Sukses

Proyek MRT Fase 2A Harmoni-Mangga Besar Dimulai

Proyek pembangunan MRT Fase 2A segmen Harmoni-Mangga Besar resmi dimulai. Hal ini menjadi bukti konsistensi pemerintah dalam membangun dan mengembangkan angkutan massal perkotaan.

 

 

Liputan6.com, Jakarta Proyek pembangunan MRT Fase 2A segmen Harmoni – Mangga Besar resmi dimulai. Hal ini menjadi bukti konsistensi pemerintah dalam membangun dan mengembangkan angkutan massal perkotaan.

“Pemerintah konsisten menjalankan visi-misi membangun konektivitas perkotaan melalui angkutan massal. MRT fase 2A (koridor selatan-utara) ini akan kita mulai dan akan diteruskan sampai Ancol. Tidak hanya kita bangun selatan-utara, tetapi juga nantinya kita akan bangun MRT fase 3 koridor timur – barat dan juga fase 4 dari Fatmawati sampai TMII,” ujar Menhub saat menghadiri acara Groundbreaking Contract Package (CP) 202 MRT Jakarta Fase 2A dan Pembukaan Kembali Kawasan Kota Tua, di Areal Stasiun Jakarta Kota, Sabtu malam (10/9).

Menhub mengungkapkan, pemerintah akan terus konsisten membangun angkutan massal yang bisa menghubungkan tempat-tempat wisata. MRT Fase 2A akan melewati kawasan warisan sejarah (heritage) yang juga menjadi destinasi wisata, salah satunya yaitu di kawasan Kota Tua, Jakarta Kota

“Saya mendukung pembukaan kembali Kawasan Kota Tua oleh pemprov DKI yang nantinya akan memberikan nilai tambah bagi kehadiran MRT. Dengan dilewati MRT, diharapkan kawasan Kota Tua ini akan menjadi destinasi wisata favorit masyarakat,” tutur Menhub.

Keberlanjutan pembangunan MRT di Jakarta tidak terlepas dari kolaborasi yang baik antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan juga kerja sama dengan pemerintah Jepang yang telah membantu dalam pembiayaan proyek MRT.

“Apa yang kita lakukan ini menjadi contoh bagi kota-kota lainnya untuk menjadikan angkutan massal sebagai prioritas. Dengan semakin banyak masyarakat yang beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan massal, kita bisa berhemat puluhan triliun (dari biaya BBM). Semoga MRT ini menjadi kebanggan kita semua,” kata Menhub.

 

2 dari 4 halaman

Rampung 2028

Jalur MRT Harmoni – Mangga Besar merupakan bagian dari proyek MRT Fase 2A, yang membentang sepanjang 6,3 Km dari Thamrin sampai ke Jakarta Kota, yang melewati tujuh stasiun bawah tanah yaitu Thamrin-Monas-Harmoni-Sawah Besar-Mangga Besar-Glodok-Kota.

Pembangunan MRT Fase 2A terbagi atas tiga paket, yakni CP 201, CP 202, dan CP 203. Untuk Fase 2A CP 202 membentang sepanjang 1,8 Km melewati tiga stasiun bawah tanah, yakni Stasiun Harmoni-Sawah Besar-Mangga Besar.

Diproyeksikan, keseluruhan pembangunan MRT Fase 2A dapat diselesaikan pada tahun 2028.

3 dari 4 halaman

3 Tahun Beroperasi, Penumpang MRT Jakarta Tembus 51 Juta

Sebelumnya, Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Mohammad Aprindy mengabarkan, okupansi penumpang MRT Jakarta Fase 1 (Lebak Bulus-Bundaran HI) sejak pertama kali beroperasi per Maret 2019 mencapai sekitar 51 juta orang.

"Secara kumulatif sejak Maret 2019, telah mencapai dekati 51 juta penumpang yang telah memanfaatkan MRT Jakarta kita," ujar Aprindy dalam acara Groundbreaking Contract Package 202 MRT Jakarta Fase 2A di Kota Tua, Jakarta, Sabtu (10/9/2022).

Tak hanya kumulatif, ia menyampaikan, jumlah penumpang rata-rata MRT Jakarta secara harian pun bertambah lebih dari dua kali lipat.

"Sampai Agustus 2022, rata-rata penumpang kita 55 ribu penumpang per hari. Tahun lalu masih 25 ribu per hari," terang Aprindy.

PT MRT Jakarta (Perseroda) sendiri saat ini tengah melanjutkan pengerjaan proyek MRT Jakarta Fase 2A yang menghubungkan antara Bundara HI dengan Jakarta Kota.

Jakarta Kota dipilih sebagai salah satu titik utama, karena itu akan terintegrasi dengan layanan KRL Commuter Line untuk membentuk sebuah transit oriented development (tod). Nantinya, rute layanan MRT Jakarta akan terus dilanjutkan hingga kawasan Ancol, Jakarta Utara.

"Saat ini MRT Jakarta sedang lanjutkan pembangunan Fase 2A, kelanjutan fase 1 yang sudah beroperasi sejak 2019. Kontak paket 2 progresnya sekitar 42,7 persen," kata Aprindy.

4 dari 4 halaman

Ongkos Proyek MRT Jakarta Bundaran HI-Kota Bengkak Jadi Rp 26 Triliun

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, ongkos proyek MRT Jakarta North-South Line fase II rute Bundaran HI-Jakarta Kota mengalami pembengkakan hingga sekitar Rp 3,5 triliun.

Hal itu disampaikannya pasca melakukan rapat terbatas (ratas) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rabu (24/8/2022).

"Tadi dilaporkan bahwa ada kenaikan project cost (MRT Jakarta) dari Rp 22,5 triliun menjadi Rp 26 triliun," ujar Menko Airlangga.

Pembesaran biaya ini terjadi akibat adanya kompleksitas konstruksi dan kondisi lahan yang tidak stabil, khususnya di rute yang masuk ke kawasan Jakarta Kota.

"Sehingga tentunya perlu lebih berhati-hati secara struktur dan panjang yang North-South Line ini km, dan seluruhnya masuk di underground," kata Menko Airlangga.

"Ini berbeda dengan proyek yang sebelumnya, dimana panjang MRT Jakarta North-South fase I mencapai 15,7 km. Sepanjang 5,7 km itu underground, dan elevated 10 km," terangnya.

Sesuai arahan Jokowi, ia melanjutkan, proyek MRT Jakarta North-South Line fase II juga bermasalah pada titik akhir yang diproyeksikan berada di Ancol Barat.

"Titik akhirnya yang direncanakan sekarang di Ancol Barat itu masih ada beberapa masalah lahan. Sehingga diminta dipertimbangkan, dicarikan alternatif lain di wilayah Ancol ataupun di Marina," tuturnya.