Sukses

Sarinah Diserbu 6 Juta Pengunjung dalam 5 Bulan

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menyebut mall Sarinah telah dikunjungi 6 juta pengunjung hanya dalam waktu lima bulan setelah pembukaan.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menyebut mall Sarinah telah dikunjungi 6 juta pengunjung hanya dalam waktu lima bulan setelah pembukaan. Diperkirakan ada 41 ribu pengunjung datang setiap harinya.

"Selama 5 bulan pembukaan (Sarina) ini sudah hampir 6 juta (orang berkunjung)," kata Erick Thohir di Gedung Sarinah, Jakarta, Senin (15/8).

Erick bercerita saat dia pertama kali ingin membangun Sarinah, tetapi banyak pihak yang tidak percaya. Bahkan dia sampai harus memohon untuk menghidupkan kembali Sarinah. Padahal kata Erick, Sarinah merupakan mall ritel modern pertama yang dibangun pada era 1960-an.

"Saya ingat ketika kita bersama-sama ingin membangun Sarinah tidak ada yang percaya," ungkap Erick.

Di sisi lain berbagai negara lain telah memiliki pusat kunjungan yang bisa menunjukkan miniatur negaranya. Sehingga Sarinah diremajakan dan dijadikan etalase produk UMKM buatan dalam negeri.

"Kalau di negara lain ini punya center visit, kita belum," kata dia.

Namun, kata Erick hal ini tidak bermakna pemerintah ingin menjegal bisnis model ritel modern pihak swasta. Melainkan berkolaborasi dengan pihak swasta.

"Kami yakin kalau bisnis modelnya dibangun win-win ini bisa," kata dia.

Erick meyakini bisnis ritel modern Sarinah ini bisa menguntungkan dan bisa diduplikasi di pihak lain. Sehingga akan lebih banyak lagi mall yang memberikan ruang kepada produk dalam negeri yang dibuat pelaku UMKM.

"Dengan segala upaya dilakukan dan masukkan dari pengusaha, kita yakin bisnis model Sarinah ini bisa," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Sarinah Berpotensi Saingi Citayam Fashion Week

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu telah meresmikan The New Sarinah. Kini, Sarinah menjadi salah satu spot nongkrong andalan bagi warga DKI Jakarta dan sekitarnya.

Soal keberadaaan Sarinah ini, Pengamat Tata Kota Bakti Setiawan mengatakan Sarinah kini tak sekadar sebagai pusat perbelanjaan semata, melainkan juga menyediakan ruang kreatif bagi generasi muda ibu kota dan sekitarnya. Dengan komitmen yang mengedepankan akses publik dan ruang kreatif sejak awal, Bakti menilai Sarinah punya potensi lebih baik dari Citayam Fashion Week di Sudirman.

"Nama Sarinah yang sudah terkenal ditambah lokasinya yang strategis," ujar Bakti seperti ditulis, Minggu (24/7/2022).

Bakti menyampaikan nama besar Sarinah terbukti menarik minat masyarakat untuk berkunjung setelah kembali dibuka pada 21 Maret lalu. Dalam waktu empat bulan terakhir, Sarinah sudah dikunjungi lima juta pengunjung dari seluruh Indonesia. Bakti memperkirakan tren kunjungan ke Sarinah akan terus meningkat seiring melaindainya kasus covid-19.

Oleh karena itu, Bakti menyebut manajemen Sarinah harus terus melakukan inovasi sesuai kebutuhan generasi muda saat ini. Bakti mengatakan, keterlibatan generasi muda ajang di Sarinah juga akan semakin menarik minat bagi anak muda untuk berkreasi di pusat perbelanjaan pertama di Indonesia tersebut.

"Tantangannya harus lebih profesional, melibatkan anak-anak muda, dan inovatif juga adaptif merespons atau menangkap, bahkan menciptakan peluang," kata Bakti.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

Khas Indonesia

Sarinah sendiri memberi pengalaman belanja khas Indonesia dalam satu atap dan cocok untuk lintas generasi lantaran banyak ruang luar dan beranda outdoor dengan pemandangan metropolis Jakarta, situs-situs selfie dan nuansa senja (sunset).

Beragam ruang kreatif tersedia, mulai dari distrik seni yang memamerkan karya adi seni oleh kurator seni terkenal. Sky deck untuk entertainment dan sunset chill out, pemutaran perdana film (premier), panggung musik dan seni, bahkan alfresco wedding party atau gatherings, exhibition, pop up stores, bazaar dan lain-lain.