Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia berdasarkan produk domestik bruto (PDB) mencapai 3,72 persen secara kuartalan pada kuartal II 2022. Itu berarti ekonomi Indonesia tumbuh 5,44 persen secara tahunan atau year on year (YoY) dibandingkan kuartal II 2021.
"Secara kumulatif bila dibandingkan semester I 2021 tumbuh 5,23 persen," jelas Kepala BPS Margo Yuwono dalam sesi teleconference, Jumat (5/8/2022).
Baca Juga
Margo menilai, pertumbuhan ekonomi RI pada April-Juni 2022 relatif kenal dari gangguan global yang terjadi saat ini, seperti konflik geopolitik Rusia-Ukraina yang menghambat ekspor.
Advertisement
Itu dibuktikan dengan surplus neraca perdagangan kuartal II 2022 yang tercatat sebesar USD 15,50 miliar. Jumlah tersebut meningkat 148,01 persen dibandingkan triwulan II 2021, dan naik 67,85 persen dibandingkan kuartal I 2022.
"Jadi tekanan global memberikan dampak positif terhadap kinerja ekspor dan neraca perdagangan," ujar Margo.
Ekspor Tetap Tumbuh
Pada sisi lain, di tengah tekanan global, relasi ekonomi dengan negara mitra dagang pun tutup tumbuh. Indonesia dalam hal ini menikmati windfall, dimana share ekspor dengan China yang sebesar 21,5 persen tetap tumbuh melambat 0,4 persen.
"Kalau dengan Amerika Serikat share ekspornya 8,9 persen. Secara year on year juga melambat dibanding kuartal I 2022. Tapi dapat disimpulkan, ekonomi dengan mitra dagang tetap tumbuh meskipun ada perlambatan," imbuhnya.
Lonjakan inflasi di berbagai negara besar pun nampaknya tidak banyak berimbas terhadap Indonesia. Meskipun laju inflasi per Juli sudah menembus 4,94 persen, itu masih jauh lebih rendah dibandingkan negara besar dunia lainnya.
"Kondisi ekonomi global saat ini dihadapkan sejumlah tantangan. Tekanan inflasi di beberapa negara cukup tinggi. Uni Eropa 9,6 persen, Amerika 9,1 persen, Inggris 8,2 persen," tutur Margo.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2022
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2022 tembus 5,44 persen secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan kuartal I pada 2021 sebelumnya.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2022 bila dibandingkan dengan triwulan I 2022 tumbuh 3,72 persen. Bila dibandingkan kuartal II 2021, tumbuh 5,44 persen," terang Kepala BPS Margo Yuwono dalam sesi teleconference, Jumat (5/8/2022).
Secara kumulatif, Margo mengatakan, ekonomi Indonesia di sepanjang semester I 2022 ini sukses tumbuh 5,23 persen dibandingkan dengan semester I 2021.
Merujuk pada catatan peristiwa domestik, capaian tersebut berhasil diperoleh karena adanya mobilitas yang makin tinggi dibanding periode-periode sebelumnya.
"Untuk mobilitas terjadi kenaikan penumpang untuk seluruh moda transportasi. Rilis BPS sebelumnya disampaikan, selama Q2 ini penumpang transportasi tumbuhnya sangat signifikan, baik secara q2q maupun secara YoY," imbuhnya.
Kebijakan Bank Indonesia
Dari sisi pemerintah dan Bank Indonesia, juga berupaya bagaimana melakukan kebijakan untuk meminimkan dampak tekanan global terhadap indonesia.
"Pertama, subsidi dan bantuan sosial, realisasinya pada triwulan 2 meningkat cukup tajam. Secara YoY meningkat 11,24 persen untuk subsidi energi, dan bansos meningkat 56,17 persen," papar Margo.
Pada sisi moneter, Bank Indonesia juga masih menahan kenaikan suku bunga acuan di level 3,5 persen. Sehingga itu memberikan dampak kondusif terhadap pelaku usaha.
"Daya beli masyarakat masih tumbuh juga dengan mempertimbangkan inflasi, khususnya inflasi inti. Inflasi inti masih terjaga meski ada kenaikan. Itu menggambarkan daya beli makin baik, inflasi inti 2,63 persen di akhir Juni 2022," tuturnya.
Advertisement