Sukses

Mengintip Geliat Industri Kendaraan Listrik di Kaohsiung Taiwan

Kota Kaohsiung di Taiwan tengah menggiati pengembangan kendaraan listrik di wilayahnya, termasuk menggenjot penggunaan bus listrik.

Liputan6.com, Jakarta - Taiwan menjadi salah satu negara yang ikut terlibat dalam kemajuan industri kendaraan listrik global. Pemerintah Kota Kaohsiung bekerja sama dengan Hon Hai Technology Group (Foxconn) untuk mengerjakan beberapa proyek seperti bus listrik pintar dan pengembangan kota pintar.

Dilansir dari laman Business Wire, Selasa (9/8/2022) kerja sama ini bertujuan menjadikan bidang eksperimental yang menawarkan model bisnis dan layanan yang komprehensif untuk menarik produsen global berinvestasi di Kaohsiung, dan membangun rantai industri yang lengkap untuk industri kendaraan listrik (EV).

Foxconn, yang melihat fondasi kokoh dalam material logam dan teknologi finishing presisi di Kaohsiung, berencana membangun ekosistem EV dan rantai produksi baterai lengkap di kota tersebut sebagai bagian dari ambisinya berekspansi ke industri EV, mulai dari pengembangan hingga produksi paket baterai dan sel, dan sistem penyimpanan energi.

Ini juga bertujuan untuk melokalisasi manufaktur baterai di semua titik rantai pasokan, dari bahan baku hulu hingga sel tengah dan kemasan baterai hilir.

Diketahui, Kaohsiung telah menarik investasi dari perusahaan seperti WIN Semiconductors Corp., produsen terkemuka dunia untuk power amplifier dan teknologi LiDAR untuk EV, dan produsen baterai lithium Molie Quantum Energy Corp, yang meletakkan dasar bagi rantai industri EV.

Adapun anak perusahaan Foxconn, yakni Foxtron Vehicle Technologies, yang telah mendirikan fasilitas penelitian dan pengembangan dan manufaktur untuk sel baterai di Qiaotou Science Park.

Sesuai dengan rencana Pemerintah Kota agar semua bus umum menggunakan listrik pada tahun 2030, bus listrik Model T pertama secara resmi dikirimkan ke Kaohsiung pada bulan Maret tahun ini dengan target volume awal 30 kendaraan. 

Kota itu juga disebut akan menerima lebih banyak bus listrik seiring permintaan operasional.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Kaohsiung Taiwan Tingkatkan Subsidi Pengoperasian Bus Listrik

Dalam upaya mempromosikan pengembangan industri bus listrik di Kaohsiung, pemerintah kota itu meningkatkan subsidi pengoperasian dan juga akan mensubsidi pembelian bus listrik produksi lokal, dengan hibah hingga 1,5 juta dolar Taiwan (NTD) atau setara Rp 743 juta per kendaraan.P

Sebelumnya, pada Juni 2022, Foxconn juga mengumumkan akan menginvestasikan NTD 6 miliar untuk membangun Pusat Penelitian Sel Baterai dan Pengenalan Produk Baru di Taman Industri Ho Fa.

Fasilitas tersebut diperkirakan akan menanggung kapasitas produksi 1GWh untuk bus listrik, mobil penumpang, dan sistem penyimpanan energi pada kuartal pertama tahun 2024.

Sejalan dengan pertumbuhan industri EV lokal, Kaohsiung juga berencana untuk bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan Komunikasi Taiwan untuk membangun situs uji tingkat nasional untuk mobil self-driving dan Vehicle-to-Everything di Qiaotou Science Park.

Bergabung bersama Smart Pole Standard Promotion Alliance, kota itu akan menyediakan tempat untuk menguji teknologi Vehicle-to-Everything, layanan, dan verifikasi produk, yang akan menarik lebih banyak industri yang relevan untuk mendirikan basis mereka di area tersebut dan diharapkan menciptakan sekitar 5.000 lapangan pekerjaan.

Tujuannya adalah untuk membentuk Kaohsiung menjadi model smart city dan menjadi contoh package smart city export.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Menhub Perintahkan INKA Kebut Pembuatan Bus Listrik untuk KTT G20 Bali

Sementara itu, di Indonesia, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta PT Industri Kereta Api (Persero) atau PT INKA bergerak cepat membangun bus listrik yang bakal dipakai dalam Ajang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.

Menhub tak ingin pengerjaan bus listrik tersebut molor.

"Hari ini Saya ke Madiun untuk memastikan bahwa progres dari pembangunan bus untuk di Bali itu tepat waktu. Saya minta ke Dirut INKA secara khusus untuk mempercepat proses pembangunan dari bus-bus ini," ujar Budi Karya Sumadi dikutip dari Antara, Minggu (17/7/2022).

