Sukses

Dongkrak Penjualan, BUMN ID Food Rilis Ulang Produk Pupuk Organik dan Beras

Perusahaan anggota BUMN Pangan ID Food, PT Sang Hyang Seri meluncurkan strategi baru untuk meningkatkan penjualan.

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan anggota BUMN Pangan ID Food, PT Sang Hyang Seri meluncurkan strategi baru untuk meningkatkan penjualan. Itu dilakukan dengan melakukan merilis ulang produk terbaru, yakni pupuk organik, benih padi dan beras.

Relaunch produk yang dilakukan berupa penggantian kemasan dari produk sebelumnya, menjadi lebih menarik, disertai dengan peningkatan kualitas.

Produk tersebut meliputi Pupuk Bintang Kuda Laut, Benih Padiku Unggul Platinum, serta Unggul dan Beras Premium Ratu Mutiara Aromatik dan Long Grain.

Direktur Utama PT Sang Hyang Seri Maryono mengungkapkan, perilisan ulang produk yang dilakukan di Sukamandi, Subang tersebut jadi sebuah angin segar dan wajah baru untuk perseroan.

"Keluarga PT Sang Hyang Seri sangat menyambut bahagia dengan adanya relaunch product yang diselenggarakan. Semoga produk ini dapat menjadi solusi bagi konsumen PT Sang Hyang Seri, juga merupakan angin segar dan wajah baru untuk PT Sang Hyang Seri," kata Maryono dalam keterangan tertulis, Senin (8/8/2022).

Menimpali pernyataan Maryono, Direktur Komersial PT Sang Hyang Seri Ferry mengatakan, ini merupakan strategi awal dari PT Sang Hyang Seri untuk menampilkan kualitas perusahaan dengan menampilkan produk-produk unggulan yang dimiliki.

"Packaging menarik, dan kualitas unggul diharapkan akan menambah daya tarik dari konsumen. Sehingga konsumen yang belum mengenal kami, memiliki peluang besar untuk melihat produk dari PT Sang Hyang Seri yang jauh lebih menarik," ungkapnya.

"Kami akan berupaya maksimal untuk mengenalkan produk kami ke seluruh Indonesia, khususnya para petani," ujar Ferry.

2 dari 3 halaman

Bawa Teh Indonesia Go Global, ID FOOD Incar Pasar Taiwan hingga Jerman

Holding BUMN Pangan atau ID FOOD ingin kmebali membumikan budaya minum teh di masyarakat. Disamping itu, ada potensi ekspor produk teh ke Taiwan hingga Jerman.

Direktur Utama ID FOOD, Frans Marganda Tambunan menyampaikan dorongan terhadap budaya minum teh akan kembali mebghidupkan ekosistem teh. Baik dari perkebunan di sektor hulu, hingga penetrasi pasar di hilir.

“Kami berupaya ciptakan ekosistem teh dengan mengangkat kembali budaya teh Indonesia gandeng UMKM dan Petani lokal di Kabupaten Solok Sumatera Barat,” ujar dia dalam keterangan resmi, ditulis Kamis (4/8/2022).

Frans melihat, perkembangan ekosistem kopi yang menjamur saat ini perlu juga diikuti oleh produk teh. Dia mengatakan untuk mewujudkan ekosistem teh akan memanfaatkan peluang pasar komoditas kopi.

Kemudian disinergikan dengan pasar konsumsi teh yang diproduksi hasil olahan petani dan perkebunan anak usaha ID Food, Mitra Kerinci di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat.

“Ekosistem itu diwujudkan dari hulu perkebunan teh Kerinci kemudian di hilir kami gandeng komunitas kopi dalam penetrasi pasarnya, seperti pada kegiatan festival teh dan kopi sinergi UMKM binaan dan petani,” jelasnya.

Frans melanjutkan mengenai data produksi teh pucuk basah sampai dengan Semester I 2022 tercatat sebanyak 4.780 ton atau 69 persen dari target 2022. Angka ini juga mengalami kenaikan 78 persen dengan periode yang sama tahun lalu.

3 dari 3 halaman

Potensi Ekspor

Dari produksi teh pucuk tersebut kemudian dilakukan pengolahan dan memproduksi teh kering sampai dengan Semester I 2022 adalah sebanyak 1.186 ton atau 73 persen dari target 2022 dan capaian 79 persen yoy.

“Kami melihat komoditas teh Indonesia juga memiliki potensi ekspor, pada tahun 2022 ini terdapat minat ekspor teh Indonesia dengan negara tujuan seperti Taiwan, Jerman dan Malaysia dengan produk black tea dan special tea, sementara minat konsumsinya produk green tea menjadi favorit konsumsi lokal di Indonesia,” kata Frans.

Sementara itu, Direktur PT Mitra Kerinci, Arief Maulana Yamin melanjutkan bahwa perkebunan teh yang dikelola ID FOOD group memiliki luasan sekitar 2025 Ha. Bahkan memproduksi kapasitas produksi teh yang dilakukan pengolahan sekitar 4.000 ton per tahun.

Arief melanjutkan bahwa ajakan untuk mengangkat Teh Indonesia selain melibatkan petani juga mengajak kontribusi milenial untuk menggaungkan keunggulan teh Indonesia.

“Keunggulan dari teh Indonesia asal Solok Selatan Sumbar ini berada di kaki gunung Kerinci yang menjadi daya tarik wisatawan karena berdekatan Taman Nasional Kerinci seblat,hasil produksi tehnya diolah menjadi keanekaragaman teh dan dapat dikombinasikan dengan buah seperti jeruk dan nanas, diolah menjadi minuman tisane serta diolah dengan kombinasi rempah - rempah seperti jahe maupun tanaman obat lainnya,” kata Arief.

Arief melanjutkan Mitra Kerinci memproduksi 2 olahan teh yaitu Black tea dan green tea yang berpotensi peluang ekspor. Varian lainnya mitra Kerinci juga memproduksi special Tea seperti jasmine tea yang diolah mix dengan bunga melati.

Selain itu, produk teh Indonesia produksi Mitra Kerinci Member of ID FOOD memiliki cita rasa yang khas yaitu woody, nutty dan vegetal.

Mengenai ekosistem pangan komoditas kopi, Arief mengakui turut menggandeng tokoh adat masyarakat setempat Datuk Sibungsu sekaligus Pembina kopi di Sumatera barat.

"Jadi penggiat kopi disinergikan dengan teh untuk peningkatan market komoditas teh Indonesia,” tukasnya.