Liputan6.com, Jakarta Resume atau curriculum vitae (CV) kerap menjadi ujung tombak dalam upaya mencari kerja. Maka, struktur penulisan CV menjadi aspek penting agar dilirik HRD.
SVP Talent Bukalapak Suryo Sasono membagikan tips penting dalam menyusun CV. Ia juga mengungkap trik dalam menghadapi wawancara kerja.
Baca Juga
Terkait CV, ia mengaku sering menemukan yang tak sesuai standar. Misalnya, terlalu panjang, atau menggunakan jenis huruf yang berbeda-beda.
Advertisement
"Rekruter itu lihat resume cuma 30 detik sampai 2 menit, waktunya singkat. Nah banyak hal yang gak sesuai sama format CV. Paling sering itu soal jobdesc, biasanya ditulis jobdesc begitu aja, tapi coba dikasih tau achivement apa yang didapat," paparnya dalam rangkaian Emtek Career Festival, Sabtu (6/8/2022).
Suryo menyampaikan beberapa hal penting dalan menyusun CV. Pertama, perlu sesuai dengan format penulisan resume. Misalnya menggunakan satu jenis font. Kedua, terlalu panjang menuliskan riwayat pendidikan dan pengalaman organisasi.
"Bayangkan, rekruter cuma punya waktu 30 detik, kalau melihat CV berlembar-lembar udah males duluan, less is always more in CV, pastikan kontennya juga yang relevan," ujarnya.
Â
Urutan Jelas
Ketiga, adanya urutan yang jelas. Keempat, ada dampak yang jelas. Misalnya, dalam penulisan pencapaian kinerja, perlu juga menuliskan dampaknya.
Kelima, menggunakan kata-kata yang lebih aktif dan kuat. Ini bisa menarik perhatian rekruter.
"Kebanyakan CV di Indonesia ini sering pakai kata pasif, kayak partisipasi, kan ini luas bisa apa saja, tapi kurang, jadi harus pakai kata yang lebih kuat," bebernya.
Â
Â
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Wawancara Kerja
Selanjutnya, aspek penting dalam rekrutmen adalah lolos dalam interview atau wawancana kerja. Cara menjawab sejumlah pertanyaan pun jadi nilai tersendiri, sehingga perlu menarik perhatian si pewawancara.
Suryo menyarankan, bagi calon pelamar untuk membuat daftar respons atau response board. Isinya, adalah template pertanyaan dan jawaban yang akan disampaikan.
"Biasanya pertanyaannya kan berulang, nah tulis pertanyaannya lalu tes dengan teman," kata dia.
Misalnya, pertanyaan mengenai alasan kerja di perusahaan. Pelamar kerja perlu menjawab dan menjelaskan lebih dulu soal benefit yang akan diterima perusahaan. Kemudian juga sejalan dengan misi perusahaan.
"Terus pertanyaan 'apa challenge perusahaan?' Nah ini kuncinya riset lebih dulu, isu hari ini apasih, misal kontrol barang pakai ecommerce, ini jadi satu isu di Bukalapak," paparnya.