Liputan6.com, Jakarta Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) bersama Kadin Indonesia mensosialisasikan peluang investasi IKN ke pelaku usaha. Sosialisasi ini merupakan langkah awal persiapan acara market sounding yang direncanakan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada awal September 2022.
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, penjajakan pasar Ibu Kota Nusantara bakal dimulai beriringan dengan pekerjaan infrastruktur, mencakup konsolidasi lahan hingga akses logistik yang segera dipersiapkan.
Baca Juga
"Sehingga pada tahun 2023 pembangunan infrastruktur dan bangunan-bangunan inti sudah berada dalam skala penuh," ujar Arsjad dalam keterangan tertulis, Selasa (23/8/2022).
Advertisement
Sementara Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menilai, ibu kota baru bakal jadi masa depan Indonesia. Oleh karenanya, IKN harus menjadi standar dunia sebagai kota yang layak huni dan cerdas.
"Terdapat 5 ciri-ciri Ibu Kota Nusantara (IKN), yaitu green, smart, inklusif, resilient, dan sustainable," sebut Bambang.
Bambang juga menyampaikan, Otorita IKN telah memetakan potensi-potensi investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan mulai dari sektor komersial hingga esensial.
"Pembangunan sektor komersial seperti pusat perbelanjaan, hiburan, serta kawasan mixed-use untuk dibangun hunian, perhotelan dan perkantoran sudah disiapkan. Tak hanya itu, untuk sektor esensial seperti pendidikan dan kesehatan, energi dan telekomunikasi juga telah disiapkan," paparnya.
Otorita IKN juga telah menyiapkan berbagai macam skema kerjasama sesuai dengan selera dan skala pelaku usaha. Beberapa skema yang disiapkan seperti investasi langsung, kerjasama pemanfaatan aset, skema bangun-guna-serta, skema kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dan skema-skema lainnya telah dirancang koridor kebijakannya.
Di sisi lain, Kadin Indonesia juga menyatakan kesiapan membantu memfasilitasi pencarian investor dan membukukan target investasi untuk pembangunan IKN.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
22 Tower Rusun Pekerja IKN Siap Dibangun, Telan Biaya Rp 600 Miliar
Pemerintah akan menyiapkan anggaran sebanyak Rp 600 miliar untuk pembangunan 22 tower rumah susun (Rusun) bagi para pekerja konstruksi di kawasan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara.
Rusun di IKN Nusantara tersebut dibangun Kementerian PUPR bersama KSO Wika Gedung dan Adhi Karya dengan masing-masing tower setinggi empat lantai dengan teknologi modular yang dapat menampung sebanyak sekitar 17.000 pekerja konstruksi.
"Anggaran pembangunan Rusun pekerja konstruksi ini sekitar Rp 600 Miliar," kata Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto dalam pernyataannya, Senin (22/8).
Iwan menerangkan, pihaknya akan berupaya membangun Rusun dengan teknologi fabrikasi hunian modular. Hal itu diperlukan agar proses pembangunan Rusun bisa berjalan dengan cepat dan memiliki ukuran yang tepat.
Menurut Iwan, saat ini yang dua tugas pembangunan hunian di IKN Nusantara yakni pembangunan hunian pekerja konstruksi tahap 1 sebanyak 22 tower dan rumah dinas untuk para menteri sebanyak 36 unit.
Untuk Rusun pekerja konstruksi diperkirakan dapat selesai dibangun dengan target waktu pembangunan sekitar tiga bulan dengan teknologi hunian modular.
"Rusun yang kami bangun untuk pekerja sebanyak 22 tower masing-masing empat lantai yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas antara lain hunian lengkap dengan meubelair, kesehatan, kantin, toko, tempat ibadah dan building management. Kami juga mengutamakan pemanfaatan produk dalam negeri dalam pembangunan Rusun pekerja konstruksi ini," katanya.
Â
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Dibangun Secara Cepat
Lebih lanjut, Iwan menerangkan, pekerjaan pembangunan Rusun pekerja ini harus dilaksanakan secara cepat karena sekitar akhir tahun pekerjaan konstuksidi IKN Nusantara mulai berjalan di lapangan.
Rusun tersebut dibangun Kementerian PUPR bersama KSO Wika Gedung dan Adhi Karya dengan masing-masing tower setinggi empat lantai dengan teknologi modular yang dapat menampung sebanyak sekitar 17.000 pekerja konstruksi.
"Kami ingin para pekerja konstruksi di IKN Nusantara bisa bekerja dengan aman sesuai standar dan tinggal di hunian yang layak dan sehat sehingga hasil pembangunan juga berkualitas," tandasnya.
Sementara itu, Direktur Rumah Susun Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Aswin Grandiarto Sukahar menerangkan, Rusun ini dibangun sebanyak 22 tower dan dibangun di atas lahan seluas Rp 19,88 Hektar. Peruntukkan Rusun ini adalah untuk para pekerja tenaga ahli dan tenaga terampil.
"Untuk tahap pertama ada dua site pembangunan Rusun pekerja yakni site 1 untuk tenaga ahli 288 orang dan Rusun tipe A untuk tenaga ahli 6.912 orang dan tipe B sebanyak 3.136 orang Selain itu juga site 2 untuk tenaga terampil tipe B untuk 6.272 orang. Jadi Rusun ini dapat menampung sebanyak ribuan pekerja lengkap dengan fasilitas penunjangnya," katanya.