Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Bupati Pemalang Jawa Tengah, Mukti Agung Wibowo pada Kamis kemarin (11/8/2022).
"Benar, Kamis sore (11/8/2022) hingga malam KPK telah melakukan serangkaian tangkap tangan terhadap beberapa pihak yang diduga sedang melakukan tindak pidana korupsi," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, dikutip Jumat (12/8/2022).
Baca Juga
KPK Komjen Pol (Purn) Firli Bahuri menyebut, Mukti Agung Wibowo diamankan tim penindakan lantaran diduga terlibat tindak pidana suap.
Advertisement
"MAW (Mukti Agung Wibowo) dan beberapa orang yang diduga telah melakukan tindak pidana korupsi berupa suap," ungkapnya.Â
Dilansir dari laman laman elhkpn.kpk.go.id, total harta kekayaan Mukti Agung Wibowo tercatat sebesar Rp 1.238.068.102.
Bupati Pemalang tersebut melaporkan harta kekayaannya pada 18 Maret 2022.
Dalam laporan tersebut, disebutkan Mukti Agung memiliki satu bidang tanah di Kota Brebes, Jawa Tengah senilai Rp 350 juta.
Adapun harta bergerak lainnya, di mana Mukti Agung hanya tercatat memiliki satu unit mobil Toyota Innova tahun 2016, senilai Rp 250 juta.
Kemudian tercatat juga harta bergeral lainnya milik Mukti Agung sebesar Rp 226,1 juta. Semetara kas dan setara kas sejumlah Rp 411.888.102.
Namun, Mukti Agung tidak tercatat memiliki utang maupun piutang.Â
Menyusul ditangkapnya Bupati Pemalang dalam OTT KPK, warganet kembali menyoroti saat Mukti Agung memenangkan Pilkada Pemalang di tahun 2020.
Usai dinyatakan menang, Agung Mukti Wibowo membuat 'gebrakan' dengan berjanji akan mendonasikan seluruh gajinya untuk rakyat. Hal itu dilakukan guna meringankan beban masyarakat Pemalang yang tengah dalam kondisi sulit akibat pandemi.
"Saya secara pribadi menyampaikan bahwa gaji saya sebagai Bupati Pemalang saya serahkan kepada masyarakat Kabupaten Pemalang," katany Agung Mukti Wibowo, sesaat usai pelantikan dirinya sebagai Bupati Pemalang.
Respon Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Soal OTT Bupati Pemalang
Terkait penangkapan Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo beserta jajarannya dalam OTT, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan sangat menyayangkan hal itu.
Ganjar mengatakan dirinya telah berulangkali memperingatkan kepala daerah, agar tidak terlibat pada tindak kejahatan korupsi.
"Saya sebenarnya sudah mengingatkan berkali-kali kepada kawan-kawan, dan tentu saja saya akan menunggu perkembangan yang ada," kata Ganjar, seusai mengikuti acara Jagongan Bareng Ajaib, di Hotel Tentrem, Semarang, Kamis malam (11/8/2022).
Gubernur menegaskan, komunikasi dalam upaya memperingatkan para kepala daerah untuk tidak terlibat korupsi dilakukannya secara intensif. Apalagi, Jawa Tengah sudah lama bekerja sama dengan KPK, untuk pencegahan korupsi.
"Saya selalu mengingatkan karena sebenarnya kerja sama kita dengan para penegak hukum, dengan KPK itu sudah terlalu sering," ujarnya.
Ganjar mengatakan, dalam setiap kegiatannya di Jawa Tengah, KPK tak hanya melakukan sosialisasi dan edukasi. Di dalamnya, terselip peringatan-peringatan atau kode yang harus diperhatikan kepala daerah. Penekanannya, kontrol diri pada individu.
"Hati-hati ya di Jawa Tengah ada yang umpama jual beli jabatan, ada lho di Jawa Tengah yang main proyek, ada lho yang seperti ini kira-kira yang jahat. Nah, pada saat itu kita harus melakukan kontrol diri," kata Ganjar.
Advertisement
KPK: Bupati Pemalang Terlibat Suap Barang Jasa serta Lelang Jabatan
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron menyebut Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo diamankan tim penindakan lantaran terlibat dugaan tindak pidana suap pengadaan barang dan jasa serta lelang jabatan.
"Berkaitan dugaan tindak pidana korupsi suap dan pungutan tidak sah dalam pengadaan barang dan jasa serta jabatan," ujar Ghufron dalam keterangannya, dikutip Jumat (12/8/2022).
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Komjen Pol (Purn) Firli Bahuri menyebut Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo diamankan tim penindakan KPK lantaran diduga terlibat tindak pidana suap.
"MAW (Mukti Agung Wibowo) dan beberapa orang yang diduga telah melakukan tindak pidana korupsi berupa suap," ujar Firli kepada Liputan6.com Jumat (12/8).
Namun Firli belum bersedia membeberkan lebih jauh terkait penangkapan ini. Dia menyebut tim penindakan masih melalukan pemeriksaan awal terhadap mereka yang diamankan.
"Rekan-rekan dari kedeputian penindakan masih terus bekerja dan pada saatnya kami akan memberikan penjelasan kepada publik. Terima kasih," kata dia.
23 Orang Terjaring OTT KPK Bersama Bupati Pemalang, Termasuk Tukang Sapu
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan 23 orang dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan tim penindakan sejak, Kamis 11 Agustus 2022.
Mereka diamankan yakni Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo hingga tukang sapu yang juga bekerja sebagai honorer berinisial EK.
Berdasarkan informasi sumber Liputan6.com tukang sapu tersebut turut serta membawa barang saat penangkapan. Namun sumber tak bersedia menjelaskan apakah barang tersebut adalah tas yang berisi uang atau bukan.
Mereka diamankan tim penindakan KPK pada sore hari dan diseret ke lembaga antirasuah pada pukul 17.20 WIB. Mereka langsung diperiksa secara intensif di lantai dua Gedung Merah Putih KPK.
Selain Mukti Agung Wibowo dan tukang sapu berinisial EK, mereka yang diduga turut diamankan yakni MR, WHD, DS, SG, MS, AJW, SLM, STP, IRW, SKN, AM, AH, DKY, AD, AW, KS, ES, HS AH, MDY, dan JT.
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Komjen Pol (Purn) Firli Bahuri tak menampik inisial mereka yang turut diamankan. Namun Firli meminta masyarakat bersabar menunggu pihaknya selesai bekerja.
"Nanti penjelasannya," kata Firli.
Advertisement