Liputan6.com, Jakarta Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, menyebut Bali masih akan sangat rentan menghadapi krisis ekonomi, jika 100 persen perekonomiannya masih mengandalkan sektor pariwisata.
“Dalam teori investasi, tak boleh menaruh telur di dalam satu keranjang. Kalau keranjang jatuh, maka (keseluruhan) telur akan pecah,” kata Teten saat ditemui di Bali, Rabu (10/9/2022).
Baca Juga
Kata Teten, Bali memberikan kontribusi ekonomi yang sangat besar terhadap Indonesia. Hal itu berkat 20 juta turis yang datang berwisata ke pulau Dewata.
Advertisement
"Jadi Bali juga jadi pintu Indonesia masuk ke dunia luar. Jadi saya berkesimpulan, saya kira Presiden juga sama. Bahwa Bali memang memberi kontribusi yang besar bagi ekonomi nasional," ujarnya.
Meskipun ketika pandemi kemarin perekonomian Bali tumbuh minus 12 persen pada tahun 2020. Namun, Bali diyakini mampu bangkit. Caranya dengan mengatur ekonomi Bali tidak 100 persen terkait pariwisata.
Menurutnya Bali memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan selain sektor pariwisatanya. Sudah saatnya, Bali menjadi pusat perdagangan dunia.
Perbandingan dengan Singapura
Teten pun membandingkan Bali dengan Singapura. Jika dibanding Singapura, sebetulnya wilayah Bali jauh lebih luas. Tapi walaupun Singapura wilayahnya kecil bisa menjadi pusat perdagangan dunia.
"Singapura itu kecil gak punya apa-apa tapi bisa jadi pusat perdagangan dunia. Bali itu sebenernya sudah lebih dari Singapura, cuman mindsetnya masih belum menempatkan Bali sebagai pusat perdagangan dunia. Kan Singapura gak punya apa-apa," kata Teten.
Potensi Bali menjadi pusat perdagangan dunia sangat terbuka lebar. Bahkan, beberapa produk pelaku UMKM mendunia awalnya dicoba terlebih dahulu oleh turis.
"Saya sering menemukan beberapa pelaku UMKM itu produknya dikenal dunia setelah turis mencoba produk dia. Ini bisa menjadi jendela perdagangan kita keluar. Nah ini yang harus kita siapkan," pungkasnya.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Teten Masduki: Adopsi Teknologi Digital Bisa Perkuat UMKM
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut adopsi teknologi dan inovasi digital mampu memperkuat UMKM. Apalagi dengan adanya tantangan berupa transformasi digital saat ini.
Ia menyebut teknologi digital ini mempermudah akses pembiayaan UMKM, melalui kredit scoring dan manajemen risikonya. Serta penyaluran pinjaman melalui teknologi keuangan (fintech) yang saat ini telah mencapai Rp362 triliun kepada lebih dari 13,5 juta penerima.
"Saat ini, sudah ada 19 juta UMKM masuk ke ekosistem digital di mana target di tahun 2024 adalah 30 juta UMKM. Serta target 1 juta UMKM on-boarding dalam e-katalog di tahun 2022 dalam rangka kebijakan afirmasi alokasi 40 persen belanja barang Pemerintah untuk produk UMKM," kata Menteri Teten, mengutip keterangan resmi, Senin (4/7/2022).
Dalam hal ini ia turut mengapresiasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) dan Bank Indonesia (BI) yang telah menginisiasi acara Saprahan Khatulistiwa 2022.
Percepat Pemulihan Ekonomi
Ia berharap acara ini bisa mempercepat pemulihan ekonomi Kalbar khususnya bagi UMKM, pariwisata, dan industri keuangan. Termasuk pada potensi ekonomi digital bagi UMKM.
"Rangkaian kegiatan Saprahan Khatulistiwa diharapkan dapat memperluas akses pembiayaan dan pemasaran UMKM dan juga dapat menghasilkan inovasi terbaik bagi upaya pemulihan ekonomi Kalimantan Barat," katanya.
Selain itu, kata dia, ekonomi digital Indonesia pada tahun 2020-2030 juga diperkirakan akan mencapai Rp5.400 triliun dan menjadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Menteri Teten pun meminta kemitraan dan sinergi lintas pemangku kepentingan harus diperkuat mulai dari hulu yaitu penyiapan kapasitas UMKM dan kualitas produk melalui pendampingan dan perizinan, hingga hilir yaitu perluasan pasar UMKM.
Advertisement