Namun Menhub tak ingin pengerjaan bus listrik sembrono hanya demi mengejar tepat waktu. BUs listrik tersebut tetap harus memperhatikan aspek keamanan.

"Hal itu karena selain digunakan untuk delegasi G20, bus itu juga melaju di jalan raya yang memiliki risiko kecelakaan," katanya.

Saat ini PT INKA sedang menggarap 53 unit bus listrik. Dari jumlah itu, hanya 30 unit yang digunakan untuk kegiatan internasional G20. Sedangkan sisanya digunakan untuk kerja sama dengan Perum Damri.

Dalam pengerjaan bus listrik tersebut, INKA menggandeng puluhan perguruan tinggi di Indonesia. Sehingga memberikan kesempatan PT INKA untuk melakukan riset dan memberikan pengalaman kerja nyata bagi dosen dan mahasiswa tentang teknologi kendaraan listrik yang sangat dibutuhkan di masa depan sebagai upaya mengurangi dampak perubahan iklim akibat pemanasan global.

Bus listrik buatan INKA memiliki kemampuan melaju dengan kecepatan hingga 80 kilometer per jam dan membutuhkan waktu daya pengisian selama 2,5 jam untuk jarak tempuh hingga 100 kilometer.

Bus listrik buatan PT INKA yang dijuluki E-Inobus sebelumnya sudah dilakukan uji operasi di kawasan wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Kegiatan tersebut dalam rangka pameran Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) dan peresmian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan di Magelang pada 4 Juni 2022.

4 dari 4 halaman

Diproduksi di Indonesia, Mobil Listrik Wuling Air ev Bakal Jadi Kendaraan KTT G20 Bali

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara resmi membuka acara peluncuran produksi perdana mobil Wuling Air EV buatan Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Menko Airlangga Hartarto turut meninjau general assembly pabrik Wuling untuk melihat proses pembuatan mobil-mobil produksi Wuling, serta kemudian melakukan test drive mengendarai mobil Wuling Air EV.

Berdasarkan data Bloomberg, potensi permintaan Electric Vehicle (EV) di dunia diperkirakan akan terus meningkat dan mencapai sekitar 55 juta unit EV hingga tahun 2040.

Untuk menangkap peluang tersebut sekaligus mendukung agenda Conference of Parties tentang Perubahan Iklim (COP21), Indonesia telah menerbitkan Perpres Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBL-BB)/BEV untuk Transportasi Jalan serta mempercepat pembangunan infrastruktur energi baru terbarukan dan pengembangan ekosistem industri KBL-BB melalui Peta Jalan Industri Otomotif Nasional dan Peta Jalan Pengembangan Industri KBL-BB.

“Tentu dengan peluncuran ini diharapkan masyarakat Indonesia bisa menggunakan kendaraan baterai atau electric vehicle yang harganya affordable. Dengan adanya mobil EV ini diharapkan dapat menciptakan net zero emission dan dengan semakin banyak kota-kota yang menggunakan EV, tingkat pencemaran lingkungannya semakin menurun,” kata Menko Airlangga dalam acara Peluncuran Produksi Perdana Wuling Air EV di PT. SAIC General Motors Wuling (SGMW) Motor Indonesia Cikarang, Jawa Barat, Senin (8/8/2022).

Pemerintah memandang optimis bahwa sektor industri akan mampu terus tumbuh. Purchasing Manager Index (PMI) Manufaktur Indonesia kembali mengalami ekspansi ke level 51,3 pada Juli 2022 atau meneruskan tren ekspansif 11 bulan berturut-turut.

Survei Kegiatan Dunia Usaha yang dilakukan oleh Bank Indonesia juga menunjukkan bahwa sektor Industri Pengolahan pada Q3-2022 diperkirakan masih akan mampu meneruskan pertumbuhan kembali.

"Saya berharap PT SGMW yang baru sekitar 7 tahun berdiri di Indonesia, bisa menjadi leading EV producer di seluruh Indonesia. Dengan investasi sebesar USD 1 miliar, 10.000 karyawan, dan luas area sebesar 60 hektar, ini juga menjadi salah satu basis ekspor otomotif Indonesia," ujar Airlangga.

Produk Wuling Air EV yang diluncurkan perdana pada kesempatan tersebut, merupakan peluncuran KBL-BB terbaru yang dikembangkan oleh Wuling. Produk ini juga telah dikonfirmasi sebagai kendaraan resmi untuk KTT G20 di Bali mendatang.

Pemerintah mengapresiasi komitmen kerjasama dari PT SGMW yang terus mendukung suksesnya penyelenggaraan KTT G20 dengan kualitas produk dan layanan yang terbaik, dan bersama-sama menunjukkan upaya Indonesia dalam penerapan penghematan energi, pengurangan emisi, perlindungan lingkungan hijau, serta pengembangan masa depan industri otomotif Indonesia.