Sukses

Benarkah Harga Mi Instan Naik? Simak Rinciannya di Minimarket dan E-Commerce

Sebenarnya saat ini berapa harga mi instan di pasaran? Simak reportase Liputan6.com di beberapa minimarket dan e-commerce.

Liputan6.com, Jakarta - Pada pekan lalu Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengeluarkan pernyataan yang cukup menggemparkan. Menurutnya, harga gandum dunia terus naik dampak perang Rusia dengan Ukraina. kenaikan harga gandum tersebut bisa mengerek juga harga mi instan di Indonesia. Tak tanggung-tanggung, kenaikan harga makanan kesukaan anak kos tersebut bisa naik hingga 3 kali lipat.

Di sisi lain, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan hingga bos produsen Indomie, yakni Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Franciscus (Franky) Welirang menampik pernyataan dari Mentan tersebut. Baik Zulkifli maupun Franky berpendapat bahwa kenaikan harga gandum saat ini diharapkan tidak membuat harga mi naik. Sebab panen gandum saat ini di negara produsen telah membaik.

Terlebih lagi dikatakan bahwa Indonesia mengimpor gandum ke banyak negara. Apalagi, saat ini beberapa negara yang dimaksud juga sedang panen gandum. Dengan demikian diharapkan bahwa pasokan gandum dalam negeri tak akan banyak terpengaruh.

Terlepas dari pernyataan para pejabat tersebut, sebenarnya saat ini berapa harga mi instan di pasaran? Berdasarkan reportase Liputan6.com di beberapa minimarket di daerah Cengkareng, berikut ini harga mi instan beberapa merek dan rasa pada hari Senin (15/8/2022):

1. Indomaret

- Indomie Mi Instan Ayam Bawang - Rp 3.000 

- Indomie Mi Instan Goreng Aceh - Rp 3.000 

- Indomie Mi Instan Kari Ayam - Rp 3.100

- Mi Sedaap Instant Goreng - Rp 3.100

- Mi Sedaap Instant Kari Ayam - Rp 2.900

- Mi Sedaap Ayam Bawang - Rp. 2.900

2. Alfamart

- Indomie Mi Instant Soto Mie - Rp 3.000

- Indomie Mi Instant Goreng - Rp 3.100

- Indomie Mi Instant Goreng Rendang - Rp 3.100

- Sedaap Mie Instant Goreng - Rp 3.100

- Sedaap Mie Instant Soto - Rp 3.000

- Sedaap Mie Instant Ayam Bawang - Rp 3.000.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

E-Commerce

Lalu berdasarkan pantauan Liputan6.com di Tokopedia, rata-rata harga mi instan dijual mulai dari Rp 2.765 per bungkus. Salah satu penjual membanderol Mie Sedaap sebesar Rp 2.720-Rp 3.200 per bungkus.

Kemudian, ada pula yang menjual Indomie rasa soto mie, ayam bawang, dan kari ayam sebesar Rp 2.800-Rp 3.200 per bungkus. Pedagang lain menjual Indomie goreng sekitar Rp 2.600-Rp 3.050 per bungkus.

Harga mi instan di e-commerce lain seperti Blibli, terbilang cukup kompetitif. Sebab, harganya mirip-mirip dengan pedagang yang menjual di Shopee.

Sebagai contoh, harga Indomie Instan Goreng dibanderol Rp 3.330 Ada juga yang membanderol Indomie dengan berbagai varian dengan harga Rp 2.350 per piecenya.

Itu adalah harga mie instan yang ada pada beberapa gerai ritel dan online shop hari ini.

Reporter: Firda Makarimah

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Indofood Siap Kembangkan Sorgum untuk Bahan Baku Mi

Sebelumnya, Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Fransiscus Welirang menuturkan, perseroan mendukung penuh upaya Kementerian Pertanian dalam antisipasi krisis pangan global dengan mencari alternatif bahan baku lokal seperti sorgum.

Selain itu, perseroan juga siap mengembangkan mi instan berbahan dasar dari sorgum untuk menggantikan gandum yang diimpor dari luar negeri. Ia mengatakan, pihaknya dengan Kementerian Pertanian mendiskusikan banyak hal terutama mengembangkan bahan baku lokal. Ke depan, akan ada program pengembangan tanaman sorgum.

"Kita dengan Pak Mentan SYL memperbincangkan banyak hal, tapi intinya bagaimana kita saat ini bisa mengembangkan bahan baku lokal seperti sorgum,” ujar dia dikutip dari Antara, ditulis Minggu (14/8/2022).

 

4 dari 4 halaman

Tanaman Asli Indonesia

Ia menambahkan, sorgum merupakan tanaman asli Indonesia yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan pangan nasional. Pria yang akrab disapa Franky ini mengatakan, pengembangan sorgum berperan penting untuk substitusi tepung terigu berbahan dasar gandung yang hingga kini bergantung pada impor. Tercatat impor gandum Indonesia 11,69 juta ton pada 2021.

Ia mengatakan, pihaknya siap memproses pengolahan komoditas sorgum, sedangkan pemerintah melalui Kementerian Pertanian diharapkan dongkrak kapasitas produksi sorgum nasional.

"Pertanian dalam bidang budidaya, dan kami dalam bidang prosesnya. Apalagi produk tepung ini berkembang terus, akan ada produk baru yang berkembang. Yang pasti inisiasinya dari Kementan,” tutur dia.