Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno menyampaikan pesan bela sungkawa kepada Keluarga Kerajaan Inggris atas meninggalnya Ratu Elizabeth II.
Seperti diketahui, Ratu Elizabeth II menghembuskan nafas terakhirnya di Kastil Balmoral di Skotlandia, pada Kamis (8/9/2022) waktu setempat.Â
Dalam unggahan yang dibagikannya di platform Instagram, Menparekraf mengenang Ratu Elizabeth II lebih dari seorang ratu, tetapi juga sebagai seorang negarawan yang penuh martabat.
Advertisement
"Berbelasungkawa kepada Keluarga Kerajaan Inggris atas kepergian Ratu Elizabeth II yang telah menjadi saksi hidup peristiwa bersejarah dunia," tulis Sandiaga Uno di Instagram, Jumat (9/9/2022).Â
Dalam unggahannya, Sandiaga Uno juga mengulas kembali kunjungan sang Ratu ke Tanah Air pada tahun 1974.
"Indonesia tidak akan pernah lupa ketika Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip berkunjung ke Indonesia pada tahun 1974, dan memilih Bali sebagai salah satu tujuan utamanya. Kunjungan yang sangat luar biasa, menjadi suatu tanda hubungan Indonesia dan Inggris semakin erat," tuturnya.Â
"Ratu Elizabeth II lebih dari seorang ratu, beliau adalah seorang negarawan yang penuh martabat. Sosoknya akan selalu dicintai dan terkenang di hati kami," tuturnya.
ÂÂÂView this post on Instagram
Selain Sandiaga Uno, Presiden Joko Widodo juga membagikan pesan bela sungkawa kepada Keluarga Kerajaan Inggris.Â
Melalui platform serupa, Jokowi mengenang sosok Elizabeth sebagai ratu yang sangat dikagumi dan dicintai.
"I am deeply saddened by the passing of Queen Elizabeth II, a widely admired and beloved Queen (Saya sangat berduka atas meninggalnya Ratu Elizabeth II, seorang Ratu yang sangat dikagumi dan dicintai)," kata Jokowi melalui akun Instagramnya @jokowi, Jumat (9/9/2022).
Dalam unggahannya di Instagram, Jokowi mengunggah potret Ratu Elizabeth II. Ia pun menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada Keluarga Kerajaan Inggris , pemerintah, dan rakyat Inggris.
"My deepest sympathy and heartfelt condolences to the Royal Family, the government, and the people of the UK (Simpati terdalam dan belasungkawa saya yang tulus kepada Keluarga Kerajaan, pemerintah, dan rakyat Inggris)," tulisnya.
ÂÂÂView this post on Instagram
Perjalanan Hidup Ratu Elizabeth II
Dilansir dari laman CNBC International, Ratu Elizabeth II lahir pada 21 April 1926. Dia merupakan anak pertama dari Duke dan Duchess of York, atau Raja George VI dan Ratu Elizabeth pada tahun 1937 setelah turun takhta dari Edward VIII.
Ratu yang dikenal dengan panggilannya semasa kecil, "Lilibet" adalah cicit ke-32 dari Raja Alfred (King Alfred the Great), raja pertama Inggris, yang memerintah dari tahun 871 hingga 899.
Dengan suaminya Pangeran Philip di sisinya, Elizabeth menjadi Ratu Inggris, Kanada, Australia, dan Selandia Baru setelah kematian ayahnya, Raja George VI, pada 6 Februari 1952.
Penobatan Ratu Elizabeth II dilakukan pada 2 Juni 1953.
Pada tahun 2015, Ratu Elizabeth II menyalip nenek buyutnya Ratu Victoria dengan menjadi pemimpin Kerajaan Inggris tertua dan terlama.
Selain itu, setelah kematian Raja Thailand Bhumibol Adulyadej pada Oktober 2016, mengakhiri 70 tahun tahtanya, Ratu Elizabeth II menjadi Ratu dan kepala negara yang paling lama memerintah di dunia.
Masa kepemimpinan Ratu Elizabeth II mencakup periode perubahan sosial, ekonomi, teknologi, dan politik besar-besaran, mulai dari transformasi Kerajaan Inggris yang dulunya global menjadi Persemakmuran dari 52 negara merdeka yang dipimpin oleh ratu, hingga keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Lima belas perdana menteri menjabat di bawah kepemimpinan Ratu Elizabeth II— dari Winston Churchill saat naik takhta pada tahun 1952 hingga Liz Truss, yang dilantik olehnya hanya dua hari sebelum kematiannya diumumkan.
Advertisement
Pemegang Tahta Terlama dalam Sejarah
Pada 6 Februari 2022, Elizabeth menjadi Ratu Inggris pertama yang memerintah selama 70 tahun. Dalam rangka menghormati kesempatan tersebut, Inggris dan Persemakmuran mengadakan Platinum Jubilee pada Juni 2022.
Mendiang Ratu Elizabeth II, saat itu melakukan penampilan publik bersama keluarganya di balkon Istana Buckingham pada hari pertama Platinum Jubilee, melambaikan tangan dan senyuman kepada puluhan ribu orang yang berkumpul dan menonton pertunjukan penerbangan untuk menghormatinya.
Tetapi Ratu Elizabeth II tidak dapat menghadiri acara selanjutnya di kemudian hari selama perayaan karena ketidaknyamanan. Â