Â
Liputan6.com, Jakarta PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri) menjalin kerja sama dengan LX International untuk potensi investasi mengembangkan fasilitas berbahan baku nabati/Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) yang dapat menghasilkan bahan baku terbarukan (renewable feedstock) berupa Bio-Naptha.
Baca Juga
Bahan baku ini akan digunakan untuk memproduksi produk bahan kimia dan plastik seperti Bio-Polyethylene (PE), Bio-Polypropylene (PP), Bio-Polyvinyl Chloride (PVC), dan Bio-Solution Styrene Butadiene Rubber (SSBR) dalam upaya mendukung Chandra Asri menuju produksi bahan baku polimer berkelanjutan
Advertisement
Kerjasama ini ditandai dengan melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Presiden Direktur Chandra Asri, Erwin Ciputra dan CEO LX International, Yoon Chun-Sung di kantor Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia.
Turut menyaksikan penandatanganan kerja sama ini adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan beserta jajarannya.
Proyek HVO ini merupakan salah satu upaya Chandra Asri untuk mewujudkan komitmennya dalam bisnis dan operasional berkelanjutan sesuai dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) sebagai kontribusi dalam mitigasi perubahan iklim dan kelangkaan sumber daya.
“Chandra Asri menyambut baik kerja sama dengan LX International untuk membuka potensi investasi dalam proyek HVO di Indonesia. Kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan sumber bahan baku Bio-Naphtha yang dapat dicampur di dalam Olefin Cracker Plant menjadi monomer, untuk selanjutnya diolah menjadi bahan baku plastik berbasis nabati," kata Presiden Direktur Chandra Asri, Erwin Ciputra, Kamis (25/8/2022).
"Di samping itu nantinya fasilitas ini dapat memproduksi energi alternatif untuk menggantikan bahan baku fosil yang sejalan dengan Peta Jalan Gas Rumah Kaca yang telah kami kembangkan. Sebagai mitra pertumbuhan, Chandra Asri ingin mengambil peranan dalam upaya menjaga keseimbangan ekosistem, mengurangi emisi karbon, dan mendukung percepatan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs)," lanjut dia.
Â
Investasi
Dalam kerjasama ini, Chandra Asri berperan untuk mengembangkan investasi, pengadaan informasi mengenai lahan serta memasok hydrogen. Selain investasi, LX International akan berperan dalam studi investigasi pasar terkait produk dan pasokan bahan baku.
Proyek HVO ini akan memiliki kapasitas sebesar 300 ribu-500 ribu ton per tahun dan letaknya berberdekatan dengan kompleks petrokimia Chandra Asri di Cilegon, Banten sehingga rencana sinergi operasional dapat dengan mudah terwujud.
Produk yang dihasilkan dari proyek ini, termasuk polimer hijau, PVC dan SSBR yang digunakan untuk pembuatan ban ramah lingkungan, akan menambah portofolio produk berkelanjutan Chandra Asri. Hasil dari studi ini kemudian dituangkan dalam rencana dan konfigurasi pengembangan CAP2, kompleks petrokimia kedua skala dunia Chandra Asri, dalam rangka memenuhi kebutuhan petrokimia domestik.
LX International adalah perusahaan perdagangan dan investasi berbasis di Korea Selatan, bergerak dalam pengembangan pembangkit listrik, proyek petrokimia dan juga perdagangan besar material petrokimia, dan logam, dan minyak kelapa sawit.
Advertisement
Duet Pertagas-Chandra Asri Kejar Target 1 Juta Sambungan Jargas per Tahun
Perusahaan afiliasi dari sub holding gas Pertamina yaitu PT Pertamina Gas (Pertagas) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri) menjalin kerjasama dengan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) tentang Potensi dan Analisa Pengembangan Bisnis Energi Hijau dan Petrokimia serta Peningkatan TKDN Infrastruktur Gas Bumi.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Utama Pertagas, Gamal Imam Santoso dan Direktur Legal, External Affair & Circular Economy Chandra Asri, Edi Rivai serta Direktur Supply Chain Chandra Asri, Ruly Aryawan dan bertempat di Grha Pertamina.
Melalui kerjasama ini, Pertagas dan Chandra Asri bersinergi dalam mendukung program 1 Juta Sambungan Jargas (Jaringan Gas) per tahun melalui penyediaan bahan baku jaringan pipa gas.
Chandra Asri dan Pertagas juga akan melakukan pengembangan pemanfaatan gas bumi dan turunan milik Pertagas untuk pemenuhan kebutuhan produksi Pabrik Chandra Asri di Cilegon, Banten serta analisis pemanfaatan fasilitas Chandra Asri untuk pengembangan infrastruktur terminal Liquefied Natural Gas (LNG) atau jaringan distribusi pipa gas Pertagas.
Langkah tersebut merupakan komitmen dari kedua pihak dalam mendukung dua program Pemerintah sekaligus, yakni mengurangi ketergantungan pada produk impor dengan mendorong penggunaan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di Indonesia serta penggunaan energi hijau untuk mengurangi emisi karbon sebesar 29 persen di tahun 2030.
“Kami berkomitmen untuk terus menyediakan bahan baku jaringan pipa gas terbaik yang mememenuhi seluruh Standar SNI bagi Pertagas. Sebagai salah satu tulang punggung sektor strategis di tanah air, Chandra Asri terus berupaya untuk menyediakan kebutuhan produk petrokimia bagi industri dalam negeri," kata Direktur Legal, External Relations & Circular Economy Chandra Asri, Edi Rivai.
"Kami berharap kerjasama ini mampu meningkatkan presentase penggunaan komponen TKDN sesuai dengan program Pemerintah," lanjut dia.