Sukses

Proyek Tol Pekanbaru-Palembang Seksi Bangkinang-Pangkalan Terhambat Sengketa Tanah

PT Hutama Karya (Persero) melaporkan, penyelesaian Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Tol Pekanbaru-Palembang seksi Bangkinang-Pangkalan terhambat

Liputan6.com, Riau PT Hutama Karya (Persero) melaporkan, penyelesaian Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Tol Pekanbaru-Palembang seksi Bangkinang-Pangkalan terhambat karena urusan penyelesaian sengketa tanah. Status lahan dalam bentuk hutan di kawasan proyek kini banyak dicaplok masyarakat sekitar, dengan memegang bukti perizinan.

Project Director Tol Bangkinang-Pangkalan Bambang Hendarto menyampaikan, pengerjaan proyek Jalan Tol Bangkinang-Pangkalan banyak dilakukan di atas kawasan hutan dengan lahan berbukit-bukit.

"Bangkinang-Pangkalan sendiri yang masih dikerjakan masih cukup panjang yang harus ditangani, sekitar 24,5 km. Problem utamanya kenapa sampai sekarang progresnya terhambat, karena kawasan hutan di Bangkinang-Pangkalan ada 10 km dari 24 km," terangnya di Gerbang Tol Bangkinang, Kabupaten Kampar, Riau, Selasa (21/9/2022).

Bambang menjelaskan, kawasan hutan ini pun jadi masalah lantaran secara status masih belum bisa dibangun sesuatu. Status kawasan hutannya harus dialihkan dulu menjadi area penggunaan lain (APL).

Kawasan hutan tersebut kini tengah diproses menjadi APL sambil menunggu surat keputusan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang menyatakan area tersebut sudah bukan kawasan hutan lagi.

"Kedua, setelah jadi APL baru dilakukan pembebasan. Nah, di sini timbul permasalahan, apakah kawasan hutan ini milik pemerintah atau milik penduduk yang sekarang menguasai kawasan hutan. Jadi ini masih belum clear, sehingga belum bisa dilakukan pembebasan lahan," bebernya.

 

2 dari 3 halaman

Luas Lahan

Menurut data Hutama Karya, proyek Tol Pekanbaru-Padang seksi Bangkinang-Pangkalan berdiri di atas lahan seluas 222,6 ha. Saat ini tanah yang sudah terbebas baru sekitar 115,78 ha (52,01 persen), dan belum terbebas 106,82 ha (47,99 persen).

"Jadi kalau bicara pembebasan tanah, tanah yang sudah bebas itu baru 52 persen, karena sebagian besar kawasan hutan ini belum bisa dibebaskan," terang Bambang.

Mengatasi situasi ini, Bambang dan tim proyek coba merayu warga agar mau melepas kepemilikan tanahnya. Bila itu berjalan lancar, pihaknya menargetkan proyek Tol Pekanbaru-Padang seksi Bangkinang-Pangkalan bisa rampung akhir 2023 mendatang.

 

3 dari 3 halaman

Masih 7 Km

"Sekarang lokasi yang belum kita masukin dari hutan 10 km tadi masih ada 7 km. Yang 3 km ya kita rayu-rayu penduduknya mau," ujar dia.

"Problem utamanya tanah, jadi kalau tanahnya mundur-mundur terus Desember 2023. Dengan asumsi tanah harus bisa masuk yang lahan hutan tadi di Desember tahun ini," tuturnya.