Sukses

Pemerintah Dorong Penggunaan Kompor Listrik, Apa Kata Warga +62?

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan pemerintah akan membagikan kompor listrik kepada masyarakat secara gratis.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berencana meningkatkan penggunaan kompor listrik di masyarakat menyasar kelompok pengguna LPG 3 kilogram. Upaya ini merespons tingginya besaran subsidi ke sektor energi dan mendukung upaya transisi energi.

Namun, sejumlah tanggapan datang di kalangan masyarakat, baik yang pernah mencoba menggunakan kompor listrik, maupun yang berminat untuk menggunakannya. Tak hanya untuk keperluan rumah tangga, tapi juga untuk kepentingan bisnis kecil rumahan.

Salah satu pengalaman diungkapkan Firman, pemuda yang bekerja di kawasan Tangerang, Banten. Dia menilai kalau penggunaan kompor listrik meningkatkan pengeluaran dari biaya listrik.

"Kurang enak, karena output yang digunakan milih-milih, engga kaya kompor biasa. Dulu juga pakai pas tinggal di kos gitu dan fasilitas dari si pemilik unit sebetulnya," kata dia kepada Liputan6.com, Rabu (21/9/2022).

"Listrik sih kayaknya lebih boros juga ya, makanya jadi jarang banget dipakai," tambah dia.

Firman memilih untuk lebih banyak menggunakan kompor gas dengan alasan kemudahan penggunaan dan sudah lebih terbiasa. Meski, perawatan kompor listrik dinilai masih lebih mudah ketimbang kompor gas biasa.

"Maintenance-nya sih enggak ribet ya, ngebersihinnya enak tinggal lap aja. Cuma tetap, masih enak kompor biasa kita mah," ujar dia.

 

2 dari 4 halaman

Pengguna Baru

Tak berbeda jauh, pengguna baru kompor listrik, Dimas juga mengungkapkan hal senada. Ia mengisahkan baru menggunakan kompor listrik selama 2 bulan terakhir.

Kendati waktu yang cukup singkat tersebut, ia belum bisa menemukan penghematan atau pemborosan yang selama penggunaan kompor listrik.

"Kalau dibilang hemat sih masih bingung ngitungnya, soalnya saya enggak memperhatikan pakai gas dan listrik, paling sebulan cuma nambah Rp 10 ribu kalau enggak salah buat listrik," kata pria yang tinggal di wilayah Jakarta Selatan itu.

Sebelumnya, ia menggunakan kompor gas dengan tabung ukuran 5,5 kilogram. Dalam pemakaiannya, ia bisa mengisi ulang gas setiap 2 bulan sekali dengan pemakaian rumahan.

"Kalau dibilang enakan mana sih sama aja ya, tapi kalau listrik kaya enggak enak aja apinya, jadi kadang masih bingung udah beneran nyala apa belum," tuturnya.

"Kalau kenyamanann sih kayaknya lebih nyaman kompor listrik ya, karena enggak ada uap dari api yang bikin panas," tambah Dimas.

 

3 dari 4 halaman

Kompor Listrik untuk Usaha

Terpisah, pemilik kedai kopi Terai Coffee, Ilham Najib mengungkapkan minatnya untuk menggunakan kompor listrik untuk operasional. Ia mengaku telah mendapatkan banyak cerita kalau kompor listrik bisa lebih menghemat pengeluaran.

"Iya pernah, bisa aja tertarik mencoba, tapi disambil ngitung cost-nya (pengeluaran biaya)," kata dia melalui pesan singkat.

Dalam perencanaannya, ia masih ingin menghitung biaya operasionalnya. Di samping sambil menghitung ketahanan aset dari kompor listrik.

Menurutnya, ini bagian penting jika ingin beralih menggunakan kompor listrik ketimbang kompor gas yang biasa digunakannya saat ini. "Biar tetap membandingkan, besar mada cost yang dikeluarkan saat pakai (kompor) gas sama (kompor) listrik, terus belum tau juga ketahanan asetnya," tutur pemilik kedai di Bandung Timur ini.

 

4 dari 4 halaman

Pemerintah Bagikan Kompor Listrik Gratis

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan pemerintah akan membagikan kompor listrik kepada masyarakat secara gratis. Hal ini sebagai upaya transisi penggunaan kompor berbasis LPG yang selama ini digunakan masyarakat.

"Iya dibantu (kompor listrik oleh pemerintah)," kata Arifin saat ditemui di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta Pusat, Senin (19/9/2022).

Senada, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana juga memastikan migrasi penggunaan kompor induksi akan dibantu oleh pemerintah. Pengadaan kompor listrik akan dibagikan secara cuma-cuma baik saat proses uji coba maupun ketika migrasi bersama penggunaan kompor listrik.

"Iya gratis lah, kan namanya masih uji coba. Nanti pas implementasinya pasti gratis," kata Dadan di tempat yang sama.

Dadan menuturkan, migrasi penggunaan kompor di kalangan masyarakat bukan yang pertama kali dilakukan pemeriksaan. Sebelumnya di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun pernah melakukan migrasi kompor minyak tanah ke kompor listrik.

"Dulu juga kan gratis waktu bagi LPG dengan kompornya. Kira-kira kita juga akan mirip seperti dia," tutur Dadan.