Sukses

Fakta-Fakta Harga Minyak Goreng Naik hingga Sidang Dakwaan Perdana

Harga minyak goreng alami kenaikan sejak akhir tahun lalu. Bahkan polemiknya masih terus berjalan hingga saat ini.

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak goreng alami kenaikan sejak akhir tahun lalu. Bahkan polemiknya masih terus berjalan hingga saat ini.

Paling baru, ada agenda sidang pembacaan dakwaan perdana di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu 24 Agustus 2022, hari ini. Itu menyangkut adanya dugaan perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh 4 orang, termasuk mantan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan.

Sepekan lalu, harga minyak goreng terpantau kembali naik, meski tidak dalam jumlah yang signifikan. Itu bertepatan dengan HUT ke-77 Kemerdekaan Indonesia.

Saat ini, harga mulai mengalami penurunan. Tapi, diakui sejumlah pihak masih bertengger di harga yang cukup tinggi jika dibandingkan sebelum mengalami kenaikan.

Gonta-ganti kebijakan pun tak bisa dihindari oleh pemerimtah untuk mengatasi persoalan minyak goreng ini. Mulai dari penerapan Domestic Marker Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO).

Kebijakan ini disambung dengan penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 14.000. Semula, ini diberlakukan untuk minyak goreng curah, lalu, sekarang diterapkan ke minyak goreng kemasan sederhana dengan merek MinyaKita.

Bagaimana perjalanannya? Berikut rangkuman polemik minyak goreng sejak awal kenaikannya.

Mulai Langka di Awal Tahun

Minyak goreng satu harga Rp 14.000 diketahui mulai langka didapatkan di toko-toko ritel moderen seperti minimarket. Kelangkaan ini disinyalir terjadi karena stok yang terbatas dari distributor minyak goreng tersebut.

Menurut pantauan Liputan6.com di beberapa minimarket, rak-rak di bagian sembako yang biasa dipenuhi minyak goreng kemasan 1 liter dan 2 liter kini terlihat kosong. Hanya ada minyak kelapa untuk minyak goreng dan minyak zaitun yang menghiasi rak tersebut.

Label bertuliskan “Minyak Goreng Rp 14.000/liter” masih terpampang di sisi depan rak tersebut. Namun, lagi-lagi minyak goreng kemasan itu disebutkan kosong sejak pagi hari.

“Iya stoknya habis, baru aja, tadi pagi masih ada, tapi terbatas,” kata Rini, salah satu penjaga minimarket di Jalan Bogor Baru, Kamis (27/1/2022).

Saat ditanya mengenai waktu pengiriman, ia menjawab pengiriman minyak goreng untuk dipajang di minimarket itu tidak menentu. Ia pun mengakui stok yang disuplai ke tempatnya itu dibatasi.

“Pengirimannya lagi nanti malam, tapi ini juga belum tentu ada stoknya, karena kan dibatasi juga,” kata dia.

Masih di jalan yang sama, minimarket lainnya juga terlihat tak memajang minyak goreng satu harga yang ditetapkan pemerintah pada pekan lalu. Alasannya masih sama, karena minimnya pengiriman dari distributor.

“Disini kosong sudah dari tadi pagi, dan stoknya juga sedikit,” kata Intan saat ditanya mengenai tak adanya minyak goreng.

Namun, ia mengaku tak mengetahui kapan stok minyak goreng akan dikirimkan ke minimarket yang dijaganya itu. Ia menyebut juga stok minyak goreng yang disuplai masih terbatas.

 

2 dari 4 halaman

Bertengger di Rp 20.000-21.000 Per Liter

Minyak goreng di warung sembako terpantau maish berkisar antara Rp 20.000-21.000 per liter. Selain itu, stok yang dimiliki warung sembako skala menengah pun diketahui sedikit dibanding hari biasanya.

Salah satu pemilik warung sembako di jalan Arzimar, Kota Bogor, Yati mengaku hari ini hanya menjual minyak goreng kemasan 2 liter di warungnya. Dalam beberapa hari belakangan ia pun mengaku hanya menyetok sedikit minyak goreng dibanding sebelumnya.

Untuk kemasan 2 liter merek Bimoli yang dipajang di warungnya itu, Yati mematok harga Rp 42.000. Menurut pantauan Liputan6.com, hanya terlihat satu minyak goreng kemasan isi ulang di rak di bagian dalam warungnya itu.

“Minyak goreng ada, tapi tinggal yang kemasan dua liter, yang satu liternya kosong,” katanya kepada Liputan6.com, Kamis (27/1/2022).

Ia menyebutkan belum menerapkan harga yang dipatok pemerintah sebesar Rp 14.000 per liter. Alasannya, ia pun membeli minyak goreng dengan harga tinggi dari agen di pasar langganannya.

“Kita paling ambil untuk Rp 500-1.000 mas, di pasar juga masih segitu harganya,” katanya.

