Sukses

Stafsus Erick Thohir Soal Bjorka: Hacker Kok Main Politik

Hacker yang tengah menjadi perbincangan saat ini, Bjorka sempat menyinggung Menteri BUMN Erick Thohir.

Liputan6.com, Jakarta - Hacker yang tengah menjadi perbincangan saat ini, Bjorka sempat menyinggung Menteri BUMN Erick Thohir. Itu berkaitan dengan isu kenaikan harga BBM Subsidi yang tengah menarik atensi masyarakat.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menilai hal itu tak perlu ditanggapi secara berlebihan. Bisa diartikan, singgungannya ini tak berdampak terlalu besar terhadap Erick Thohir.

"Enggak lah (Tidak perlu ditanggapi berlebihan)," kata dia saat dikonfirmasi Liputan6.com, Senin (12/9/2022).

Kendati begitu, Arya enggan berkomentar lebih jauh terkait cuitan Bjorka yang menyinggung Erick Thohir. Ia malah mempertanyakan tindakan dari hacker tersebut yang malah ikut-ikutan ke ranah politik.

"Hacker kok main politik?," kata dia singkat.

Menurut pantauan Liputan6.com, sebelum akun Twitter Bjora ditangguhkan, ia sempat mencuit ke sejumlah pejabat.

Misalnya kepada Ketua DPR RI Puan Maharani, yang disinggung soal sikapnya merayakan ulang tahun ketika ada demonstrasi menolak kenaikan harga BBM Subsidi.

Setelah melakukan doxing (menyebar informasi data) terhadap Menkominfo Johnny G. Plate, hacker Bjorka juga melakukan hal serupa terhadap tiga tokoh penting di Indonesia.

Ia membocorkan data pribadi Ketua DPR Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Dirjen Aptika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan via saluran Telegram.

Data pribadi yang dibocorkan mulai dari NIK, nama lengkap, nomor ponsel, nomor Kartu Keluarga, alamat rumah, pendidikan, golongan darah hingga nomor vaksin.

 

2 dari 3 halaman

Hacker Bjorka Bocorkan Data Pribadi Puan Maharani, Erick Thohir hingga Dirjen Kominfo

Setelah melakukan doxing (menyebar informasi data) terhadap Menkominfo Johnny G. Plate, hacker Bjorka juga melakukan hal serupa terhadap tiga tokoh penting di Indonesia.

Ia membocorkan data pribadi Ketua DPR Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Dirjen Aptika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan via saluran Telegram.

Pantauan Tekno Liputan6.com, Senin (12/9/2022), data pribadi yang dibocorkan mulai dari NIK, nama lengkap, nomor ponsel, nomor Kartu Keluarga, alamat rumah, pendidikan, golongan darah hingga nomor vaksin.

Menurut Kaspersky, doxing merupakan praktik mengumpulkan informasi pribadi dengan tujuan mempublikasikan atau menggunakannya dengan cara lain untuk merugikan seseorang.

Penelitian Kaspersky menunjukkan, menjaga data pribadi kini jadi perhatian utama, di mana 50 persen konsumen mengklaim mereka tidak akan lagi menunjukkan penyedia layanan online setelah pelanggaran data.

Sementara 57 persen mengungkap kekhawatiran mengenai keamanan dan privasi mereka yang terpengaruh oleh perangkat yang terhubung ke internet.

3 dari 3 halaman

Risiko

Kekhawatiran ini dianggap cukup beralasan, pasalnya pengguna online menghadapi risiko data tiap harinya.

Semua pengguna internet saat ini masih membangun hubungan yang tepat dengan teknologi, sehingga kita dapat mempercayainya dalam berbagi data pribadi. Misalnya foto KTP dari remaja yang baru mendapatkan kartu identitasnya mungkin berakhir di tangan penipu keuangan.

Foto pengguna di pesta terbaru mungkin muncul di internet tanpa persetujuan. Atau juga, jam tangan pintar anak mungkin menyiarkan lokasi mereka live seharian penuh.

Kendati beberapa risiko kebocoran data dan serangan ransomware di luar kendati pengguna, ancaman seperti doxing dapat ditangani sendiri oleh pengguna.Â