Sukses

Teten Masduki: Pemerintah Harus Genjot Belanja Produk UMKM Jika Tak Mau Resesi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kalau menurut beberapa lembaga internasional ekonomi dunia akan semakin gelap di tahun 2023.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kalau menurut beberapa lembaga internasional ekonomi dunia akan semakin gelap di tahun 2023. Gelapnya dunia ini disebabkan oleh berbagai ketidakpastian global

Menanggapi, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, mengatakan Indonesia akan selamat dari pengaruh ketidakpastian ekonomi global, jika memaksimalkan belanja pemerintah dengan membeli produk UMKM.

"Seperti yang disampaikan pak Presiden bahwa memang tahun depan ekonomi masih penuh ketidakpastian, hari ini kita sudah cukup baik ekonomi di kuartal II  sudah kembali normal sebesar 5,44 persen, jadi sebelum pandemi pertumbuhan kita juga sekitar 5 persen, tetapi ini kan ditopang oleh belanja rumah tangga, kalau kita efektifkan belanja pemerintah  dengan membeli produk UMKM ini akan memperkuat capaian kita dikuartal III," kata Teten saat ditemui di Bali, Rabu (10/8/2022).

Namun, tahun depan pemerintah Indonesia memang perlu bekerja keras terutama untuk terus memperkuat daya beli masyarakat, dan  bagaimana menyediakan lapangan kerja.

"Saat ini Kami dari UMKM melihat karena 97 persen lapangan kerja Indonesia disediakan UMKM, maka kita harus kerjasama dengan pemerintah daerah, seluruh himbara, perbankan, terkait bagaimana agar tahun depan yang berat ini bisa memberikan dukungan finansial, dukungan manajemen dan kemudahan-kemudahan usaha, agar UMKM kita bisa betul-betul bisa kembali menyangga perekonomian nasional," katanya.

Disisi lain, kata Teten perekonomian Indonesia ditopang oleh konsumsi masyarakat, oleh karena itu daya belinya harus diperkuat. Bahkan, Teten pun optimis tahun depan UMKM mampu menopang ekonomi Indonesia ditengah ketidakpastian global.

"Iya karena keadaan ekonomi global penuh ketidakpastian, investasi juga tidak semudah yang dibayangkan karena semua akan menahan investasi dan ekspansi bisnis yang besar-besar," ujarnya.

Teten menegaskan, UMKM umpamanya periuk nasi keluarga, UMKM selalu dalam krisis ke krisis menjadi penyangga ekonomi nasional, karena inilah kekuatan Indonesia.

"Maka Presiden sudah memberikan arahan lapangan kerja harus diperkuat dan UMKM juga. Pertama, dengan memberikan lapangan kerja, dengan lapangan kerja yang ada dan daya beli masyarakat akan kuat," pungkasnya.

2 dari 3 halaman

5 UMKM di Bali Dapat Bantuan KUR dari Kementerian Koperasi dan UKM

Kementerian koperasi dan UKM (KemenkopUKM) menyerahkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 850 juta kepada lima Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Provinsi Bali.

Hal itu disampaikan Deputi bidang UKM KemenkopUKM Hanung Harimba Rachman, dalam kegiatan sinergi kegiatan Dewan Kerajinan Nasional (DEKRANAS) mengusung tema "cerita kriya", guna meningkatkan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia UMKM di Provinsi Bali, Selasa (9/8/2022).

"Diserahkan secara simbolis Program Strategis kepada 19 orang yang mewakili, meliputi Penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada 5 UMKM; Dana Bergulir LPDB KUMKM kepada 5 Koperasi; Penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) kepada 5 Usaha Mikro; dan fasilitasi Standarisasi dan Sertifikasi Produk kepada 4 UKM," kata Hanung.

Adapun rincian penerima KUR, pertama, I wayan Chok Sudiartha As debitur KUR Mikro BRI senilai Rp 50 juta dengan jenis usaha kuliner. Kedua, I wayan Sadu Aryantara debitur KUR kecil Mandiri Rp 500 juta jenis usaha handicraft.

Ketiga, Makbul debitur KUR Kecil BNI Rp 150 juta dengan jenis usaha furniture. Keempat, I ketut Pastika debitur KUR mikro Rp 100 juta dengan jenis usaha Jasa. Kelima, Andi Purniawan debitur Bank BPD Bali Rp 50 juta jenis usaha beauty and wellness.

Lebih lanjut, Hanung menjelaskan kegiatan sinergi bersama dekranas ini mengusung tema “Cerita Kriya”, dengan harapan dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia UMKM Pengrajin di Provinsi Bali serta meningkatkan citra produk kerajinan hasil karya para pengrajin, sehingga produknya dapat terus dikembangkan dan mampu bersaing di pasar lokal maupun global.

Rangkaian kegiatan sinergi ini meliputi Pelatihan, Bimbingan Teknis, Sosialisasi, FGD dan Forum Konsultasi yang berlangsung selama 3 (tiga) hari, mulai tanggal 9 sampai dengan 11 Agustus 2022.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

12 Kegiatan

Terdapat 12 (dua belas) jenis kegiatan yang dilaksanakan dengan total jumlah peserta secara kumulatif sebanyak 425 orang, dengan rincian kegiatan pertama, forum Konsultasi Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing UKM, dengan jumlah peserta 50 orang. Kedua, temu Pembiayaan UKM Ekspor, dengan jumlah peserta 30 orang.

Ketiga, pengembangan SDM UKM Berbasis Kemitraan dengan UKM Ekspor Melalui Vocational Design dan Branding Produk UKM Bersama, dengan jumlah peserta 30 orang. Keempat, pengembangan SDM UKM Berbasis Kemitraan dengan UKM Ekspor Melalui Vocational Keterampilan Teknis produksi bagi UKM, dengan jumlah peserta 30 orang.

Kelima, fasilitasi Standarisasi dan Sertifikasi Produk Ekspor dengan jumlah peserta 35 orang. Keenam, On Boarding Produk Ekspor UKM Melalui Market Place, dengan jumlah peserta 30 orang. Ketujuh, pengembangan Kapasitas Usaha Mikro Melalui Vokasi, dengan jumlah peserta 30 orang.