Informasi, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan mematok minyak goreng satu harga dimulai dari toko ritel moderen pada pekan lalu. Sementara untuk penyesuaian harga di pasar tradisional, akan berlaku satu minggu pasca penetapan itu.

Namun, ditemukan, sejak Rabu (26/1/2022) kemarin, harga minyak goreng di pasar tradisional masih belum mengalami perubahan. Alasannya, pedagang masih mengandalkan stok lama yang dibeli dengan harga tinggi.

Ambil Kebijakan DMO-DPO

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menerapkan mekanisme Domestic Market Obligation (DMO) bagi eksportir bahan baku minyak goreng. Ini akan berlaku bagi seluruh produsen minyak goreng di dalam negeri.

“Mempertimbangkan hasil evaluasi yang telah kami jalankan, maka per hari ini kami akan menerapkan kebijakan Domestic Market Obligation dan Domestic Price Obligation yang akan mulai berlaku per hari ini,” katanya dalam konferensi pers, Kamis (27/1/2022).

“Mekanisme kebijakan DMO berlaku wajib untuk seluruh produsen minyak goreng yang akan lakukan ekspor,” tegasnya.

Melalui aturan ini, produsen minyak yang juga pelaku ekspor perlu menyalurkan setidaknya 20 persen dari total volume ekspor di 2022.

Diketahui, jumlah kebutuhan minyak goreng tahun ini sebesar 5,7 juta kilo liter yang terdiri dari kebutuhan rumah tanngga dan industri.

“untuk kebutuhan rumah tangga tahun ini sebesar 3,9 juta kilo liter terdiri dari 1,2 juta kilo liter kemasan premium, 231 ribu kilo kemasan sederhana, 2,4 juta kilo liter curah, dan kebutuhan industri sebsar 1,8 juta kilo liter,” paparnya.

Lebih lanjut, Mendag Lutfi mengatkaan, dengan adanya kebijakan DPO ini, Kementerian Perdagangan akan menetapkan harga maksimal dari bahan baku.

Rinciannya, RP 9.300 per kilogram untuk Crude Palm Oil dan Rp 10.300 per kilogram untuk Olein.

“Kedua harga tersebut telah termasuk PPN di dalamnya,” kata Mendag.

Informasi, aturan ini akan diundangkan pada sore hari ini dan akan mulai berlaku setelah diundangkan. Sementara itu, kebijakan satu harga masih akan berlangsung hingga 31 Januari 2022.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Klaim Kemendag: Minyak Goreng Tak Langka

Kementerian Perdagangan membantah keluhan masyarakat yang kesulitan mendapatkan minyak goreng kemasan di pasaran. Diketahui saat ini banyak antrean di toko-toko ritel untuk mendapatkan minyak goreng dengan harga yang terjangkau.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan membantah kabar minyak goreng langka di pasaran. Ia menekankan pasokan minyak goreng masih tersedia dengan harga yang cukup tinggi.

“Minyak goreng ini gak langka, tersedia, hanya masalah yang dituntut masyarakat itu mana yang Rp 14 ribu mana yang Rp 13 ribu mana yang Rp 11.500, kalau harga tinggi banyak, di pasar manapun harga tinggi pasti ada, kalaupun gak mau kemana-mana di online harga tinggi ada,” katanya dalam diskusi virtual, Selasa (8/3/2022).

Oke menuturkan sejak penetapan Harga Eceran Tertinggi oleh Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, distribusi minyak goreng saat ini telah terpengaruh. Ia menegaskan saat ini minyak goreng yang terdistribusi di pasaran adalah minyak goreng harga murah.

Artinya, seharusnya HET minyak goreng sudah berlaku seiring dengan stok minyak goreng yang mudah didapatkan masyarakat.

“Prinsipnya minyak goreng saat ini minyak goreng yang saat ini sudah dikategorikan harusnya minyak goreng murah, tapi ada yang mempermainkan ini, baik dari alirannya maupun dari harganya,” tegasnya.

Ia menyebut, dalam mengupayakan harga murah itu, sejak 14 Februari 2022 lalu telah mengguyur pasokan minyak goreng ke 34 provinsi. Ia menyebut telah menggelontorkan 20 juta liter per hari.

“Dengan asumsi kebutuhan minyak goreng untuk industri mikro kecil dan rumah tangga itu 327 juta liter per bulan kalau normal, artinya sejak tanggal 14 februari kami sudah gandakan 20 juta liter, banjir harusnya, karena 20 juta liter perhari dalam 15 hari aja kita sudah bisa meng-ini-kan 370 juta liter,” terangnya.

Jokowi Ganti Mendag

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjelaskan alasan dirinya menunjuk Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) menjadi Menteri Perdagangan (Mendag). Dia menilai Zulhas memiliki pengalaman dan rekam jejak yang mumpuni untuk menjadi Mendag.

