Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan kelompok transportasi menyumbang andil deflasi 0,01 persen dari deflasi di Agustus 2022 sebesar 0,21. Penurunan tersebut disumbang oleh penurunan tarif angkutan udara.
"Tarif angkutan udara memberikan andil deflasi 0,03 persen," kata Margo dalam konferensi pers di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Kamis, (1/9).
Baca Juga
Margo menjelaskan sumbangan deflasi tarif angkutan udara disebabkan dua hal, yakni harga avtur dan kebijakan pemerintah dalam mengatasi harga tiket pesawat yang tinggi.
Advertisement
"Ini mengalami penurunan karena menurunnya harga avtur dan kebijakan pemerintah," kata dia.
Adapun kebijakan yang diambil pemerintah menggratiskan tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) untuk pendaratan, penempatan dan penyimpanan pesawat di bandara.
Sehingga bisa menekan harga tiket pesawat yang dalam beberapa bulan sebelumnya mengalami tren peningkatan.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno memprediksi sekitar 20-30 persen masyarakat akan menggunakan jalur darat untuk liburan akhir tahun. Ini menyusul mahalnya harga tiket pesawat.
Sandiaga mengakui mahalnya tiket pesawat atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 142 Tahun 2022 tentang Besaran Biaya Tambahan (Surcharge) Yang Disebabkan Adanya Fluktuasi Bahan Bakar (Fuel Surcharge) Tarif Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri.
Dalam surat keputusan tersebut, maskapai bisa menaikkan biaya tambahan untuk pesawat udara jenis jet maksimal 15 persen dari tarif batas atas, dan 25 persen untuk pesawat udara jenis propeller.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menambahkan, kenaikan harga tiket pesawat juga dipicu minimnya penerbangan dan jumlah kursi yang terbatas.
"Jadi, yang mau berlibur mari kita rencanakan dengan baik," imbuhnya.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Kabar Gembira, Harga Tiket Pesawat Turun 15 Persen
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyampaikan harga tiket pesawat turun 15 persen. Ini disebut bisa menjadi angin segar bagi industri pariwisata dan ekonomi kreatif tanah air.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bertemu dengan dua grup maskapai besar perihal harga tiket pesawat. Alhasil, keduanya sepakat memberikan promo tiket, dengan target penurunan harga sekitar 15 persen.
"Good news teman-teman, ini berkat doa dari seluruh pihak, berkat kerja sama, harga tiket pesawat turun 15 persen dan jadi angin segar bagi industri pariwisata," kata Sandiaga mengutip unggahan Instagram pribadinya, Selasa (30/8/2022).
"Dan ini kita perlu hargai upaya Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN adanya penurunan harga tiket pesawat, sangat diapresiasi oleh mesyarakat," tambah dia.
Disamping itu, melalui kerja sama Menhuh Budi dan Menteri BUMN Erick Thohir, Sandiaga menyinggung soal penambahan armada. Ini juga menjadi perhatian kedua menteri itu. Maskapai penerbangan dengan cepat menambah armada. Mulai dari Garuda dan Citilink, sampai ke Lion Group.
"Dan beberapa maskapai dari luar negeri juga ikut mendukung sehingga harga tiket pesawat terus kita harapkan akan lebih terjangkau, terutama akan memasuki peak season atau periode akhir puncak akhir masa liburan atau akhir tahun," bebernya.
Melihat tren kenaikan harga tiket pesawat yang terjadi cukup lama, Sandiaga tak berdiam diri. Ia dan pemerintah akan mendorong adanya penambahan rute-rute penerbangan baru, utamanya ke destinasi wisata.
"Dan kenaikan harga tiket sekarang dalam kurun waktu yang lama ini kan berpotensi untuk menurunkan kunjungan wisatawan ke destinasi wisata, dan ini patut kita hindari dan terima kasih, harapannya ini bisa kita jaga momentum kebangkitan kita," terang dia.
Advertisement
Tiket Pesawat Turun
Dalam keterangan unggahannya, Sandiaga Uno menilai penurunan ini jadi momentum tepat. Malahan terjadi ditengah harga yang lainnya masih bertengger di harga tinggi.
"Sekarang yang mau healing dan refreshing tidak perlu pening," tulisnya.
"Berkat doa dan kerjasama semua pihak, harga tiket pesawat turun 15 persen. Angin segar bagi industri pariwisata dan ekonomi kreatif, di tengah harga-harga dan beban biaya hidup yang meningkat," tambah Menparekraf.
Ia optimistis, dengan adanya satu kemajuan ini, akan mendorong adanya lapamgan kerja hingga peluang usaha. Alhasil, ekonomi pelaku UMKM bisa ikut terangkat, khususnya di titik-titik pariwisata.