Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memulai kegiatan pembangunan infrastruktur dasar Ibu Kota Negara, atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur. Itu ditandai dengan penandatangan kontrak pekerjaan pembangunan IKN tahun anggaran 2022 sebanyak 19 paket di Auditorium Kementerian PUPR, Senin (29/8/2022).
"Kementerian PUPR telah menyusun rencana/tahapan pembangunan infrastruktur dasar di IKN Nusantara periode 2022-2024 dengan total anggaran sebesar Rp 43,73 triliun. Pada tahun 2022, anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan IKN sebesar Rp 5,1 triliun," jelas Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis.
Baca Juga
Setelah selesai proses lelang oleh Ditjen Bina Konstruksi, pada hari ini dilakukan penandatanganan kontrak secara simbolis sebanyak 19 paket pekerjaan.
Advertisement
Total nilai kontrak sebesar Rp 5,3 triliun, dengan rincian Ditjen Sumber Daya Air total sebanyak 6 paket dengan nilai kontrak Rp 42,8 miliar, Ditjen Bina Marga sebanyak 8 paket dengan nilai kontrak Rp 4,599 triliun, Ditjen Cipta Karya sebanyak 4 paket dengan nilai kontrak sebesar Rp 111,9 miliar, dan Ditjen Perumahan sebanyak 1 paket dengan nilai kontrak Rp 567 miliar.
"Dapat saya sampaikan, direncanakan akan dilakukan penandatanganan kontrak kembali pada 5 September 2022 dengan nilai kontrak sekitar Rp4 triliun," ujar Menteri Basuki.
Dalam pelaksanaan pekerjaan, Menteri Basuki mengingatkan para PPK dan Penyedia Jasa untuk selalu bertindak profesional, kerja cepat, kerja keras, dan kerja produktif, memeriksa permasalahan di lapangan dan aktif menemukan solusi, serta berorientasi pada hasil nyata.
Menteri Basuki menekankan, pelaksanakan tugas bukan hanya menjamin selesai, tapi betul-betul menjamin infrastruktur berfungsi baik.
"Pastikan jaminan mutu pekerjaan konstruksi dan estetika, perhatikan aspek kelestarian lingkungan, hindari terjadinya kekumuhan baru di lokasi IKN, tertib penyelenggaraan keselamatan konstruksi, dan hindari perilaku koruptif dalam pelaksanaan pekerjaan," tegasnya.
Sekjen Kementerian PUPR Zainal Fatah mengatakan, pihaknya akan memastikan pekerjaan pembangunan Ibu Kota Negara segera dimulai setelah penandatanganan kontrak hari ini agar infrastruktur dasar IKN dapat selesai sesuai target pada 2024.
"Kami akan terus konsultasi terkait pengadaan dengan LKPP, konsultasi terkait prosedur dengan BPKP, serta mengumpulkan semua team leader kontraktor dan konsultan untuk memastikan pekerjaannya berjalan baik," tuturnya.
Â
Dicari, 9.300 Tenaga Konstruksi Bersertifikat untuk Bangun IKN Nusantara
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membuka Pelatihan dan Sertifikasi Tahap I untuk mendukung kompetensi Tenaga Kerja Konstruksi (TKK) dalam pembangunan infrastruktur di kawasan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara, Kalimantan Timur (Kaltim).
Program pelatihan dan sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi di kawasan Ibu Kota Nusantara sebagai upaya meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang konstruksi.
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah mengatakan, pembangunan infrastruktur IKN tentunya membutuhkan tenaga kerja konstruksi dalam jumlah yang besar yang terlatih, terampil, dan professional.
Pelatihan penyiapan TKK untuk infrastruktur IKN dilaksanakan dalam 5 tahap sejak Agustus hingga Desember 2022, dengan target calon Tenaga Kerja Konstruksi terlatih dan tersertifikasi sebanyak 9.300 orang.
"Untuk itu, perkenankan saya mengapresiasi setingi-tingginya kepada pemerintah daerah, Otorita IKN, BUMN Karya dan Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK) lokal, serta Lembaga Pendidikan Formal Politeknik dan Perguruan Tinggi yang ada di Kalimantan Timur yang sudah berkolaborasi dengan Kementerian PUPR dalam menyiapkan kebutuhan Tenaga Kerja Konstruksi mendukung pembangunan infrastruktur di IKN. Khususnya bagi masyarakat lokal di Kabupaten Penajam Paser Utara dan umumnya Provinsi Kalimantan Timur," ungkapnya, Minggu (28/8/2022).
Dalam mendukung pembangunan infrastruktur IKN, Kementerian PUPR secara bertahap telah mengalokasikan anggaran pada 2022-2024 sebesar Rp 43,73 triliun. Dengan, rincian pada 2022 sebesar Rp 4,07 triliun, di 2023 sebesar Rp 20,48 triliun, dan pada 2024 direncanakan sebesar Rp 18,18 triliun.
