Sukses

Temuan Sumber Migas di Blok North Sumatera Offshore Jadi Kado HUT RI ke-77

Pertamina Hulu Energi North Sumatara Offshore (PHE-NSO) Regional 1 Sumatera menemukan indikasi hidrokarbon berupa gas melalui pengeboran Sumur Eksplorasi R2.

Liputan6.com, Jakarta Industri hulu migas kembali memberikan kado kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Kali ini, Pertamina Hulu Energi North Sumatara Offshore (PHE-NSO) Regional 1 Sumatera menemukan indikasi hidrokarbon berupa gas melalui pengeboran Sumur Eksplorasi R2.

Deputi Perencanaan SKK Migas Benny Lubiantara mengatakan, Sumur eksplorasi tersebut terletak di Wilayah Kerja (WK) North Sumatra Offshore dengan operator PHE NSO, yang berada di lepas pantai Lhokseumawe, Provinsi Nanggroe Aceh Darusallam. Pengeboran sumur eksplorasi ini memiliki objektif utama di Batugamping Formasi Malacca.

“Dalam waktu yang berdekatan, menjelang peringatan kemerdekaan ke-77, industri hulu migas memberikan kado bagi bangsa Indonesia dengan kembali ditemukannya hidrokarbon. Jika hari Sabtu yang lalu (13/8), ditemukan hidrokarbon di Papua Barat wilayah timur Indonesia, hari ini ditemukan hidrokarbon di lepas pantai Lhokseumawe Nanggroe Aceh Darusslalam wilayah paling barat Indonesia,” kata Benny, di Jakarta, Rabu (17/8/2022).

Sumur R2 dibor dengan profil vertikal menggunakan rig Semi-Submersible, Essar-Tribara. Sumur R2 ditajak sejak tanggal 14 Juni 2022 dan mencapai kedalaman akhir di 4339 ftMD pada tanggal 27 Juli 2022.

Saat ini sedang dilakukan DST#1 (FAF Period) interval 3826 – 3846 ftMD pada lapisan Batugamping Formasi Malacca. Status per 16 Agustus 2022, Sumur R2 sedang melakukan Shut-in well , setelah itu akan direncanakan untuk 24 jam kedepan dilanjutkan FAF period dan Shut-in sumur untuk final PBU.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Penemuan Hidrokarbon

Benny menambahkan penemuan hidrokarbon yang terus berkelanjutan di ujung barat dan ujung timur wilayah Indonesia menunjukkan potensi hulu migas masih menjanjikan dan menjadi kabar menggembirakan, serta semakin memperkuat keyakinan seluruh pemangku kepentingan, termasuk SKK Migas dan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) bahwa peningkatan produksi berkelanjutan menuju target 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD) gas di tahun 2030 akan dapat direalisasikan.

Benny menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kerja keras dan dedikasi yang tinggi kepada seluruh KKKS, sehingga setahun sejak Presiden mengamanatkan untuk meningkatkan produksi minyak dan gas nasional pada lampiran pidato kenegaraan tahun lalu, SKK Migas dan KKKS telah menindaklanjutinya dengan program kerja yang masif dan agresif, termasuk dalam program pengeboran sumur eksplorasi.

Sampai semester pertama 2022, success ratio pengeboran sumur eksplorasi mencapai 75 persen, lebih tinggi dibandingkan capaian success ratio pengeboran sumur eksplorasi tahun 2021 yang sebesar 55 persen dan mengungguli capaian global success ratio tahun 2021 yang sebesar 23,8 persen.

Penemuan hidrokarbon berturut-turut oleh sumur markisa-001 dan sumur R2 akan menambahkan keyakinan masa depan industri hulu migas yang semakiin menjanjikan di tahun ini.

“Melihat success ratio yang tinggi dan temuan hidrokarbon secara berturut-turut di bulan Agustus ini, maka dengan program pengeboran sumur ekplorasi tahun 2022 yang mencapai 42 sumur atau lebih tinggi dibandingkan realisasi pengeboran sumur eksplorasi tahun lalu yang sebesar 28 sumur, maka kami optimis tahun ini akan menghasilkan penemuan hidrokarbon yang lebih besar dibandingkan tahun lalu”, ujar Benny.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

Pemerintah Kembali Lanjutkan Eksplorasi Migas yang Terhenti di 2014

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkap negara pernah meghabiskan dana USD 2 Miliar untuk eksplorasi minyak dan gas bumi (migas). 

Ia menyebut, dana tersebut habis untuk eksplorasi yang ternyata gagal pada 2012-2014. Akhirnya, pemerintah memutuskan untuk menghentikan eksplorasi selanjutnya. Hal ini, yang disebut akan dimulai kembali pada 2023.

"Jadi ini sejak 2012 sampai 2014 dulu ada eksplorasi besar-besaran yang telah menghabiskan lebih dari USD 2 miliar, eksplorasi ternyata tidak berhasil dan sejak itu sudah tidak ada lagi eksplorasi baru," ungkap Arifin Tasrif dalam Konferensi Pers Nota Keuangan RAPBN 2023, Selasa (16/8/2022).

Arifin menaruh target untuk lifting minyak sebesar 680.000 barel minyak per hari (bopd). Kemudian lifting gas bumi sebesar 1,050 juta barel per hari.

Dari sisi lifting minyak bumi, salah satu upayanya adalah menjaga level produksi yang terjadi serta mengambil langkah untuk meningkatkan produksinya. Mengingat kondisi sumur-sumur minyak yang saat ini sudah berumur tua.

"Antara lain kita sekarang mencoba pengeboran yang lebih besar, lebih banyak lagi. Terbukti bahwa di Rokan (WK Rokan) sudah mulai ada peningkatan dari trennya menurun dan ini sudah mulai meningkat," paparnya.

"Untuk jangka panjangnya kita memang harus mengupayakan untuk bisa mengeksplor kembali wilayah-wilayah yang masih berpotensi," tambahnya.