Liputan6.com, Jakarta Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) tidak mempermasalahkan jika Pemerintah berencana akan migrasikan penggunaan LPG 3 Kg ke Kompor Listrik Induksi.
Hal itu disampaikan Staf Bidang Pengaduan dan Hukum Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Rio Priambodo, kepada Liputan6.com, Rabu (21/9/2022).
"Secara umum YLKI fine saja apabila migrasi dari gas LPG ke kompor induksi," kata Rio.
Advertisement
Namun, YLKI memberikan catatan penting yaitu mengenai kesanggupan pemerintah memberikan subsidi, dan kesiapan masyarakat bermigrasi ke kompor induksi.Â
"Perlu persiapan matang dan waktu untuk masyarakat bisa bermigrasi ke kompor induksi," ujarnya.
Lebih lanjut, YLKI saat ini belum bisa menilai apakah rencana Pemerintah memigrasikan penggunaan LPG 3 Kg ke Kompor Listrik Induksi efektif atau tidaknya.
"Saya mendengar pemerintah sedang melakukan uji coba kompor induksi. Namun, hasil migrasi ke kompor induksi tentunya YLKI melihat hasil uji coba, setelah ada uji coba maka kita akan evaluasi lagi apakah rencana tersebut relevan atau tidaknya," ujar Rio.
Â
Bagi Kompor Listrik Gratis
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan pemerintah akan membagikan kompor listrik kepada masyarakat secara gratis. Hal ini sebagai upaya transisi penggunaan kompos berbasis LPG yang selama ini digunakan masyarakat.
Senada, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana juga memastikan migrasi penggunaan kompor induksi akan dibantu oleh pemerintah.
Pengadaan kompor listrik akan dibagikan secara cuma-cuma baik saat proses uji coba maupun ketika migrasi bersama penggunaan kompor listrik.
Advertisement
Mulan Jameela: Masakan Indonesia Tak Cocok Dimasak Pakai Kompor Listrik
Pemerintah tengah menjalankan uji coba program konversi kompor gas berbahan LPG 3 kg menjadi kompor listrik atau kompor induksi. Dalam program ini, pemerintah akan menukar kompos gas yang menggunakan Elpiji 3 kg dengan kompor listrik atau kompor induksi.Â
Anggota Komisi VII DPR RI Mulan Jameela mengatakan, pemerintah harus mengubah sasaran uji coba kompor listrik karena sasaran yang saat ini kurang tepat. Menurutnya, seharusnya sasaran konversi kompor listrik adalah sektor industri ataupun masyarakat dengan ekonomi menengah ke atas. Pertimbangan utamanya, daya kompor listrik yang akan diujicoba terlalu tinggi.
"Untuk masyarakat yang memang mampu ya mungkin bisa bukan untuk masyarakat yang masih kekurangan karena secara daya listrik juga mereka tidak mampu," ujar Mulan saat rapat dengar pendapat dengan Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, Dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Rabu (21/9/2022).
Politikus Gerindra itu bahkan menuturkan jika ia memiliki kompor listrik, namun tidak dapat lepas dari pengguna kompor gas. Ia merasa, masakan Indonesia tidak tepat jika harus dimasak menggunakan kompor listrik.
Â
Tak Cocok untuk Gelar Hajatan
Belum lagi jika memasak dalam skala besar, seperti masakan untuk pesta besar, dalam kondisi tersebut penggunaan kompor gas sulit digantikan dengan kompor listrik.
Selain itu, imbuh Mulan, distribusi listrik di Indonesia, pun di Jawa, belum merata. Ia menyebutkan, di kampung halamannya, ia sudah memiliki kompor listrik. Namun, kompor tersebut tak dapat digunakan karena rusak.
"Saya punya kompor listrik, karena listriknya enggak stabil seperti di kota kompornya rusak padahal enggak diapa-apain, hanya karena listrik enggak stabil," ungkapnya.
Advertisement