Sukses

Wahai HRD, Kenali Employer Branding dan Sederet Manfaatnya

Employer branding adalah sebuah bentuk usaha dari suatu perusahaan untuk membuat para karyawannya merasa nyaman dan berpikir bahwa perusahaan tersebut adalah tempat terbaik untuk bekerja.

Liputan6.com, Jakarta Mungkin sebagian orang masih awam dengan istilah employer branding. Employer branding merupakan salah satu strategi yang bisa dimanfaatkan HRD untuk mempercepat proses perekrutan.

Selain itu, strategi employer branding juga terbukti mampu membantu HRD memperbesar talent pool, membuat perusahaan punya data karyawan potensial lebih banyak.

Perusahaan dengan employer branding yang kuat berpotensi besar untuk memenangkan persaingan dalam memilih dan mendapatkan calon kandidat terbaik. Semakin bagus strategi employer branding diterapkan, maka akan semakin banyak pula kandidat berkualitas tertarik ke perusahaan Anda.

Jika Anda ingin menerapkan strategi employer branding, ini adalah saat yang tepat. Selengkapnya tentang pengertian, strategi, dan KPI employer branding adalah sebagai berikut.

Di era modern saat ini, banyak generasi muda (mayoritas gen Z dan milenial) mencari kerja. Selain memperhatikan work-life balance, mereka juga akan melihat dan membandingkan employer branding satu perusahaan dengan yang lainnya.

Dikutip dari KitaLulus, employer branding adalah sebuah bentuk usaha dari suatu perusahaan untuk membuat para karyawannya merasa nyaman dan berpikir bahwa perusahaan tersebut adalah tempat terbaik untuk bekerja.

Perusahaan melakukan employer branding untuk menarik perhatian para calon kandidat agar melamar di perusahaan tersebut. Dengan kata lain, cara suatu perusahaan untuk memasarkan perusahaannya kepada para calon pelamar kerja.

Pada praktiknya, employer branding dilakukan oleh HRD, CEO, tim marketing atau tim brand advocates. Mereka semua akan membahas strategi employer branding yang nantinya akan digunakan untuk membangun dan mengelola reputasi perusahaan sebagai pemberi kerja pada calon pelamar.

Strategi employer branding juga bisa digunakan ketika perusahaan merasa kesulitan dalam menjaring karyawan baru. Tentunya di era persaingan yang semakin ketat saat ini, Anda juga harus mampu mempromosikan perusahaan kepada para kandidat bertalenta di luar sana.

 

2 dari 4 halaman

Strategi Employer Branding

Membangun sebuah employer branding sebuah perusahaan bisa dibilang susah susah gampang. Hal ini menjadi gampang bagi perusahaan yang memang sudah membangun atau memiliki citra yang baik di mata para pencari kerja.

Namun, bagi perusahaan yang baru merintis atau belum membangun citranya sama sekali, maka penerapan strategi employer branding bisa dikatakan sedikit susah. Pihak HRD akan mendapatkan banyak PR mengenai KPI employer branding ini.

Lalu, apa yang harus dilakukan pihak HRD untuk memulai employer branding perusahaan? Berikut beberapa strategi employer branding yang bisa Anda lakukan.

1. Identifikasi

Strategi employer branding pertama yang bisa dilakukan pihak HRD adalah dengan melakukan identifikasi. Anda bisa bertanya langsung kepada pelamar kerja mengenai hal apa saja yang membuat mereka bahagia dengan pekerjaannya dan perusahaannya.

Selain menanyakan hal-hal yang disukai, Anda juga bisa bertanya mengenai hal yang tidak disukai. Penerapan strategi employer branding ini juga bisa dilakukan saat Anda melakukan observasi di luar perusahaan agar bisa mendapatkan calon kandidat yang berpotensi.

2. Atur Rencana

Salah satu KPI employer branding  HRD adalah mempertahankan citra perusahaan yang sudah baik dan membuang yang buruk. Strategi employer branding selanjutnya adalah mengatur rencana untuk mempertahankan hal tersebut. ROI employer branding adalah dengan memoles "Mengapa harus bekerja dengan kita?"

Anda bisa menanyakan bagaimana pendapat para pelamar kerja terkait perusahaan. Apakah mereka menilai perusahaan dengan baik, atau sebaliknya. Tahukah Anda bahwa, masalah internal juga bisa mempengaruhi citra perusahaan. Hal ini berkaitan dengan rekomendasi kandidat dari para karyawan.

Jika dari internal menilai perusahaan dengan buruk, maka kemungkinan besar Anda tidak akan mendapatkan rekomendasi kandidat dari para karyawan.

3. Bangun Komunikasi yang Baik

Strategi employer branding selanjutnya adalah dengan membangun komunikasi yang baik. Tahukah Anda bahwa, komunikasi internal dan eksternal sangatlah penting bagi kelangsungan citra perusahaan? Komunikasi internal meliputi hubungan antar karyawan.

Sedangkan komunikasi eksternal adalah bagaimana Anda berkomunikasi dengan para calon pelamar kerja. Anda bisa membangun employer branding mulai dari sosial media perusahaan, LinkedIn, website perusahaan, hingga iklan-iklan yang dipublikasikan secara online. Hal ini tentukan akan membuat kedua belah pihak (internal dan eksternal) merasa dianggap dan senang.

4. Melakukan Analisa

Satu lagi strategi employer branding yang bisa Anda gunakan, yaitu melakukan analisa. Anda bisa memberikan survey kepada karyawan terkait kepuasan mereka dalam bekerja. Jangan lupa untuk meminta kritik dan saran dari mereka untuk kelangsungan perkembangan dan kemajuan perusahaan.

