Sukses

Para Miliarder di Vietnam Ramai-ramai Tolak Terima Gaji

Sejumlah miliarder sekaligus pimpinan perusahaan besar di Vietnam mengungkapkan enggan menerima gaji. Apa kata mereka?

Liputan6.com, Jakarta - Meski memegang jabatan sebagai pimpinan perusahaan besar dengan pendapatan melebihi miliaran dolar, beberapa miliarder yang memimpin perusahaan di Vietnam mengungkapkan memilih untuk tidak menerima gaji.

Dilansir dari laman VN Express, Selasa (6/9/2022) laporan keuangan audit semi-tahunan Vingroup Company JSC mengungkapkan, perusahaan telah menghabiskan dana lebih dari USD 1,02 juta sebagai remunerasi untuk pejabat tingginya, termasuk dewan direksi (BOD), direktur umum dan anggota manajemen lainnya.

Namun, Ketua Vingroup Pham Nhat Vuong dan beberapa anggota Direksi lainnya tidak menerima gaji.

Laporan itu menambahkan bahwa Vuong, miliarder terkaya di Vietnam, juga tidak menerima gaji pada paruh pertama tahun 2021.

Menurut majalah Forbes, Vuong saat ini memiliki kekayaan bersih sebesar USD 5 miliar atau setara Rp 74,5 triliun.

Pada kuartal pertama tahun ini, total pendapatan bersih konsolidasi Vingroup mencapai lebih dari VND 31.600 miliar atau Rp 20 miliar, turun hampir setengahnya dibandingkan periode yang sama terutama karena proyek real estat yang sedang dibangun.

Sementara itu, bisnis Vingroup lainnya masih mencatat pemulihan dan pertumbuhan yang baik termasuk di sektor perhotelan dan hiburan dengan peningkatan 80 persen. 

Adapun pertumbuhan pendapatan bisnis Vingroup di bidang kesehatan dan pendidikan yang masing-masing 43,6 persen dan 14 persen. 

Mirip dengan Vuong, miliarder juga ada miliarder Vietnam lainnya yang tidak menerima gaji.

Laporan raksasa baja Vietnam, Hoa Phat Group (HPG) mengatakan bahwa pimpinannya yakni Tran Dinh Long dan anggota Direksi tidak menerima gaji pada semester pertama tahun 2022.

Pada periode yang sama tahun lalu, pengeluaran untuk anggota Direksi melebihi VND 17 miliar atau Rp 10,7 miliar.

Pembayaran gaji dan bonus kepada para pemimpin Hoa Phat dalam enam bulan pertama telah menurun tajam, menjadi sekitar VND 5 miliar, sama dengan seperempat dari periode yang sama.

2 dari 2 halaman

Meski Tak Dapat Gaji, Miliarder Masih Bisa Terima Bonus dari Keuntungan Perusahaannya

Adapun miliarder Vietnam lainnya yang juga enggan menerima gaji, yakni  Nguyen Dang Quang, ketua Masan Group (MSN).

Laporan keuangan Masan yang telah diaudit mengatakan perusahaan ini menghabiskan dana hampir sebesar VND 106 miliar atau setara Rp 67,1 miliar untuk remunerasi bagi anggota manajemen utama dalam enam bulan pertama tahun 2022. Namun, anggota Direksi tidak menerima gaji sejak tahun 2020.

Hal yang sama terjadi pada Vietjet, dengan Ketua Nguyen Thi Phuong Thao, satu-satunya miliarder perempuan di Vietnam, dan anggota Direksi yang menerima total pendapatan VND 12,7 miliar pada semester pertama tahun ini.

Tak hanya di Vietnam, miliarder di negara lain ternyata juga ada yang tidak menerima remunerasi atau gaji simbolis.

CEO Facebook Mark Zuckerberg, CEO Tesla Elon Musk, co-founder Google Larry Page dan Sergey Brin, atau co-founder Apple Steve Jobs adalah nama-nama terkemuka di daftar miliarder yang hanya menerima gaji USD 1.

Faktanya, gaji hanyalah sebagian dari total paket pendapatan yang dapat diterima oleh para miliarder ini.

Berdasarkan hasil bisnis atau persyaratan kontrak tertentu, CEO akan menerima pendapatan dari opsi saham, saham bonus atau bonus yang terkait dengan target bisnis.

Meskipun gajinya mungkin simbolis, mereka masih menerima bonus saham ratusan juta dolar karena perbedaan pajak penghasilan.

Hal yang sama berlaku untuk miliarder di Vietnam. Meskipun gaji tahunan bisa mencapai miliaran dong Vietnam, bagian dari pembayaran gaji dan bonus ini hanya menyumbang sebagian kecil dari pendapatan mereka.

Baik sebagai manajer dan pemegang saham utama di perusahaan-perusahaan ini, dividen tahunan, program opsi saham karyawan, dan manfaat lainnya dapat menghasilkan hingga jutaan dolar AS.