Sukses

Pacu Inovasi Kelistrikan, PLN Siap Gelar Konferensi Akademik Internasional

PT PLN (Persero) kembali menggelar konferensi akademik International Conference on Technology and Policy in Electric Power and Energy (ICT-PEP 2022).

Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) kembali menggelar konferensi akademik International Conference on Technology and Policy in Electric Power and Energy (ICT-PEP 2022).

Hal ini dalam rangka mengajak berbagai pemangku kepentingan untuk berkontribusi dalam sektor ketenagalistrikan nasional, termasuk akademisi.

Konferesi internasional tahunan ini akan dilaksanakan pada 18-20 Oktober 2020 secara offline di Jakarta, Indonesia.

Adapun tema yang diangkat tahun 2022 ialah Advanced Technology for Transitioning to Sustainable Energy and Modern Power Systems.

"Mari kita berbagi pengetahuan mengenai perkembangan ketenagalistrikan dengan hasil penelitian terkini dalam bidang ketenagalistrikan di dunia," kata General Manager Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan PLN, Iswan Prahastono, Sabtu (13/8/2022).

Kegiatan ini akan dihadiri oleh para peneliti PLN, peneliti non-PLN, praktisi, dosen/akademisi hingga mahasiswa baik dalam dan luar negeri. Peran mereka penting untuk memberikan pandangan terhadap sektor ketenalistrikan. Sehingga, sektor ini makin baik ke depan.

Peserta yang ingin berpartisipasi dalam konferensi ini dapat mendaftar melalui www.ict-pep-pln.com.

Selain itu, dalam rangka mewujudkan energi bersih dan teknologi smart grid sebagai komponen penting keberlanjutan energi, PLN mengajak peserta untuk mengirimkan karya ilmiah ( paper) terbaiknya. Pengiriman karya melalui website yang sama paling lambat 19 Agustus 2022.

"Lima paper terbaik akan mendapatkan penghargaan sebagai best papers," katanya.

2 dari 3 halaman

PLN Kerja Sama dengan Pelindo Grup Masifkan Electrifying Marine

PT PLN (Persero) Group, melalui anak usaha PT Haleyora Power menjalin kolaborasi dengan PT Pelindo Jasa Maritim, sub-holding PT Pelindo untuk memperkuat pasokan listrik di pelabuhan milik Pelindo. Hal ini sejalan dengan program PLN dalam Electrifying Marine.

Enam+08:01Liputan6 Update: Harga Mi Instan Dikabarkan Bakal Naik 3 Kali Lipat Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Jakarta pada Rabu 10 Agustus 2022. Melalui nota kesepahaman ini, PLN Group nantinya akan memperkuat pasokan listrik di pelabuhan milik Pelindo Group. Pasokan listrik yang andal di pelabuhan harapannya bisa mendorong konversi penggunaan BBM untuk operasional kapal menjadi berbasis listrik.

Direktur Sumber Daya Manusia PLN Yusuf Didi Setiarto menyambut baik rencana kerja sama ini. Khususnya di bidang Electrifying Marine, PLN mendorong pemanfaatan listrik yang lebih luas khususnya di pelabuhan. Melalui Electrifying Marine mampu menekan ketergantungan penggunaan BBM.

Dengan adanya penandatanganan MoU ini, ia optimistis akan menguatkan kesiapan perusahaan menghadapi tantangan bisnis yang semakin kompetitif.

“Ini adalah bentuk nyata dari pesan Menteri BUMN Erick Thohir bahwa sedapat mungkin BUMN membangun kolaborasi yang positif dalam rangka mengoptimalkan sumber daya masing-masing. Karena itu MoU ini sangat penting demi memaksimalkan potensi bisnis PLN dan Pelindo,” ujar Didi, Jumat (12/8/2022).

Selain Haleyora Power, PLN Group melalui anak usahanya PT Pelayaran Bahtera Adhiguna (BAG) meneken MoU dengan Pelindo Jasa Maritim untuk memaksimalkan rantai pasok batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PLN Group.

Sinergi ini diharapkan dapat mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki masing-masing perusahaan. Yakni dari Bahtera Adhi Guna yang bergerak di bidang transportasi batu bara untuk pengamanan pasokan batu bara ke PLTU dengan Pelindo Jasa Maritim yang bergerak di bidang pelayanan jasa kapal, pemeliharaan dan penyediaan peralatan pelabuhan serta layanan fasilitas pelabuhan.

3 dari 3 halaman

Pengerukan

Didi menjelaskan, dengan adanya nota kesepahaman ini, nantinya ketiga perusahaan akan bekerja sama mengembangkan usaha di bidang pengerukan dan tug assist.

Ia melihat kolaborasi ini penting karena bisnis pelayaran merupakan bisnis yang terintegrasi. Sehingga membutuhkan kolaborasi antar BUMN untuk memaksimalkan potensinya.

“Sumber daya kolektif nanti akan kita konsolidasikan, kita kerja bersama, dan harapannya bisa dikembangkan bisnisnya. Tinggal infrastrukturnya dibikin andal. Jangan sampai mengecewakan konsumennya,” jelas Didi.

Didi menilai kerja sama ini sebagai langkah awal yang penting. Selanjutnya akan dibentuk tim kerja sama yang berasal dari masing-masing pihak. Di mana tim ini akan memetakan potensi layanan serta melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.

Direktur Investasi Pelindo Boy Robyanto menyambut baik MoU dengan PLN ini dan mendorong untuk segera dibentuk Perjanjian Kerja Sama (PKS). Sehingga upaya kedua belah pihak untuk meningkatkan kinerja perusahaan di bidang pengerukan dan tug assist bisa segera dioptimalkan.

“MoU ini saya yakin bisa segera ditingkatkan menjadi PKS. Kerja sama ini perlu dilanjutkan utamanya untuk optimalisasi pengurangan biaya logistik. Terutama untuk pelabuhan-pelabuhan di Indonesia Timur,” ujar Boy.