Sukses

Harga BBM Naik, Pemerintah Pilih Utang ke Kontraktor Demi Rampungkan Proyek

Harga BBM naik turut berimbas terhadap penyelesaian proyek infrastruktur nasional

Liputan6.com, Jakarta Harga BBM naik turut berimbas terhadap penyelesaian proyek infrastruktur nasional. Pasalnya, harga solar industri untuk proyek infrastruktur pemerintah yang telah dikontrak kini mencapai Rp 18-20 ribu per liter.

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Endra S Atmawidjaja, juga mengatakan sejumlah ongkos proyek seperti material pun alami lonjakan.

"Sekarang semua barang-barang naik. Bukan hanya BBM saja, tapi juga material mulai dari besi baja itu naik. Saya kira perlu ada kebijakan khusus di level pemerintah," ujar dia di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (8/9/2022).

Salah satu opsi agar pengerjaan infrastruktur terus berjalan, ia menambahkan, pemerintah bakal menyesuaikan paket kontrak tahun jamak (multiyears contract/MYC) untuk suatu proyek.

Dalam hal ini, Endra menerangkan, Kementerian PUPR lebih memilih untuk utang kepada pihak kontraktor agar proses pengerjaan yang telah terkontrak di 2022 ini bisa tetap diselesaikan.

"Kita tidak ingin menunda, tapi kita bisa saja membayarnya di 2023. Jadi di tahun ini kita selesaikan, kita bayarkannya di 2023. Kita tetap selesaikan, tapi kalau ada eskalasinya (biaya proyek) kita selesaikannya di tahun berikut," ungkapnya.

 

2 dari 3 halaman

Pernah Dilakukan Selama Pandemi

Endra menyampaikan, Kementerian PUPR telah coba menerapkan skema tersebut saat krisis pandemi Covid-19 melanda pada 2020 lalu.

Kebijakan itu diambil lantaran pemerintah tak ingin target penyelesaian proyek yang seharusnya rampung pada tahun ini bergeser karena adanya keadaan kahar.

"Kita lebih prefer bahwa tetap diselesaikan tahun ini tanpa penambahan ruang lingkup dan tanpa penambahan anggaran. Tapi kita alokasikan di 2023 untuk pembayaran utang pekerjaan," bebernya.

"Jadi itu buat kontraktor juga bisa tetap memacu, kemudian pembayarannya di 2023 kita adakan," pungkas Endra.

3 dari 3 halaman

6 Ruas Jalan Tol Baru Sepanjang 87 Km Siap Operasi September 2022

Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) target mampu menyelesaikan 16 ruas jalan tol baru sepanjang 332 km pada 2022 ini. Sebanyak 6 ruas tol baru sepanjang 87 km telah rampung dikerjakan, dan siap beroperasi pada September 2022 ini.

"Di bulan September saja kita ada 6 yang sudah siap. Artinya itu sudah dilakukan uji laik fungsi. Nanti tergantung pak Presiden apakah akan diresmikan atau enggak," jelas Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja di Jakarta, Kamis (8/9/2022).

Ruas pertama yakni Jalan Tol Cibitung-Cilincing Seksi 2-3 (Telagaasih-Tarumajaya) yang dikelola PT Cibitung Tanjung Priok Tollways atau CTP. Itu akan melengkapi total panjang Jalan Tol Cibitung-Cilincing yang beroperasi menjadi sepanjang 27 km.

Sebelumnya pada Juli 2021 lalu, ruas Tol Cibitung-Cilincing Seksi 1 ruas Simpang Susun (SS) Cibitung-Telaga Asih sepanjang 2,6 km sudah resmi dioperasikan. Pengerjaan tinggal menyisakan Seksi 4 ruas Tarumajaya-Cilincing (7,52 km) untuk melengkapi keseluruhan Jalan Tol Cibitung-Cilincing sepanjang 34,77 km.

Selanjutnya, yakni ruas Tol Pekanbaru-Bangkinang sepanjang 31 km. Ruas tol tersebut merupakan bagian dari Jalan Tol Padang-Pekanbaru sepanjang 254,8 km.

Kemudian, ada Tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) off ramp Jatiwaringin sepanjang 3,3 km. Lalu proyek Jalan Tol Serpong-Balaraja (Serbaraja) tahap pertama sepanjang 5 km hingga ke Gerbang Tol (GT) BSD Timur.

"Sistemnya itu sudah selesai sebagian. Itu sudah selesai, nanti keluarnya di BSD Timur, samping persis AEON dan ICE BSD," imbuh Endra.