Strategi employer branding ini nantinya bisa menjadi penilaian dan rencana selanjutnya untuk meningkatkan kepuasan karyawan. Sehingga tidak ada hal yang akan mempengaruhi proses rekrutmen karyawan baru. 

 

3 dari 4 halaman

Manfaat Employer Branding 

Perusahaan dengan citra dan reputasi yang baik merupakan salah satu hal wajib jika Anda ingin perusahaan terus berkembang.

Maka dari itu penerapan strategi employer branding sangatlah penting, simak beberapa alasannya:

1. Membantu Perekrutan Karyawan Baru

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, tujuan employer branding adalah untuk menarik perhatian para pelamar kerja. Pada umumnya, sebelum melamar kerja di sebuah perusahaan, para pelamar akan mencari tahu terkait perusahaan tersebut selengkap mungkin.

Jika perusahaan Anda memiliki citra dan reputasi yang baik, maka kemungkinan besar kandidat tidak akan berpikir dua kali untuk mengajukan lamaran. Selain itu, penerapan strategi employer branding juga bermanfaat bagi para karyawan lama. Hal ini diperlukan untuk menjaga loyalitas mereka di perusahaan.

2. Meminimalisir Biaya Iklan

Melakukan promosi iklan perusahaan adalah salah satu dari strategi employer branding. Namun, jika Anda bisa melakukan branding perusahaan dengan baik, maka Anda bisa menghemat biaya iklan.

Tidak hanya menghemat biaya iklan saja, penerapan strategi employer branding yang baik bisa menghemat waktu perusahaan. Hal ini berkaitan dengan lamanya proses mencari karyawan baru. Jika perusahaan Anda sudah cukup baik, maka para pelamar kerja tersebutlah yang akan mendatangi perusahaan Anda.

3. Jadikan Karyawan Lama Sebagai Promotor

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, komunikasi internal yang baik bisa membuat perusahaan Anda mendapatkan rekomendasi kandidat tanpa harus mengeluarkan tenaga. Maka dari itu, Anda bisa menjadikan karyawan di perusahaan sebagai promotor employer branding kepada calon kandidat.

Jika karyawan di perusahaan Anda sering menceritakan hal positif, maka semakin besar peluang perusahaan akan mendapatkan calon karyawan baru. Maka dari itu, bangun komunikasi internal yang baik sebagai salah satu strategi employer branding perusahaan Anda.

4. Karyawan Ikut Terlibat

Salah satu manfaat dari employer branding adalah membuat karyawan ikut terlibat. Hal ini tentunya akan berimbas pada peningkatan produktivitas kerja para karyawan.

Tahukah Anda bahwa, karyawan yang produktif bisa memberikan dampak positif bagi kelangsungan pertumbuhan perusahaan? Penerapan strategi employer branding ini juga akan mempengaruhi kondisi finansial perusahaan yang meningkat dan stabil. Sehingga akan ada banyak calon karyawan yang tertarik pada perusahaan Anda.

KPI Employer Branding Perusahaan Seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa pihak HRD mengambil peran dalam perencanaan strategi employer branding di sebuah perusahaan. Maka ada beberapa KPI employer branding yang harus dipenuhi.

 

 

4 dari 4 halaman

Cara Menghitung ROI Employer Branding

Setelah Anda tahu apa itu employer branding, manfaat, dan cara menerapkan strateginya, maka tak kalah pentingynya untuk mengetahui tentang ROI employer branding.

Seperti namanya, ROI employer branding adalah tingkat pengembalian modal yang terjadi setelah perusahaan mengeluarkan biaya perekrutan. Dikarenakan objek employer branding adalah manusia dan sebagian besar hasilnya baru bisa diketahui dalam jangka panjang, banyak orang meragukan ROI employer branding dapat diukur.

Kenyataannya, sebagai HRD Anda tetap bisa mengukur tingkat ROI employer branding Anda, dengan beberapa metriks sebagai berikut:

1. Jumlah Pelamar yang Masuk

ROI employer branding yang pertama dapat diukur melalui berapa banyak jumlah pelamar yang masuk. Seperti tebakan Anda, semakin banyak jumlah pelamar, itu tandanya eksekusi strategi employer branding perusahaan semakin baik.

Cara mengukur keberhasilan employer branding melalui jumlah pelamar tidak susah, kok. Cukup bandingkan jumlah pelamar di bidang sama dari periode ini versus periode sebelumnya (dengan catatan media promosi lowongan dan biaya rekrutmennya sama)

2. Biaya Mengiklankan Lowongan Pekerjaan

Selain jumlah pelamar, Anda juga bisa menghitung ROI employer branding melalui biaya iklan lowongan. Semakin sedikit biaya yang dikeluarkan untuk merekrut karyawan, maka semakin berhasil pula strategi employer branding-nya.

3. Tingkat Terjadinya Perekrutan Jalur Referral

Kata siapa perekrutan jalur “orang dalam” tidak efektif? Nyatanya, berdasarkan riset Career Builder, 82 persen perusahaan sepakat kalau perekrutan jalur referral atau saran dari karyawan menghasilkan ROI lebih baik. Hal ini dikarenakan karyawan referrer umumnya akan memastikan kandidat yang dibawanya berkualitas.

Selain itu, perekrutan jalur referral juga bisa menjadi tolok ukur ROI employer branding perusahaan. Semakin banyak karyawan bersedia membantu proses perekrutan, maka itu artinya engagement atau loyalitas mereka ke perusahaan juga meningkat.

Demikianlah penjelasan mengenai employer branding, strategi employer branding, KPI employer branding, dan ROI employer branding. 

Setelah mengatur strategi yang akan digunakan, jangan lupa untuk memilih channel yang tepat. Hal ini nantinya akan berimbas pada sejauh apa perusahaan Anda menjangkau pasar pencari kerja dan masyarakat.