Liputan6.com, Jakarta Diklat co-firing PLTU batu bara menggunakan biomassa Angakatan II dalam memanfaatkan energi terbarukan digelar PPSDM Geominerba dan Indonesia Power. Penggunaan biomassa sebagai substitusi bahan bakar PLTU merupakan salah satu strategi percepatan pemanfaatan energi baru terbarukan menuju target 23% pada tahun 2025. Program ini sejalan dengan upaya Indonesia menuju net zero emission di tahun 2060.
Dalam RUKN (Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional) 2019-2038 yakni melalui metode co-firing pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan memanfaatkan biomassa sebagai substitusi batu bara. Pada RUKN, tertuang rencana PLN untuk mengimplementasikan co-firing pada 52 unit PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap).
Baca Juga
Selain itu, dalam rangka mendorong pencapaian target bauran energi baru dan terbarukan sebesar 23% di tahun 2025 sesuai dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik PT PLN (Persero) 2019-2028 yang telah disahkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 39.K/20/MEM/2019, perlu disusun suatu program percepatan peningkatan energi terbarukan.
Advertisement
Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Geologi, Mineral dan Batubara, Bambang Utoro membuka secara resmi Diklat yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa (2/8/2022).
“Diklat ini merupakan salah satu upaya dari PPSDM Geominerba untuk meningkatkan kompetensi praktisi dengan tujuan peserta memahami dasar biomassa dan aplikasinya untuk co-firing PLTU batu bara sehingga dapat mengimplementasikan di pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya. Program Co-firing PLTU batubara dapat dikembangkan pemanfaatannya dengan memperbaiki teknologi pelaksanaannya secara terus menerus dengan tetap memperhatikan aspek keekonomian,” ucapnya.
Tercatat sebanyak 23 orang peserta yang berasal dari perusahaan pertambangan di Indonesia mengikuti kegiatan ini selama empat hari, mulai dari 2 hingga 5 Agustus 2022. 23 orang peserta pun dibekali dengan materi terkait biomassa dan co-firing. Ada 8 materi yang diberikan pada diklat ini, yaitu:
- Pengenalan Biomassa.
- Penyimpanan dan Pengelolaan Biomassa.
- Mekanisme Pelaksanaa Co-Firing PLTU Batubara.
- Pengadaan Bahan Bakar Biomassa.
- Perhitungan Produksi Energi Listrik di PLTU Batubara yang Melaksanakan Co-firing dan Nilai Kalori Biomassa yang Optimal.
- Pengembangan Pelaksanaan Co-firing.
- Harga Patokan Tertinggi Bahan Bakar Biomassa untuk Co-firing PLTU Batubara.
- Monitoring Pelaksanaan Co-firing PLTU Batubara.
Diklat ini diharapkan mampu memberikan kompetensi kepada peserta untuk memanfaatkan EBT secara cepat, tanpa perlu adanya pembangunan pembangkit baru. Dan peserta mampu berkontribusi dalam mendukung pengembangan EBT di Indonesia.
(*)