Sukses

Melihat Sejarah dan Makna Bendera Merah Putih di HUT RI ke-77

Berikut adalah sejarah mengenai bendera Merah Putih milik Indonesia, yang pertama kali dikibarkan pada 17 Agustus 1945.

Liputan6.com, Jakarta - Pada Rabu hari ini, tepatnya 17 Agustus 2022 Indonesia tengah menyambut Hari Kemerdekaan atau HUT RI ke-77.  Perayaan HUT RI tak terlepas dari tradisi upacara yang dilaksanakan dengan mengibarkan Bendera Merah Putih.

Bila dilihat secara historis, bendera Indonesia atau dikenal dengan nama Sang Saka Merah Putih merupakan identitas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dihimpun dari berbagai sumber, Rabu (17/8/2022) salah satu istri Presiden Sukarno, yakni Fatmawati, merupakan penjahit bendera Merah Putih setelah kembali ke Jakarta dari pengasingannya di Bengkulu pada 1944.

Dalam proses penjahitannya, bendera Merah Putih berbahan katun Jepang, tetapi ada juga yang mengatakan bahan bendera tersebut adalah kain wol dari London. Bahan itu diperoleh dari seorang Jepang.

Karena terkenal dengan keawetannya, bahan tersebut pada saat itu digunakan khusus untuk membuat bendera-bendera negara di dunia.

Bendera Merah Putih pertama mempunyai ukuran 276 cm x 200 cm.

Hingga pada 17 Agustus 1945, bendera Merah Putih pertama kali dikibarkan secara resmi di Indonesia saat Proklamasi Kemerdekaan.

Selain nama Sang Saka Merah Putih, bendera Indonesia juga dikenal sebagai Bendera Pusaka. Ada juga yang menyebutnya Sang Merah Putih, Merah Putih, dan Sang Dwiwarna.

Adapun sejarah lainnya mengenai bendera Merah Putih milik Indonesia yang dihimpun dari berbagai sumber:

Makna Warna Bendera Merah Putih

Menurut Presiden Pertama Indonesia Sukarno, warna merah dan putih sangat kental dengan makna filosofis yang dikenal rakyat Nusantara sejak ribuan tahun lalu.

"Warna-warna itu tidak begitu saja diputuskan untuk Revolusi. Warna-warna itu berasal dari awal penciptaan manusia. Darah seorang wanita berwarna merah. Sperma seorang laki-laki putih. Matahari berwarna merah. Bulan berwarna putih," kata Sukarno seperti ditulis Cindy Adams dalam biografi Sukarno, Penyambung Lidah Rakyat.

Menurut Sukarno, tanah di Nusantara berwarna merah, sementara getah tumbuhan berwarna putih. Orang Jawa sudah menyajikan bubur merah putih selama ratusan tahun.

"Merah adalah lambang keberanian, Putih adalah lambang kesucian. Bendera kami sudah ada sejak 6.000 tahun lalu," lanjut Sukarno saat itu.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Sosok Pengibar Pertama Bendera Merah Putih

Dikibarkan secara resmi pada 17 Agustus 1945 saat Proklamasi Kemerdekaan, Latief Hendaningrat dan Suhud S, serta satu perempuan bernama Ibu Sri menjadi figur pertama yang mengibarkan bendera Merah Putih.

Bendera Pusaka berkibar siang dan malam sampai Ibu Kota Republik Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta pada Januari 1946. Pada 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dibentuk pada 9 Agustus 1945 mengadakan sidang pertama.

Dalam sidang itu menetapkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia yang kemudian dikenal sebagai Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945). Dalam UUD 1945 pasal 35 ditetapkan pula bahwa bendera negara Indonesia adalah Sang Merah-Putih.

Dengan demikian itu, sejak ditetapkannya UUD 1945, Sang Merah Putih merupakan bendera kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

Bendera Merah Putih Pertama Sudah Tak Lagi Dikibarkan

Namun sejak tahun 1969, bendera Merah Putih pertama tidak pernah dikibarkan lagi dan sampai saat ini disimpan di Istana Merdeka.

Diketahui, bendera tersebut sempat sobek di dua ujungnya, ujung berwarna putih sobek sebesar 12 X 42 cm.

Ujungnya berwarna merah sobek sebesar 15x 47 cm.

Selain itu, terdapat bolong-bolong kecil karena jamur dan gigitan serangga, noda berwarna kecoklatan, hitam, dan putih. Karena bendera Indonesia itu terlalu lama dilipat, lipatan-lipatan itu pun sobek dan warna di sekitar lipatannya memudar.

Setelah 1969, bendera yang dinaikkan dan dikibarkan pada hari ulang tahun kemerdekaan RI adalah bendera duplikatnya yang terbuat dari sutra alam Indonesia. Bendera pusaka turut pula dihadirkan, namun hanya berada dalam kotak.