Sukses

Harga Avtur Jadi Penyumbang Inflasi di Banten

Presiden Jokowi memerintahkan kepala daerah untuk mengendalikan inflasi bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP).

Liputan6.com, Bandung - Tingkat inflasi di Banten mencapai 3,8 persen. Sedangkan skala nasional, sebesar 4,9 persen. Salah satu penyumbang inflasi yakni harga avtur di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).

"Ada Bandara Sokarno-Hatta, pergerakan harga avtur untuk dunia penerbangan menjadi salah satu penyumbang angka inflasi Provinsi Banten," kata Pj Gubernur Banten, Al Mikatabar, dalam rilis resminya yang diterima Jumat (19/8/2022).

Kemudian realisasi APBD Provinsi Banten baru mendekati 52 persen pada Agustus 2022 ini, dari total Rp 12,7 triliun.

Dimana, Presiden Jokowi mengatakan, pada Rabu, 17 Agustus 2022, realisasi APBD secara nasional baru 39,3 persen atau sebesar Rp 482 triliun, dari total anggaran Rp 1.200,872 triliun. Kemudian ada dana mengendap di bank sebesar Rp 193 triliun.

"Berdasarkan review BPKP, kita masih berjalan sesuai agenda pembelanjaan produk dalam negeri," tuturnya.

Presiden Jokowi memerintahkan kepala daerah untuk mengendalikan inflasi bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP).

Jokowi juga telah memerintahkan TPIP harus mampu menghubungkan antar wilayah yang surplus dan defisit.

Kemudian menurut Al Muktabar, Dikatakan, inflasi harus dipahami sebagai bagian dari dinamika perekonomian.

Sehingga angka inflasi yang terlalu rendah atau terlalu tinggi tidak bagus terhadap aktivitas perekonomian.

"Kita akan kendalikan dengan berbagai agenda dan koordinasi antar daerah untuk komoditas tertentu. Pemprov Banten melakukan berbagai koordinasi dengan pemerintah daerah lain untuk mengendalikan inflasi," jelasnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

2 dari 4 halaman

Menhub Bongkar Masalah Harga Tiket Pesawat Mahal, Ini Penyebabnya

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran menteri untuk segera mengendalikan harga tiket pesawat yang saat ini melambung agar tidak semakin meningkatkan inflasi.

Menanggapi itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya tengah menjaga keseimbangan sektor transportasi dari sisi penyelenggara dan permintaan dari konsumen. Caranya dengan tidak menaikkan harga tiket pesawat untuk menahan kenaikan inflasi dari sektor ini.

"Saya sudah sampaikan ke Pak Dirjen, kita harus bicara detil, bagaimana kita mengatur harga dalam konteks yang detail sehingga inflasi di sektor itu juga tidak terlalu tinggi," kata Menhub Budi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/8/2022).

Budi mengatakan dalam hal ini yang paling penting justru peran pemerintah daerah. Seharusnya kata dia, Pemda bisa berbagi beban dengan memberikan subsidi kepada masyarakat.

"Karena banyak inefisiensi terjadi di daerah, beberapa angkutan keterisiannya tidak sampai 50 persen," ungkapnya.

Artinya, lanjut dia, kekosongan penumpang di waktu-waktu tertentu ini membuat maskapai penerbangan harus menetralisir harga. Subsidi dari pemerintah daerah ditambah pemasaran yang baik bisa meningkatkan okupansi. Sehingga harga tiket pesawat bisa dipertahankan.

"Harga itu kan berbanding lurus dengan keterisian. (Mengingat) banyak sekali di daerah yang ketersediaannya di hari tertentu rendah," kata dia.

 

3 dari 4 halaman

Harga Avtur Tinggi

Di sisi lain, tingginya harga avtur tidak bisa dihindari lagi. Mau tak mau harga tiket di patok pada batas atas yang ditetapkan pemerintah.

Budi menyarankan sektor penerbangan bisa menjalin komunikasi dengan pemerintah daerah. Tujuannya merumuskan solusi untuk menurunkan inflasi.

"Kita ajak per kluster misalnya sulsel, sumsel, kalimantan, aceh dan daerahnya kita ajak bicara. Kita ajak mereka ikut sama-sama mencari tingkat okupansi yang lebih baik sehingga harga bisa lebih baik," kata dia.

Komunikasi ini pun kata dia terus diintensifkan agar masalah bisa segera selesai. "Hari ini dengan adanya perintah presiden akan semakin kita intensifkan," pungkasnya.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

4 dari 4 halaman

Perintah Jokowi ke Menhub dan Erick Thohir: Harga Tiket Pesawat Mahal, Bereskan!

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dan Menteri BUMN Erick Thohir, untuk segera menyelesaikan polemik harga tiket pesawat akibat kenaikan bahan bakar pesawat (avtur).

"Lapangan yang saya dengar juga keluhan, harga tiket pesawat telah tinggi. Udah saya langsung reaksi, pak Menteri Perhubungan saya perintah segera ini diselesaikan," ujar Jokowi dalam Rakornas Pengendalian Inflasi, Kamis (18/8/2022).

Selain itu, ia pun mendorong Erick Thohir dan maskapai pelat merah Garuda Indonesia, agar menambah jumlah armadanya.

"Garuda (Indonesia), Menteri BUMN juga saya sampaikan, segera tambah pesawatnya agar harga bisa kembali pada keadaan normal. Meskipun itu tidak mudah karena harga avtur internasional juga tinggi," kata Jokowi.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan telah mengizinkan maskapai untuk menaikkan harga tiket pesawat. Hal ini sesuai dengan penerapan kebijakan Kementerian Perhubungan RI KM 142 Tahun 2022 tentang besaran biaya tambahan (surcharge) yang disebabkan adanya fluktuasi bahan bakar (fuel surcharge).

Â