Sukses

Pemerintah Sudah Gunakan Rp 177 Triliun untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membeberkan penggunaan angaran Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membeberkan penggunaan angaran Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN). Totalnya, mencapai sekitar Rp 177 triliun.

Angka ini merupakan akumulasi dari penggunaan anggaran dari sisi penanganan kesehatan, perlindungan masyarakat, dan penguatan pemulihan ekonomi nasional.

Rinciannya, di sisi penanganan kesehatan telah digunakan Rp 35,4 triliun atau sekitar 28,9 persen dari pagu anggaran Rp 122,54 triliun. Ini digunakan untuk insentif tenaga kesehatan dan dukungan anggaran belanja daerah.

"Perlindungan masyarakat sudah digunakan Rp 82,3 triliun atau 53,2 persen," kata Menko Airlangga dalam Konferensi Pers Evaluasi PPKM, Selasa (23/8/2022).

Rinciannya, untuk Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 10 juta Keluarga Penerima Manfaat, lalu sembako bagi 8,8 juta KPM. BLT Minyak Goreng dikucurkan Rp 7,2 triliun bagi 23,9 penerima, BLT Dana Desa Rp 17,1 triliun untuk 7,5 KPM.

Selanjutnya bantuan pedagang kaki lima dan warung, nelayan sebesar Rp 1,3 triliun. Serta Kartu Prakerja Rp 8,9 triliun tuntuk 2,5 juta peserta.

"Penguatan pemulihan ekonomi sudah digunakan Rp 60,4 triliun atau 33,8 persen dari pagu Rp 178,3 triliun. Ini untuk kegiatan padat karya, infrastruktur ketahanan pangan kemudian TIK kawasan industri, umkm dan insentif perpajakan," jabarnya.

Ia menyebut, di posisi ini APBN mengambil peran sebagai shock absorber dalam penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. "Ini dilaksanakan sesuai dinamika yang ada," tukasnya.

 

2 dari 3 halaman

PPKM Luar Jawa Bali Lanjut

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan PPKM di Luar Jawa-Bali sudah diterpkan. Seluruh wilayahnya disebut berada di level 1 atau paling rendah.

"Kemudian sudah diberlakukan PPKM di luar Jawa-Bali itu dari 386 (kabupaten-kota) seluruhnya di level," kata dia dalam Konferensi Pers Evaluasi PPKM, Selasa (23/8/2022).

Menko Airlangga mengatakan kebanyakan kasus Covid-19 masih dominan berada di Jawa-Bali dengan jumlah sekitar 3000 kasus. Sementara, di luar Jawa-Bali hanya sekitar 300 kasus.

"Sehingga di Jawa Bali itu sekitar 89 persen, dan luar Jawa-Bali sekitar 10 persen,"kata dia.

Dari sisi suntikan dosis vaksinasi, Maluku, Papua, dan Papua Barat masih dengan rasio dibawah 70 persen dosis pertama. Lalu, ada 18 provinsi yang masih juga berada dibawah 70 persen untuk dosis kedua.

Serta dosis ketiga atau vaksinasi booster, masih ada 20 provinsi dengan tingkat dibawah 80 persen.

 

3 dari 3 halaman

Terkendali

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap tingkat kasus covid-19 di Indonedia cenderung rendah. Jika dibandingkan dengan tingkat kasus di berbagai negara lain, seperti Jepang hingga Amerika Serikat.

Hal ini disampaikannya usai melakukan rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (23/8/2022).

"Dari rapat dengan pak presiden tadi dilaporkan bahwa perkembangan kasus di sejumlah negara seperti di Jepang masih tinggi 218 ribu, Amerika, Austealia dan India pun angkanya relatif tinggi," kata dia dalam konferensi pers Penanganan Covid-19, Selasa (23/8/2022).

"Sedangkan di indonesia dengan kasus sekitar 7 day moving rate nya 4.383 dan relatif lebih rendah dari bebragai negara lain," tambah Menko Airlangga.

Sementara itu, dari sisi positivity rate mingguan, berada di angka 9 persen. Dengan kasus aktif sekitar 48.000 kasus dan rata-rata disebut turun 1,94.

"Kalau kita lihat arti secara nasional, ini penurunan 1,12, demikian pula di berbagai wilayah, Sumatera turun, Jawa turun, Bali turun. Nusa tenggara, Maluku, Sulawesi, Papua juga turun," ujar dia.