Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas antar wilayah. Salah satu yang tengah dikebut saat ini adalah jalan Tol Jogja - Bawen. Jalan tol dengan panjang total 75,82 Km melintang antara dua provinsi yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Jawa Tengah.
Jalan Tol Jogja - Bawen merupakan Segitiga Emas Joglosemar dan mendukung Kawasan pariwisata di Yogyakarta khususnya Candi Borobudur yang merupakan Kawasan Strategis Pariwisata Super Prioritas dan candi lainnya seperti Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko.
Jalan tol ini nantinya akan meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas antar wilayah, mendukung pengembangan wilayah yang ada disekitarnha. Selain itu juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta memangkas waktu tempuh perjalanan yang sebelumnya 3 jam menjadi 1,5 jam saja.
Advertisement
Jalan Tol Jogja – Bawen terdiri dari 6 Seksi yaitu:
1. Seksi 1 JC Sleman – SS Banyurejo sepanjang 8,25 Km.
2. Seksi 2 SS Banyurejo – SS Borobudur sepanjang 15,26 Km ditargetkan selesai konstruksi tahun 2024 mendatang.
3. Seksi 3 SS Borobudur – SS Magelang sepanjang 8,08 Km ditargetkan selesai konstruksi tahun 2025 mendatang.
4. Seksi 4 SS Magelang – SS Temanggung sepanjang 16,26 Km ditargetkan selesai konstruksi tahun 2025 mendatang.
5. Seksi 5 SS Temanggung – SS Ambarawa sepanjang 22,56 Km ditargetkan selesai konstruksi tahun 2025 mendatang.
6. Seksi 6 SS Ambarawa – JC Bawen sepanjang 5,21 Km ditargetkan selesai konstruksi tahun 2024 mendatang.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tambah Alat Berat
Untuk melihat perkembangan Tol Jogja - Bawen, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit melakukan kunjungan lapangan ke Seksi 1 Junction Sleman – Simpang Susun (SS) Banyurejo pada Jumat 5 Agustus 202222.
Jalan Tol Jogja - Bawen Seksi 1 sepanjang 8,25 Km yang tengah dimulai pelaksanaan konstruksinya ini ditargetkan selesai konstruksi pada akhir tahun 2023 mendatang.
Dalam kunjungannya Danang mengatakan, progres pembangunan Seksi 1 Jalan Tol Jogja - Bawen yang telah dikunjungi telah menunjukkan kemajuan, dan berpesan kepada para tim yang bekerja di lapangan untuk terus meningkatkan capaian kinerja pelaksanaan konstruksinya.
"Saya meminta alat berat yang digunakan juga perlu ditambah supaya semakin mudah dalam meningkatkan capaian kinerja selama pelaksanaan konstruksi," kata Danang.
Dikatakan Danang terkait pembebasan lahan, saat ini juga berjalan kondusif dan ada beberapa persoalan teknis dan administrasi pertanahan yang dihadapi harus segera dicari jalan keluarnya.
Danang menegaskan, tantangan pembangunan pada ruas Tol Jogja - Bawen ini adalah terkait implementasi teknologi terowongan dan harus turut memperhatikan aspek lingkungan.
"Selama pelaksanaan konstruksi juga harus menjaga keindahan bentang alam yang ada disana, dan terus mendorong terbangunnya Jalan Tol yang berkualitas untuk dapat digunakan oleh masyarakat," ujarnya.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Proyek Tol Yogyakarta-Bawen Tak Usik Borobudur dan Kawasan Wisata Lain
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menegaskan, pengerjaan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen sepanjang 75,82 km tidak akan mengusik alam sekitar. Termasuk destinasi wisata di sekitar seperti Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
"Kita tidak menyentuh sama sekali Borobudur ya. Tapi kita hanya menyentuh ininya (kawasan sekitar) saja," kata Menteri Basuki, Jumat (13/11/2020).
Dalam hal ini, ia mencontohkan penataan kawasan pariwisata di sekitar Pura Besakih, Bali. Basuki memastikan segala proyek infrastruktur tidak akan mengganggu destinasi wisata yang sekaligus menjadi warisan budaya bangsa tersebut.
"Seperti halnya kami sedang menangani Pura Besakih di Bali. Kita tidak menyentuh Besakihnya, tapi mengatur transportasinya, pasarnya, hampir Rp 1 triliun sendiri," tegas dia.
Selain Borobudur, ia menambahkan, proyek Tol Yogyakarta-Bawen juga dipastikan tidak akan menyentuh Kawasan Banaran yang sejuk sebagai destinasi wisata dengan produk unggulan kopi.
Untuk itu, Menteri Basuki menegaskan perlunya membangun sejumlah terowongan (tunnel) di beberapa titik agar proses pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen tidak merusak kondisi alam di lokasi.
"Antara Ambarawa dan Temanggung itu ada potensi lokasi tunnel dan itu menjadi perintah saya. Karena saya tidak ingin merusak Banaran. Banaran itu kopi dan itu adalah kawasan yang sejuk," katanya.
5 BUMN Keroyokan Bangun Tol Yogyakarta-Bawen
Proyek pengerjaan Tol Yogyakarta-Bawen resmi dibuka. Hal itu ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT), perjanjian penjaminan dan perjanjian regres oleh 5 BUMN pemenang lelang proyek yang ditetapkan pada 6 November 2020.
Kelima BUMN tersebut meliputi PT Jasa Marga (Persero) Tbk dengan porsi saham 60 persen, PT Adhi Karya (Persero) Tbk 12,5 persen, PT Waskita Karya (Persero) Tbk 12,5 persen, PT PP (Persero) Tbk 12,5 persen, dan PT Brantas Abipraya (Persero) 2,5 persen.
Konstruksi Tol Yogyakarta-Bawen sepanjang 75,82 km ini ditargetkan mulai pada Agustus 2021. Proyek tersebut direncanakan tuntas dan dapat beroperasi pada kuartal III 2023.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berharap, kehadiran Tol Yogyakarta-Bawen akan semakin memperkuat konektivitas di kawasan Yogyakarta-Solo-Semarang atau kerap disebut Joglosemar.
"Dengan penandatanganan PPJT ini, saya sangat bersyukur karena nanti Joglosemar akan jadi satu kawasan yang memang sudah terhubungkan satu sama lain. Jadi dengan adanya jalan tol yang tadinya angan-angan Joglosemar akan menjadi kenyataan," tuturnya dalam prosesi penandatanganan PPJT Tol Yogyakarta-Bawen Jumat (13/11/2020).
"Sekarang saya kira pasti banyak yang pakai kendaraan darat daripada udara. Karena 5-6 jam sudah sampai Kartasura. Dengan tol ini bisa lebih cepat," dia menambahkan.
Advertisement
Proyek Strategis Nasional
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit menceritakan, proyek Tol Yogyakarta-Bawen sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) sudah mulai diusulkan sejak 7 Desember 2016.
Pasca melewati studi kelayakan setahun berselang oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menetapkan Tol Yogyakarta-Bawen sebagai salah satu PSN.
"Jalan Tol Yogyakarta-Bawen ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 58 Tahun 2017, dan ditetapkan pula sebagai proyek infrastruktur prioritas melalui Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada 31 Agustus 2017," jelas Danang.