Sukses

Proyek Jambaran Tiung Biru Mulai Salurkan Gas Perdana

Proyek Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB) melaksanakan pengaliran gas perdana (gas-in), setelah melalui serangkaian proses persiapan yang panjang dan rinci.

Liputan6.com, Jakarta Proyek Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB) melaksanakan pengaliran gas perdana (gas-in), setelah melalui serangkaian proses persiapan yang panjang dan rinci.

Milestone penting ini dilakukan di lapangan gas JTB yang berlokasi di Desa Bandungrejo, Ngasem, Bojonegoro, Jawa Timur ini pada Minggu (14/08) pukul 15:25 WIB. Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno dan Direktur Utama Pertamina EP Cepu (PEPC) Awang Lazuardi memantau langsung proses pengaliran gas-in ini dari lapangan JTB.

Julius menyambut baik dan mengapresiasi kerja keras seluruh pihak yang terlibat demi mewujudkan kesuksesan proses ini.

“SKK Migas menyambut baik dan mengapresiasi kerja keras seluruh pihak yang terlibat dalam proses gas-in demi mewujudkan kesuksesan proyek gas JTB, kami berharap proses ini dapat berjalan lancar dan aman sehingga kemudian dapat diteruskan ke tahap selanjutnya,” kata Julius.

Gas-in merupakan tahap awal pengaliran gas dari sumur ke Gas Processing Facility (GPF). Setelah proses gas-in, akan dilakukan upaya lebih lanjut untuk memastikan seluruh fasilitas GPF berfungsi dengan baik melalui tahapan commissioning.

Dalam rangka memenuhi kaidah HSSE, tim teknis di lapangan telah melakukan dengan sangat intensif seluruh rangkaian persiapan gas-in guna memastikan kegiatan gas-in ini berjalan lancar dan aman.

Menurut Julius, banyak pihak menaruh perhatian terhadap proyek ini mengingat pentingnya proyek gas JTB bagi ketahanan energi nasional. Potensi gas JTB diproyeksikan dapat memenuhi kebutuhan energi di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Hari ini menjadi momen penting bagi kemajuan proyek gas JTB, semoga gas yang dihasilkan dapat segera mengalir untuk memenuhi kebutuhan energi," ungkapnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Penuhi Energi Nasional

CEO Pertamina Hulu Energi (PHE) Pertamina Budiman Parhusip mengaku lega atas terlaksananya proses yang dinanti-nanti ini.

Menurutnya, PHE sebagai Subholding Upstream Pertamina yang menaungi PEPC sebagai salah satu pengemban amanah dalam pemenuhan energi nasional telah berusaha sekuat tenaga untuk mewujudkan keberhasilan dari proyek gas JTB ini.

"Kami merasa ini menjadi wujud keberhasilan dari seluruh tim yang tak kenal lelah dalam melakukan berbagai inovasi di tengah tantangan yang dihadapi. Akhirnya kita semua mampu memasuki fase gas-in dan sebentar lagi gas dari JTB akan dapat digunakan”, terang Budiman.

Proyek JTB merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) sektor energi yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo. Proyek ini dioperatori oleh PT Pertamina EP Cepu (PEP Cepu) Zona 12 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina.

Lapangan JTB akan memproduksi sales gas sebesar 192 MMSCFD (juta standar kaki kubik per hari) yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Pada kegiatan gas-in, turut hadir di lapangan antara lain Kepala Unit Percepatan Proyek JTB Waras Budi Santoso, Pjs. General Manager Gas Project JTB Ruby Mulyawan, JTB Site Office & PGA Manager PEPC Edy Purnomo, HSSE Manager PEPC JTB Benny Rahadian serta manajemen PEPC lainnya.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

Proyek Jambaran Tiung Biru Target Salurkan Gas per Juli 2022

Proyek Strategis Nasional (PSN) Jambaran Tiung Biru (JTB) yang dilaksanakan oleh PT Pertamina EP Cepu (PEP Cepu) ditargetkan mulai beroperasi per Juli 2022.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan, proyek Jambaran Tiung Biru dirancang untuk menghasilkan gas siap jual hingga 192 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dari gas input sebesar 330 MMSCFD. Gas yang dihasilkan akan menunjang sektor Kelistrikan, Pupuk dan Industri di Pulau Jawa..

"Proyek JTB direncanakan onstream pada bulan Juli 2022. Berdasarkan perkembangan penyelesaian proyek dan hasil pemantauan dilapangan, diperkirakan gas sudah bisa mengalir tanggal 20 Juli 2022," kata Dwi dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/6/2022).

Selain itu, ia menambahkan, keberadaan proyek ini turut memberikan dampak berganda dengan keterlibatan indusri dalam negeri skala besar sampai kecil, termasuk industri di daerah.

"Proyek JTB memiliki estimasi biaya pengembangan proyek senilai USF 1,55 miliar atau setara dengan Rp 22 triliun dengan Komitmen Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40 persen atau setara dengan Rp 8,8 triliun," terangnya.

Dwi mengungkapkan harapannya terkait kehadiran proyek Jambaran Tiung Biru. Sehingga dapat berkontribusi yang bukan hanya sebagai sumber penerimaan negara, namun juga untuk menggerakkan perekonomian nasional dan daerah baik secara langsung dan tidak langsung.

"Semoga apa yang kita lakukan hari ini tidak hanya dapat memberikan manfaat namun juga menjadi legacy bagi pertumbuhan ekonomi bangsa dan negara Indonesia di masa depan," pungkas Dwi Soetjipto.