincangan dengan Elon Musk, CEO Tesla beberapa waktu lalu.

Bahlil menyampaikan, pemerintah saat ini telah bertemu dan melakukan penjajakan dengan Ford untuk berinvestasi di Tanah Air.

"Kemarin saya juga ngomong sama Ford dari AS. Tapi saya belum menyampaikan tetang potensi investasi mereka, baru penjajakan dan kami diskusi," ujar Bahlil di Kantornya, Jakarta, Rabu (20/7/2022).

Diharapkannya, kehadiran pabrikan mobil asal Negeri Paman Sam tersebut bakal meramaikan partisipasi pemain besar pada industri kendaraan listrik di Indonesia.

"Ford itu pemain mobil kedua setelah Tesla, itu Vice President nya sudah ketemu sama saya. Jadi negara kita ini orang percaya untuk melakukan investasi," imbuhnya.

Selain Ford, ia juga memastikan Volkswagen (VW) bakal masuk ke Indonesia. Setidaknya, perusahaan asal Jerman tersebut mulai membangun pabriknya di Indonesia pada akhir 2022.

"Kemarin VW juga sudah melakukan kunjungan, dan di sana akan berproduksi tapi bukan sekarang, sekarang masa konsturksi mungkin produksinya 2024-2025 karena itu bagian dari hilirisasi," kata Bahlil Lahadalia.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

Rencana Tesla

Adapun peran VW nantinya bakal menggarap nikel dari Indonesia untuk produksi baterai kendaraan listrik. Menurut Bahlil, kehadiran VW sangat menguntungkan Indonesia meski hanya menggarap baterai mobil listrik. Sebab, perusahaan itu menguasai sekitar 30 persen pasar mobil listrik di Eropa.

"Kalau ditanya VW masuk tidak, masuk. Jadi bayangin untuk nikel ini kita udah hampir semua negara masuk nih," tegasnya.

Sementara saat ditanya rencana penanaman modal Tesla di Indonesia, Bahlil enggan berkomentar lebih lanjut. Ia pun mempersilakan pertanyaan tersebut dilemparkan kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan yang sudah berjumpa langsung dengan Bos Tesla, Elon Musk.

"Menyangkut Elon Musk, Tesla, kami sudah bagi tugas untuk Tesla. Pak Menko Luhut yang akan melakukan komunikasi intens terus menerus," tutur dia.

"Jadi kalau untuk Elon Musk, silakan ke Pak Menko, daripada saya menjawab tidak sesuai harapan," pungkas Bahlil.