Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir menekankan perhatiannya pada transformasi Asabri. Ini disebut sebagai bentuk menjaga dana pensiunan para TNI, Polri, dan ASN Kementerian Pertahanan.
Dalam beberapa kesempatan, Erick menelankan pentingnya perbaikan tata kelola di Asabri. Apalagi, korupsi Asabri pernah tercatat menjadi salah satu kasus korupsi yang merugikan negara cukup besar.
Baca Juga
"Transformasi ASABRI, adalah salah satu wujud ikhtiar kami di BUMN agar dana pensiunan TNI, Polri, hingga ASN Kemenhan, terjaga dengan baik," katanya melalui akun Instagram @erickthohir, ditulis Sabtu (6/8/2022).
Advertisement
Ia menyampaikan ini sambil mengunggah beberapa momen bersama pensiunan TNI. Terlihat, ia juga mendampingi Presiden Joko Widodo dalam pertemuannya dengan sejumlah pensiunan itu.
Bagi Erick, ada makna yang mendasari transformasi Asabri selain dari perhatiannya. Yakni, pengabdian yang dilakukan para TNI bahkan hingga mereka menjadi purnawirawan.
"Pengabdian seorang prajurit TNI, adalah pengabdian tanpa henti," ujarnya.
"Setelah purnatugas, mereka tetap mencurahkan hati dan pikiran untuk bangsa," imbuh Erick.
Hal ini yang menjadi dasar Erick ingin menjaga dana pensiun yang dikelola Asabri. Berkali-kali pula ia menekankan perbaikan tata kelola. Menurutnya, langkah itu jadi salah satu upaya berterima kasih pada purnawirawan TNI.
"Sudah selayaknya kita mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para purnawirawan TNI," tukasnya.
Â
Kepastian Masa Depan
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan terus melakukan reformasi di tubuh BUMN. Salah satu yang menjadi target adalah PT ASABRI (Persero).
Erick Thohir menjelaskan, perbaikan yang dilakukan di ASABRI diharapkan bisa memberikan kepastian masa depan para pensiunan prajurit TNI, anggota Polri, dan ASN.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh direksi dan komisaris ASABRI yang telah bekerja keras melakukan transisi dan transformasi dalam memperbaiki Asabri," ujar Erick Thohir saat menghadiri HUT Asabri ke-51 dan peresmian lobi utama Gedung Asabri di Kantor Pusat Asabri, Jakarta, Senin (1/8/2022).
Jika diibaratkan seperti seorang manusia, ucap Erick, pada usia Asabri sekarang ini semestinya sudah level senior dalam keahliannya mengelola dana pensiun hingga menjamin kesejahteraan anggota. Menurut Erick, Asabri mengemban tugas yang sangat penting yang jelas bukan untuk main-main atau dipermainkan.
"Ketahanan jaminan keselamatan hingga penghidupan masa purna tugas dari banyak pihak yang menjalankan tugas-tugas penting negara seperti TNI, Polri, Kemenhan, bisa tergantung dari kinerja Asabri hari ini," lanjut Erick.
Oleh karena itu, sambung Erick, perbaikan tata kelola, penguatan fungsi manajemen risiko, serta kontrol yang kuat dari dewan pengawas dan direksi ASABRI harus selalu dilakukan secara profesional dan berkelanjutan agar tidak mengulangi kesalahan dan tidak merugikan masyarakat, khususnya TNI, Polri, Kemenhan, dan anggota ASABRI. Erick juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
"Sejak awal Pak Menhan waktu itu duduk bersama kita dan Kejaksaan Agung karena memang kasus Asabri harus dituntaskan karena TNI dan Polri merupakan fondasi bangsa yang sangat penting," ungkapnya.
Â
Â
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Prabowo Dibuat Kaget
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengaku kaget ketika baru saja dilantik sebagai Menhan pada 23 Oktober 2019. Karena berselang beberapa hari muncul kasus korupsi PT Asabri.
Diketahui Letnan Jenderal (Letjen) TNI (Purn) Prabowo Subianto dilantik sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) oleh Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo pada tanggal 23 Oktober 2019 dalam Kabinet Indonesia Maju Masa Jabatan 2019-2024.
"Jadi, waktu saya masuk kabinet baru beberapa hari saya mengalami shock. Karena kita menghadapi bagaimana kita harus selamatkan Asabri, karena uang ini merupakan uang yang sakral hasil darah dan keringat para prajurit (TNI-POLRI)," kata Prabowo dalam acara peringatan HUT Ke-51 Asabri, Di Gedung Asabri, Jakarta, Senin (1/8/2022).
Â
Rumuskan Strategi
Pada saat itu, Prabowo bekerjasama dengan Menteri BUMN Erick Thohir untuk merumuskan strategi dan jalan keluar guna menyelesaikan masalah korupsi Asabri.
Prabowo bercerita, Erick Thohir saat itu meminta dirinya untuk dicarikan pengganti direksi dan komisaris PT Asabri. Dia menyebut ada 3-5 kandidat yang diminta untuk menjadi direksi dan komisaris yang baru. Namun, semuanya menolak.
"Waktu beliau minta kepada saya pak Menhan cari calon direksi dan komisaris. Kemudian saya panggil beberapa tokoh yang saya kenal, dibidang keuangan, perbankan, ada 3 sampai 5 calon menolak semua. Tidak ada yang berani memegang saya kaget. Tidak ada yang berani," ujarnya.
Kemudian, ada yang mengajukan nama Wahyu Suparyono. Prabowo mengaku tidak kenal dengan sosok Wahyu. Ternyata, Wahyu sebelumnya pernah memegang beberapa perusahaan dan sukses dalam mengelolanya.
"Terus ada yang mengajukan nama Wahyu Suparyono. Saya tanya siapa ini Wahyu Suparyono, ternyata beliau sudah pernah memegang beberapa perusahaan dan bisa mengembalikan. Wah jangan-jangan ini orangnya (bisa balikin Asabri)," ungkapnya.
Advertisement