Liputan6.com, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan, industri hulu migas mendukung pengembangan kapasitas nasional dengan melibatkan peran usaha lokal dalam menunjang kegiatan operasi.
Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas Erwin Suryadi mengatakan, perusahaan berskala nasional dan global yang bergerak pada industri hulu migas telah berkomitmen mendukung pengembangan kapasitas nasional, sehingga dapat meningkatkan perekonomian wilayah, wujud komitmen tersebut dipamerkan dalam Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) II 2022.
Baca Juga
"Perusahaan tersebut memperlihatkan besarnya dukungan mereka terhadap pengembangan kapasitas nasional, " kata Erwin, di Jakarta, Rabu (3/8/2022).
Advertisement
Erwin menyebutkan, salah satu perusahaan asing seperti COSL punya komitmen yang tinggi memaksimalkan potensi lokal dalam menunjang kegiatam operasional migas di Indonesia.
Hal ini pun diakui Health and Safety Environtment (HSE) Manager COSL, Indra Taufik yang hadir mewakili perusahaan.
Menurutnya, meskipun COSL merupakan BUMN milik China, namun dalam operasionalnya tetap memprioritaskan pekerja lokal. Jumlah pekerja COSL saat ini sekitar 1.100 orang.
“Sekitar 75 sampai 80 persennya pekerja lokal. Di internal perusahaan ada program pengembangan SDM, dan ini menunjukkan adanya komitmen untuk memperkuat kapasitas pekerja lokal,” jelasnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kandungan Lokal
Sebagai penyedia beragam jasa aktivitas lapangan migas, COSL terus berupaya meningkatkan kandungan lokal atau Tingkat Kandungan alam Negeri –(TKDN), melalui peningkatan kapasitas pekerja lokal.
“Khusus di lapangan, semua pekerja COSL adalah WNI,” ujar Taufik. Dalam Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) II 2022, pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) binaan perusahaan yang bergerak pada sektor hulu migas pun diberi kesempatan untuk memasarkan produknya.
Menurut Corporate Communications Manager Pertamina Hulu Rokan (PHR) Sonitha Poernomo keberadaan UMKM PHR terbukti berperan besar membantu perputaran ekonomi daerah.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
UMKM Binaan
Di Riau, yang menjadi area kerja PHR, banyak UMKM binaan PHR tumbuh dan berkembang dan bahkan menjadi pemain utama usaha kuliner di Pekanbaru. Salah satu UMKM binaan PHR adalah Sentra Budaya dan Ekonomi Kreatif Melayu Riau.
UMKM ini mewadahi sedikitnya 400 unit usaha kuliner, fashion dan kerajinan tangan. Sonitha menerangkan, pendampingan UMKM yang dilakukan PHR selalu mengacu pada tiga hal, yakni pengembangan kapasitas manusia, pemberdayaan ekonomi, serta keselarasan interaksi dengan lingkungan sekitar.
“Kami terus mengupayakan supaya pelaku usaha kecil dan mikro yang kami dampingi bisa naik kelas dan mandiri secara ekonomi, sehingga mereka juga bisa memberdayakan orang-orang di sekitarnya,” imbuhnya.