Sukses

Pasca Akuisisi Menara Telkomsel, Kinerja Mitratel Diramal Positif

Aksi akusisi PT Dayamitra Telekomunikasi, Tbk (MTEL) atau Mitratel terhadap 6.000 menara milik PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) diprediksi akan berdampak positif bagi kinerja MTEL

Liputan6.com, Jakarta Aksi akusisi PT Dayamitra Telekomunikasi, Tbk (MTEL) atau Mitratel terhadap 6.000 menara milik PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) diprediksi akan berdampak positif bagi kinerja MTEL. Sebab transaksi ini berpeluang mendorong pertumbuhan organik kinerja Mitratel tahun ini dan tahun depan.

Mohammad Fakhrul Arifin, Equity Research Analyst PT BCA Sekuritas menyatakan akuisisi Mitratel terhadap menara Telkomsel dengan nilai transaksi mencapai Rp10,28 triliun. Dalam transaksi ini juga disepakati perjanjian sewa kembali 6.000 menara oleh Mitratel kepada Telkomsel, komitmen Telkomsel untuk memesan 1.000 BTS dari Mitratel dalam 3 tahun ke depan, serta sewa 712 lahan milik Telkomsel tempat menara tersebut berada.

“Kami melihat akuisisi ini akan menjadi hal positif bagi prospek kinerja Mitratel. Akuisisi ini membutuhkan sekitar 73,4 persen dari proyeksi kami atas belanja modal Mitratel di 2022. Perlu dicatat bahwa rasio sewa menara yang diakuisisi mencapai 1x karena sebelumnya menara ini eksklusif hanya untuk Telkomsel,” ujar Fakhrul di Jakarta, Kamis (1/9/2022).

Fakhrul menilai Mitratel memiliki struktur permodalan yang kuat dengan alokasi belanja modal cukup besar yakni Rp14 triliun. Kuatnya permodalan ini bisa mendorong Mitratel memperbesar skala perusahaan dan memperkuat ekspansi organik dan anorganik.

Menurut Fakhrul, Mitratel memiliki total lebih dari 34.800 menara dan 49.900 penyewa, sehingga menyiratkan 1,43x rasio kolokasi. Penurunan ini pada dasarnya logis dalam pandangan kami, mengingat menara yang diperoleh dari akuisisi sebelumnya hanya dipakai oleh Telkomsel.

“Sebab transaksi ini pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan nilai perusahaan, sehingga memberikan potensi tambahan pertumbuhan sekitar 2-3 persen, sesuai dari prediksi terbaru perusahaan dan sejalan dengan perkiraan kami,” Fakhrul mengungkapkan.

 

2 dari 3 halaman

Sisi Operasional

Dari sisi operasional, menurut Fakhrul, dampak transaksi akuisisi menara Telkomsel ini akan bisa dilihat dalam kinerja Mitratel pada kuartal IV 2022 dan proyeksi kinerja 2023.

Meskipun nantinya bisa berdampak rasio kinerja nonorganik, namun dia memprediksi penggerak utama pertumbuhan Mitratel di semester II 2022 ialah dari segmen organik yang berpotensi tumbuh lebih sehat dan mendongkrak rasio kolokasi.

“Oleh karena itu, kami mengubah prospek proyeksi kami atas rasio kolokasi Mitratel menjadi 1,46x dan 1,5x pada 2022 dan 2023,” dia menjelaskan.

 

3 dari 3 halaman

Rekomendasi Investasi

BCA Sekuritas memberikan rekomendasi beli (buy) terhadap saham MTEL dengan target Rp950 per saham. Target harga saham itu mempertimbangkan rata-rata pertumbuhan tahunan (CAGR) pendapatan Mitratel pada 2021-2023 diprediksi 12,2 persen dan pendapatan perusahaan yang belum dikurangi bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) 14,2 persen di periode yang sama. Hal itu menyiratkan EV/EBITDA 13,4x.

Harga saham MTEL pada penutupan perdagangan Jumat (26/8/2022) di level Rp795 per saham. Sepekan dan 6 bulan terakhir, harga saham MTEL meroket 15 persen, serta setahun terakhir, melesat 30 persen.