Liputan6.com, Jakarta PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BTN resmi menggandeng Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk meningkatkan keamanan sistem dan transaksi digital di perseroan.
Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengatakan perseroan telah membangun ekosistem pembiayaan perumahan dan transaksi keuangan berbasis digital mulai dari proses pendirian hingga perawatan hunian.
Baca Juga
Dengan masifnya inovasi tersebut dan sejalan dengan pertumbuhan bisnis pembiayaan perumahan digital, tambah Haru, perlu peningkatan proteksi demi keamanan dan kenyamanan nasabah.
Advertisement
“Inovasi digital yang kami lakukan tentunya harus dilengkapi dengan proteksi maksimal. Kerja sama dengan BSSN ini menjadi wujud komitmen kami dalam memprioritaskan kenyamanan dan keamanan nasabah terutama dalam melakukan transaksi perbankan elektronik,” tutur Haru di sela penandatanganan Nota Kesepahaman antara Bank BTN dengan BSSN tentang Perlindungan Informasi dan Transaksi Elektronik di Menara BTN, Jakarta, Senin (5/9/2022).
Haru menjelaskan di tengah pertumbuhan layanan digital Bank BTN yang signifikan, perseroan juga telah memenuhi standar pengamanan informasi di tingkat internasional. Pemenuhan tersebut sejalan dengan ketentuan regulator terkait keamanan informasi di layanan digital.
Dalam kesempatan yang sama Kepala BSSN Letnan Jenderal TNI (Purn) Hinsa Siburian mengatakan BSSN dibentuk untuk menjaga keamanan siber secara efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta mewujudkan keamanan nasional.
“Kami mengapresiasi Bank BTN yang menjadikan keamanan transaksi digital sebagai prioritas. BSSN akan menjaga keamanan transaksi digital termasuk dari berbagai ancaman digital,” jelas Hinsa.
Sementara itu, hingga Maret 2022, Bank BTN mencatat jumlah transaksi nasabah melalui kanal mobile banking dan internet banking naik sebesar 51,59 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Kanal digital milik Bank BTN di bidang KPR yakni portal BTN Properti pun telah dikunjungi lebih dari 15 juta pengguna internet hingga Maret 2022.
Perkuat Teknologi, BTN Gandeng Google Cloud dan Multipolar Technology
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) terus melakukan inovasi layanan digital untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan memberikan kenyamanan kepada nasabah dalam bertransaksi.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Bank BTN sebagai bank dengan pangsa pasar KPR terbesar di Indonesia, secara resmi menjalin kemitraan dalam penerapan Teknologi Komputasi Cloud dengan Google Cloud Indonesia melalui partner lokalnya, PT Multipolar Technology Tbk (Multipolar Technology).
“Kemitraan ini telah berjalan sejak kuartal 1 tahun 2022, dalam rangka mempercepat transformasi dan pemutakhiran layanan digital untuk mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan,” ujar Direktur IT & Digital Bank BTN Andi Nirwoto dalam acara penandatanganan kerja sama antara Bank BTN dengan Google Cloud Indonesia di Jakarta, Selasa (23/8).
Menurut Andi Nirwoto, teknologi cloud mampu memberikan keunggulan berupa keandalan teknologi digital pada perusahaan, yang pada akhirnya meningkatkan daya saing serta kemampuan memberikan layanan yang lebih baik kepada para pelanggan, khususnya dalam upaya menjaring generasi milenial.
“Kami memahami tidak hanya diperlukan tekad yang kuat dan kerja keras yang nyata, tetapi juga pentingnya kolaborasi dengan penyedia teknologi inovasi yang tepat sambil tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian, agar BTN dapat selalu yang terdepan dalam menyediakan layanan modern dan inovasi digital yang terpercaya,” tuturnya.
Andi menambahkan, untuk mewujudkan cita-cita Bank BTN menjadi The Best Mortgage Bank in Southeast Asia di tahun 2025, Perseroan
Advertisement
Ekspansi
perlu melakukan ekspansi yang cepat dan modernisasi proses bisnis.
Untuk itu, digitalisasi bukan lagi pilihan tetapi keharusan, dan hal tersebut akan lebih mudah direalisasikan melalui teknologi informasi berbasis Cloud.
“Kemitraan dengan Google Cloud Indonesia dan Multipolar Technology sebagai mitra implementasi, adalah langkah penting bagi BTN menjadi inovator dalam layanan digital, transformasi digital yang lebih cepat, pengelolaan operasional yang lebih andal, dan biaya investasi yang relatif lebih baik. Yang juga tidak kalah penting adalah untuk menarik talenta-talenta terbaik Indonesia dari generasi milenial dengan pemanfaatan teknologi terkini,” tambah Andi.