Liputan6.com, Jakarta - Gempa dengan magnitudo 5,8 mengguncang Bali pada Senin (22/8/2022) pukul 15.36 WIB. gempa Bali yang cukup besar tersebut tidak mengganggu operasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.
Kondisi sementara ini dikonfirmasi PT Angkasa Pura I (Persero) sebagai pengelola Bandara Ngurah Rai. Corporate Communication Senior Manager Angkasa Pura I Gede Eka Sandi Asmadi menyebut pihaknya saat ini belum mendapatkan laporan mengenai dampak gempa tersebut.
Baca Juga
"Sementara saya belum mendapatakan laporan dan operasional berjalan normal," kata dia saat dikonfirmasi Liputan6.com, Senin (22/8/2022) sore.
Advertisement
Untuk diketahui, Bandara I Gusti Ngurah Rai termasuk dalam tiga bandara paling banyak melayani penumpang yang dikelola AP I. Dengan demikian, dampak terhadap kejadian seperti bencana alam dikhawatirkan juga berdampak pada penumpang di bandara tersebut.
Pada Januari-Juli 2022, Bandara I Gusti Ngurah Rai melayani 5,6 juta penumpang yang terdiri dari 4,3 juta penumpang domestik dan 1,2 juta penumpang internasional. Serta melayani juga 2.583 pergerakan penumpang transit domestik.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gempa M 5,8 Guncang Bali
Gempa magnitudo 5,8 mengguncang Bali, Senin (22/8/2022). Gempa terjadi pada pukul 15.36 WIB.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan, gempa terjadi pada kedalaman 124 kilometer.
Lokasinya pada koordinat 9.36 Lintang Selatan (LS) - 115.59 Bujur Timur (BT) atau 74 km Tenggara Kuta Selatan, Bali.
BMKG menyatakan, gempa tidak berpotensi tsunami.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Berhamburan Keluar Gedung
Karyawan yang bekerja di kawasan Dewi Sri, Kuta, Kabupaten Badung, Provinsi Bali berhamburan keluar gedung saat merasakan getaran gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,8 pada Senin (22/8/2022), pukul 15.36 WIB.
"Saya di lantai empat tadi. Pas gempanya gede itu ada sekitar 5 detik, terasa banget goyangannya," kata Evi Marisha (32) kepada Liputan6.com melalui pesan singkat.
Evi sedang mengetik di laptop saat gempa terjadi. Begitu guncangan terasa kuat, ia bersama sejumlah karyawan lainnya langsung berhamburan menuju ke lantai satu.
"Semua yang di lantai empat itu turun semua karyawannya. Kita menunggu di luar dulu sampai aman," ujarnya.
Tidak Berpotensi Tsunami
Berdasarkan keterangan laman Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa berlokasi 74 km tenggara Kuta Selatan-Bali, dengan kedalaman 124 km.
BMKG menyebut gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Warga yang berada di lokasi merasakan getaran gempa yang cukup kuat.
Sampai saat ini, belum ada laporan kerusakan akibat gempa Bali tersebut. Namun, BMKG mengimbau warga agar tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.
Advertisement