Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan Indonesia bakal menjadi tuan rumah gelaran World Water Forum (WWF) ke-10 pada 2024 mendatang. Even ini tepatnya akan digelar di Bali.
Menurut Basuki, forum bidang penanganan air terbesar dunia ini bakal banyak memberikan keuntungan ekonomi bagi Indonesia. Khususnya Bali, yang dikenal jadi destinasi favorit wisatawan mancanegara (wisman).
"Manfaat dari ini tidak hanya sebagai penyelenggara WWF, tapi ada 100 ribu orang tinggal di Bali selama seminggu juga dapat meningkatkan ekonomi kita," kata Menteri Basuki dalam acara 2nd Announcement World Water Forum di Gedung Kementerian PUPR, Kamis (11/8/2022).
Advertisement
Dikatakan Menteri Basuki, ajang WWF 2024 bukan hanya milik pemerintah dan Kementerian PUPR semata. Tapi juga seluruh masyarakat yang diajak ikut bertanggung jawab dalam pengelolaan air.
Untuk kesiapan, pemerintah nantinya bakal mengalokasikan APBN khusus ajang ini. Namun, bukan berarti WWF 2024 tidak butuh bantuan investor.
"Bukan berarti tidak butuh sponsor. Yang pasti semua harus bertangung jawab pada pengelolaan air, tidak hanya memangaatkan Kementerian PUPR saja," tegas Menteri Basuki.
Kementerian PUPR masih mengajak berbagai pihak terkait untuk menentukan tema yang akan dibahas dalam WWF 2024. Kendati begitu, sejumlah tema sudah disiapkan yang berkaitan dengan tiga aktor utama sumber daya air.
"Aktor tersebut yakni masyarakat yang memerlukan akses air bersih yang layak. Lalu pemerintah yang memberikan pelayanan publik, dan sektor swasta yang mengutamakan profit," beber Menteri Basuki.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Indonesia Tuan Rumah World Tourism Day ke-42, Undang Palestina hingga Vatikan ke Bali
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengumumkan Indonesia menjadi tuan rumah acara puncak peringatan World Tourism Day ke-42 pada 27 September 2022. Bali menjadi lokasi penyelenggaraan setelah sebelumnya digelar di Pantai Gading, Afrika, pada 2021.
"Dengan UNWTO beserta seluruh kelengkapan daripada World Tourism Day adalah upaya kolektif kita menunjukkan bahwa Bali adalah Bali yang sudah bangkit, pulih, dan akan kita tingkatkan jumlah kunjungan wisatawan di tahun-tahun selanjutnya," kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing di Jakarta, Senin, 8 Agustus 2022.
World Tourism Day tahun ini mengangkat tema Rethinking Tourism. Sandi menjelaskan tema itu bermaksud untuk mendiskusikan penataan ulang pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Berbagai acara disiapkan untuk mengisi agenda tersebut, termasuk diskusi multi-stakeholder bertajuk Rethinking Tourism as Element to Recovery.
"Kita mengundang 160 negara dari Afghanistan hingga Zimbabwe, juga associate partners dari Aruba sampai Puerto Rico, serta perwakilan dari Vatikan dan Palestina," ujar Sandiaga.
Undangan yang ditandatangani Sandiaga mewakili pemerintah Indonesia bersama WTO akan segera dikirimkan ke negara-negara anggota. Kemenparekraf memperkirakan sekitar 40 menteri akan hadir dalam acara yang berlangsung sehari setelah pertemuan tingkat menteri pariwisata G20.
"Kita sengaja hadirkan di Bali karena ini menjadi bagian dari side event G20. Para menteri pariwisata G20 yang sudah hadir dalam pertemuan sebelumnya di Tourism Ministerial Meeting, tinggal kita ajak ke acara di hari berikutnya," tutur Sandi menjelaskan pemilihan Bali sebagai lokasi acara.
Di samping, Bali memiliki fasilitas MICE yang mumpuni untuk menggelar pertemuan skala besar. Diharapkan 3.000 sampai 5.000 delegasi berpartisipasi langsung dalam kegiatan tersebut.
Â
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Pesan dari Indonesia
Pemerintah akan menggelar beragam kegiatan untuk memastikan World Tourism Day berjalan lancar, seperti seminar, lomba, bakti sosial, bersih sungai, dan penghijauan yang melibatkan stakeholder pariwisata di seluruh Indonesia serta enam politeknik pariwisata yang ada di bawah naungan Kemenparekraf.
Kementerian juga meminta seluruh pemangku kepentingan pariwisata lainnya untuk berpartisipasi dengan caranya masing-masing. Imbauan ditujukan kepada pemerintah daerah dan dinas pariwisata daerah, asosiasi/lembaga pariwisata, usaha/bisnis pariwisata, serta media.
"Tourism is everybody's business. Kita ingin mendorong dan memastikan bersama-sama, kita membangun bangsa melalui pariwisata ini," ujar Plt. Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf.
Dalam puncak peringatan nanti, Indonesia mengusulkan konsep pariwisata yang berfokus pada masyarakat yang berkualitas dan berkelanjutan. "Rethinking Tourism adalah spirit yang harus dihadirkan secara konkret di Indonesia sebagai tuan rumah dan juga di tingkat masyarakat global," imbuh Frans.
Sandiaga menambahkan, usulan itu sebagai bagian dari upaya penciptaan 1,1 juta lapangan kerja baru pada tahun ini, dan 4,4 juta lapangan kerja baru pada 2024.