Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) mencatat terdapat aliran modal asing keluar bersih senilai Rp1,64 triliun selama periode 5-8 September 2022 di pasar keuangan.
Dikutip dari Antara, Jumat (9/9/2022), Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono menyebutkan aliran modal asing keluar bersih tersebut berasal dari modal asing yang keluar dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp5,37 triliun.
Baca Juga
Namun, terdapat aliran modal asing masuk Rp3,74 triliun di pasar saham.
Advertisement
Dengan demikian secara keseluruhan sejak Januari sampai 8 September 2022, terdapat modal asing keluar bersih di pasar SBN senilai Rp143,14 triliun.
Sementara di pasar saham, terdapat modal asing masuk sebesar Rp69,4 triliun selama periode tersebut.
Adapun premi risiko investasi (credit default swap/CDS) Indonesia tenor lima tahun tercatat turun ke 108,01 basis poin (bps) per 8 September 2022 dari 117,41 bps per 2 September 2022.
Di sisi lain, ia menyebutkan nilai tukar rupiah tercatat menguat pada pembukaan pagi hari ini, yakni di level Rp14.860 per dolar AS, dari Rp14.895 per dolar AS pada penutupan hari Kamis (8/9).
Sebaliknya, indeks dolar AS (DXY) justru melemah ke level 109,71.
Erwin melanjutkan imbal hasil (yield) surat berharga negara (SBN) Indonesia tenor 10 tahun tercatat menurun di level 7,14 persen dari sebesar 7,16 persen.
Kendati begitu, yield SBN Indonesia tenor 10 tahun masih cukup jauh dari imbal hasil obligasi AS dengan tenor yang sama, yakni berada di level 3,317 persen.
Â
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus-menerus terpuruk hingga semester II 2015. Data Bloomberg menujukan nilai tukar rupiah sempat menembus level 13.917 per dolar AS pada Kamis pekan ini.
Modal Asing Keluar USD 2,05 Miliar, Sri Mulyani Ungkap Alasannya
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melaporkan, aliran modal asing yang keluar dari pasar domestik hingga 28 Juli 2022 mencapai USD 2,05 miliar.
Sri Mulyani menilai, itu terjadi akibat kondisi tak menentu pasar keuangan dunia saat ini, yang dibayang-bayangi oleh laju inflasi tinggi hingga pengetatan kebijakan moneter yang dilakukan berbagai negara.
"Memasuki triwulan ketiga, pada Juli hingga 28 Juli, investasi portfolio mencatat net outflow sebesar USD 2,05 miliar. Hal ini sejalan dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi," paparnya dalam konferensi pers hasil rapat KSSK, Senin (1/8/2022).
Menurut dia, ketidakpastian di pasar keuangan global akibat tingginya inflasi di negara maju dan pengetatan dari kebijakan moneter telah mengakibatkan aliran ke luar modal asing, khususnya investasi portfolio.
Alhasil, itu turut berimbas terhadap penekanan nilai tukar mata uang berbagai negara berkembang terhadap dolar Amerika Serikat (USD).
"Tekanan terhadap nilai tukar rupiah yang meningkat sebagaimana juga dialami oleh seluruh mata uang negara-negara dunia terhadap dolar Amerika Serikat, terjadi di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang memang masih tinggi," bebernya.
Secara perhitungan, Sri Mulyani menyampaikan, sampai dengan 28 Juli 2022, nilai tukar rupiah melemah 4,55 persen year to date.
"Meskipun demikian, pelemahan tersebut lebih baik apabila dibandingkan dengan pelemahan atau Depresiasi berbagai mata uang di kawasan seperti Malaysia Ringgit yang mengalami perlemahan 6,46 persen. India mengalami perlemahan 6,80 persen, dan Thailand yang mengalami perlemahan hingga mencapai 9,24 persen," ungkapnya.
Advertisement
Modal Asing Rp 8,35 Triliun Cabut dari RI di Pekan Keempat Juni 2022
Bank Indonesia (BI) mencatat terdapat aliran modal asing keluar sebesar Rp 8,35 triliun dalam pekan keempat Juni, yakni pada 20-23 Juni 2022.
Dikutip dari Antara, Jumat, (24/6/2022), Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono, menyebutkan modal asing tersebut keluar dari pasar surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 5,25 triliun dan pasar saham sebesar Rp 3,1 triliun.
Dengan demikian secara keseluruhan sejak Januari sampai 23 Juni 2022, tercatat aliran modal asing keluar bersih dari pasar SBN Rp 105,09 triliun. Namun terdapat aliran modal asing masuk bersih di pasar saham sebesar Rp 67,55 triliun.
Sementara itu, ia menuturkan premi risiko investasi alias credit default swap (CDS) Indonesia lima tahun naik ke level 130,99 basis poin (bps) per 23 Juni 2022 dari 130,84 bps per 17 Juni 2022.
Imbal hasil atau yield SBN Pemerintah Indonesia tenor 10 tahun tercatat menurun ke level 7,38 persen pada pagi hari ini dari level 7,4 persen pada akhir hari Kamis (23/6).