"Kita melihat semuanya rekam jejak pengalaman, kemudian terutama untuk skill manajerial, sekarang bukan hanya makro saja, tapi mikronya juga harus secara detil dikerjakan," jelas Jokowi usai pelantikan menteri dan wakil menteri baru di Istana Negara Jakarta, Rabu (15/6/2022).

"Saya lihat Pak Zul dengan pengalaman, track record, rekam jejak yang panjang, saya kira akan sangat bagus untuk Mendag," sambungnya.

Menurut dia, urusan pangan saat ini sangat membutuhkan pengalaman di lapangan. Terlebih, masalah pangan berkaitan dengan kebutuhan pokok masyarakat.

"Urusan pangan yang berkaitan dengan rakyat ini memerlukan pengalaman lapangan, memerlukan kerja-kerja yang terjun lapangan untuk melihat langsung persoalan yang utamanya berkaitan dengan kebutuhan pokok rakyat," ujarnya.

Selain itu, Jokowi memberikan arahan khusus kepada Zulhas terkait urusan ekspor. Dia menekankan kebutuhan pokok dalam negeri harus bisa terjaga.

"Kalo urusan ekspor saya kira juga jadi urusan mendag, tapi yang lebih penting urusan kebutuhan pokok di dalam negeri harus bisa kita jaga," tutur Jokowi.

Seperti diketahui, Jokowi melakukan reshuffle atau perombakan kabinet pada Rabu (15/6/2022). Total ada 2 menteri dan 3 wakil menteri baru yang dilantik Jokowi di Istana Negara Jakarta.

Dua menteri yang dilantik yakni, Ketua Umun PAN Zulkifli Hasan. Dia mengisi posisi Menteri Perdagangan menggantikan Muhammad Luthfi yang direshuffle Jokowi.

Kemudian, mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto ditunjuk Jokowi menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Dia menggantikan Sofyan Djalil.

Sementara itu, wakil menteri yakni, Sekjen PBB Afriansyah Noor menjadi Wakil Menteri Ketenagakerjaan. Lalu, John Wempi Wetipo sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri, dan Raja Juli Antoni sebagai Wakil Menteri ATR/BPN.

 

4 dari 4 halaman

Mafia Minyak Goreng

Kejaksaan Agung (Kejagung) membeberkan bahwa kasus mafia minyak goreng, dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian fasilitas ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya pada Januari 2021 sampai dengan Maret 2022, telah merugikan keuangan dan perekonomian negara mencapai Rp20 triliun.

"Total kerugian keuangan negaranya sekitar Rp 6 triliun, kemudian ada juga itu apa namanya perekonomian sekitar Rp 12 triliun atau berapa, trus ada ilegal gain (pendapatan tidak sah) itu sekitar Rp 2 triliun, total Rp20 triliun lah," tutur Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung Supardi di Kejagung, Jakarta Selatan, Jumat (22/7/2022).

Menurut Supardi, kini penyidik tengah bekerja untuk menyelesaikan berkas tahap II para tersangka kasus mafia minyak goreng. Dia berharap pihaknya dapat menuntaskan dalam waktu dekat.

"Sementara minggu ini. Kalau kepepet minggu depan," kata Supardi.

Kejaksaan Agung (Kejagung) telah melakukan pemeriksaan terhadap mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi terkait kasus mafia minyak goreng, dalam hal ini perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian fasilitas ekspor CPO.

Distribusi 1,32 Liter Minyak Goreng ke Indonesia Timur

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan secara simbolik memulai pendistribusian minyak goreng kemasan MinyakKita ke wilayah Indonesia Timur. Total minyak goreng yang didistribusikan sebanyak 1.200 ton atau setara 1,32 juta liter.

Mendag Zulkifli mengatakan, pendistribusian minyak goreng sebagai upaya menjaga ketersediaan pasokan sekaligus untuk menjaga stabilitas harga minyak goreng di seluruh Indonesia.

Merujuk data sistem pemantauan harga, pendistribusian minyak goreng di wilayah Indonesia bagian timur masih rendah terutama Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Nusa Tenggara.

"Untuk itu kami mengakselerasi pendistribusian MinyakKita ke wilayah Indonesia bagian timur dengan memanfaatkan program gerai maritim yang bersinergi dengan program tol laut ke wilayah tertinggal terpencil terluar dan perbatasan," ujar Zulkifli di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (11/8).

Dia juga menyampaikan, kegiatan percepatan pendistribusian minyak kita ke wilayah timur Indonesia dilaksanakan melalui kerja sama antara Kementerian Perdagangan Kementerian Perhubungan dan ID Food selaku BUMN pangan pemasok MinyakKita serta dukungan dari PT Bina Karya Prima selaku produsen minyak goreng.

Selanjutnya, Kementerian Perdagangan akan kembali melanjutkan distribusi minyak goreng yang berangkat melalui Pelabuhan Tanjung Perak ke Ambon, Ternate, Sorong, Manokwari dan Jayapura.