Liputan6.com, Jakarta - Industri perbankan nasional masih bisa bertahan dari berbagai tantangan yang ada saat ini. Di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19 dan konflik geopolitik, industri perbankan masih bisa menjaga likuiditas dan juga fungsi intermediasi semakin berjalan baik.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyatakan, sampai saat ini likuditas perbankan masih terkagterkaga di level yang baik. Selain itu, fungsi intermediasi perbankan domestik juga terus tumbuh jika dibandingkan dengan tahiun lalu.
Baca Juga
Liburan Akhir Tahun Bersama Indonesia International Stuntman Show di TMII, Beli Tiket via Livin' by Mandiri
Bank Mandiri Jadi Penyalur FLPP dengan Tingkat Keterhunian Terbaik, Komitmen Perluas Akses KPR bagi MBR
Tingkatkan Literasi Keuangan, Bank Mandiri Kenalkan Produk Perbankan ke 93.000 Pelajar di Indonesia
Walaupun demikian, Darmawan melihat rencana kenaikan Giro Wajib Minimum (GWM) yang berlangsung bertahap dari Juni hingga September 2022 perlu untuk dicermati dengan lebih seksama.
Advertisement
"Bank Mandiri dan seluruh anak usaha termasuk Mandiri Investasi yang merupakan bagian dari Mandiri Group, tentunya secara konsisten terus melakukan evaluasi dan kajian terkait dinamika kondisi makro ekonomi," ucap Darmawan, di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (25/8/2022).
Kebijakan moneter dan peningkatan suku bunga acuan BI7DRRR sebesar 25 basis poin menjadi 3,75 persen yang dilakukan Bank Indonesia (BI) menurutnya telah sejalan dengan strategi bank sentral dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi COVID-19.
“Kita dapat melakukan langkah strategis untuk bersama-sama senantiasa mendukung pemulihan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia,” terangnya.
Perkuat Layanan Digital, Bank Mandiri Hadirkan 241 Cabang Digital
Sebelumnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk kembali melanjutkan transformasi digital dengan menghadirkan 241 Smart Branch by Mandiri secara serentak di seluruh Indonesia. Inovasi Smart Branch by Mandiri yang kali ini diluncurkan telah mengadopsi fitur-fitur layanan baru yang berorientasi kepada nasabah atau customer centric.
Melalui fitur-fitur ini, nasabah yang datang ke Smart Branch by Mandiri akan merasakan pengalaman perbankan yang cepat, mudah, aman dan handal dengan dukungan digital technology.
Untuk mendukung inisiatif digitalisasi cabang ini, Bank Mandiri juga melakukan pengembangan karir SDM kantor cabang lewat program Mandiri Siap Jadi Digital dan tidak melakukan pengurangan pegawai sama sekali. Smart Branch by Mandiri didesain untuk dapat mengakomodir kebutuhan nasabah berdasarkan tingkat adopsi digital dengan menghadirkan proses layanan yang terintegrasi dengan digital channel (Livin’ dan Kopra) dan self-service machine.
Selain itu, nasabah yang memerlukan konsultasi produk dan layanan lainnya juga dapat langsung dibantu oleh General Banker (GB) yang bertugas.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, bahwa langkah transformasi digital merupakan bagian dari inisiatif Bank Mandiri dalam mendorong peningkatan literasi keuangan digital di Tanah Air. Untuk itu, transformasi Smart Branch by Mandiri akan hadir dalam tiga tipe, antara lain Digital Box, Hybrid Branch dan Upgrade Branch.
Reporter: Siti Ayu Rachma
Sumber: Merdeka.com
Advertisement