Estimasi kebutuhan Tenaga Kerja Konstruksi dalam mendukung pelaksanaan pembangunan infrastruktur IKN Nusantara periode 2022-2024 dibutuhkan kurang lebih 260.000 orang tenaga kerja konstruksi. Dengan rincian, pada 2022 sebanyak 30.000 orang, di 2023 sebanyak 123.000 orang, dan pada 2024 sebanyak 107.000 orang.
Wakil Otorita IKN Dhony Rahajoe mengatakan, hadirnya pelatihan TKK yang dibekali dengan pemanfaatan teknologi diharapkan juga dapat bertransformasi dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan. Sehingga sejalan dengan misi pembangunan IKN sebagai smart city (kota pintar), kota modern berkelanjutan, dan ramah lingkungan.
"Kita akan kembalikan kejayaan IKN dengan hutan, sehingga bagaimana mempersiapkan manusianya, mempersiapkan penduduk lokal bukan hanya sebagai penonton saja, tapi sebagai pelaku utama dengan mengikuti transformasi teknologi," kata Dhony Rahajoe.
Apalagi, ia menambahkan, pembangunan IKN bukan hanya membangun fisik seperti infrastruktur gedung dan jalan. Lebih dari itu, pembangunan IKN mencakup pembangunan lingkungan dan manusianya.
"Nantinya 65 persen kawasan di IKN akan menjadi area hijau. Konsep ini akan menjadi model dalam rangka merawat harmoni dengan alam untuk mengembalikan kejayaan hutan tropis di Indonesia," pungkas Dhony.
Advertisement
APBN Minim, Pemerintah Ajak Swasta Patungan Bangun IKN Nusantara
Pemerintah terus mengajak pihak swasta berpartisipasi dalam pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur. Pasalnya, porsi dana APBN untuk proyek tersebut tergolong minim, hanya sekitar 20 persen saja.
"Kesempatan untuk berinvestasi di IKN terbuka bagi semua pihak, dari berbagai skala usaha, sepanjang sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ujar Koordinator Tim Informasi dan Komunikasi Tim Transisi IKN, Sidik Pramono, Rabu (24/8/2022).
"Hal ini juga sejalan dengan konsep pembangunan IKN sampai tahun 2045 yang akan mengoptimalkan pembiayaan yang bersumber dari non-APBN," ungkap dia.
Sidik melanjutkan, pemerintah melalui tim lintas kementerian/lembaga menyiapkan berbagai skema dan insentif untuk investasi di IKN. Rancangan peraturannya diharapkan dapat disahkan dalam waktu dekat ini.
"Otorita IKN mengapresiasi semua pihak, termasuk atas kesiapan Kadin Indonesia, untuk membantu pemerintah dalam menggaet investor, termasuk investor dari dalam negeri," sebut dia.
Dia pun berharap atas keterlibatan investasi swasta benar-benar bisa terlaksana dengan baik. Sehingga berbagai sarana/prasarana di Ibu Kota Negara Nusantara sudah dapat terbangun per 2024 mendatang.
"Harapannya, tahun 2024 investor dalam negeri dapat terlibat dalam pembangunan rumah sakit internasional, fasilitas pendidikan terpadu, kawasan perkantoran dan jasa, mixed use, komersial niaga, ataupun fasilitas hunian," tuturnya.
22 Tower Rusun Pekerja IKN Siap Dibangun, Telan Biaya Rp 600 Miliar
Pemerintah akan menyiapkan anggaran sebanyak Rp 600 miliar untuk pembangunan 22 tower rumah susun (Rusun) bagi para pekerja konstruksi di kawasan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara.
Rusun di IKN Nusantara tersebut dibangun Kementerian PUPR bersama KSO Wika Gedung dan Adhi Karya dengan masing-masing tower setinggi empat lantai dengan teknologi modular yang dapat menampung sebanyak sekitar 17.000 pekerja konstruksi.
"Anggaran pembangunan Rusun pekerja konstruksi ini sekitar Rp 600 Miliar," kata Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto dalam pernyataannya, Senin (22/8).
Iwan menerangkan, pihaknya akan berupaya membangun Rusun dengan teknologi fabrikasi hunian modular. Hal itu diperlukan agar proses pembangunan Rusun bisa berjalan dengan cepat dan memiliki ukuran yang tepat.
Menurut Iwan, saat ini yang dua tugas pembangunan hunian di IKN Nusantara yakni pembangunan hunian pekerja konstruksi tahap 1 sebanyak 22 tower dan rumah dinas untuk para menteri sebanyak 36 unit.
Untuk Rusun pekerja konstruksi diperkirakan dapat selesai dibangun dengan target waktu pembangunan sekitar tiga bulan dengan teknologi hunian modular.
"Rusun yang kami bangun untuk pekerja sebanyak 22 tower masing-masing empat lantai yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas antara lain hunian lengkap dengan meubelair, kesehatan, kantin, toko, tempat ibadah dan building management. Kami juga mengutamakan pemanfaatan produk dalam negeri dalam pembangunan Rusun pekerja konstruksi ini," katanya.  Â
Advertisement