Sukses

IPM Pertamina Drilling Services PDSI Ini Bisa Jadi Solusi Tingkatkan Efisiensi Proyek

Saat ini PDSI memiliki 45 land rig services terdiri atas rig pengeboran sebanyak 30 unit dengan kemampuan 300-400 sumur.

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) menawarkan paket lengkap jasa yang menguntungkan bagi kontraktor agar bisa jauh lebih efisien dengan hasil optimal.

Selama ini, PDSI menjadi andalan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) di sektor layanan jasa penunjang hulu minyak dan gas bumi.

PDSI saat ini merupakan perusahaan jasa pengeboran (drilling) yang memiliki fasilitas pelatihan pengeboran kelas dunia, didukung kemampuan lokal di pembuatan dan pemeliharaan rig, dan perusahaan pendukung operasi rig.

“Salah satu kelebihan PDSI adalah adanya Integrated Project Management (IPM) yang menjadi solusi bagi kontraktor dalam meningkatkan efisiensi dan kepastian penyelesaian proyek,” ujar Vice President Marketing & Business Partnership PDSI, Firmansyah Arifin kepada audiens di booth PHE pada acara IPA Convention and Exhibition 2022, Selasa (21/9/2022).

Kekuatan utama PDSI adalah ketersediaan rig. Saat ini PDSI memiliki 45 land rig services terdiri atas rig pengeboran sebanyak 30 unit dengan kemampuan 300-400 sumur.

Rig untuk aktivitas work over work services sebanyak 14 unit dengan kemampuan 300 sumur per tahun.

Di luar itu, perusahaan juga memiliki satu unit rig di pusat pelatihan untuk pusat pelatihan dan sertifikasi serta rig offshore WOWI sebanyak dua unit dengan kemampuan 50 sumur per tahun.

“Kami juga menggunakan high technology land rig, tujuh di antaranya type D Cyber, satu unit cyber skidding rig, dan dua unit cyber walking rig," jelas dia.

 

2 dari 3 halaman

Paket PDSI

Melalui IPM, PDSI menawarkan paket lengkap jasa yang menguntungkan bagi kontraktor karena bisa jauh lebih efisien dengan hasil optimal.

Apalagi PDSI sudah masuk ke berbagai lini bisnis penunjang hulu migas lainnya seperti non rig services, directional drilling, under balance drilling, H2S monitoring, cementing, pumping services, dll.

“Hal ini membuat kami percaya diri mengembangkan integrated project management (IPM)," katanya.

Dia menyebutkan IPM merupakan layanan bundling untuk meningkatkan kinerja dan meningkatkan efisiensi dengan mengintegrasikan semua layanan dan teknologi, termasuk layanan rig, layanan non rig dan dukungan lainnya jasa.

Total ada delapan pekerjaan yang termasuk dalam IPM, yaitu drilling fluid services, casing and tubing services, H2S monitoring, solid control, coring services, fishing services, dan cementing. “Selain itu ada pumping services dan directional drilling services-MWD,” ujarnya.

Selama tujuh tahun terakhir, lanjut Firmansyah, IPM selalu menjadi pilihan para mitra PDSI. Tidak hanya di industri migas sebenarnya, tapi juga di sektor lain seperti panas bumi (geothermal).

Ada tiga paket IPM yang ditawarkan PDSI, yakni Full IPM, Semi IPM, dan Integrated Drilling Engineering & Support Services (IDESS) contract.

Menurut Firmansyah, PDSI bisa mengerjakan full IPM mulai dari site preperation hingga mendeliver well.

“Keuntungannya tentu proses procurement jauh lebih cepat. Ada kepastian dalam pengerjaan penyelesaian proyek utamanya dari sisi waktu dan biaya karena semuanya sudah terintegrasi," jelas Firmansyah.

 

3 dari 3 halaman

Keuntungan Layanan

Menurut dia, salah satu keuntungan layanan IPM PDSI adalah fleksibilitas. Klien PDSI bisa menyesuaikan layanan apa saja yang benar-benar dibutuhkan. Hal ini termasuk ke dalam layanan semi-IPM.

"Kalau memang tak mau full, bisa semi-IPM. Seberapa saja yang bisa diprovide PDSI," ungkap Firmansyah.

IPM telah sukses memberikan dampak bagi kinerja produksi migas Pertamina. Beberapa contoh hasil layanan IPM adalah kegiatan eksplorasi di PHE Tuban East Java (TEJ), Jawa Timur dengan melakukan pemboran dua sumur eksplorasi yakni WMA-A1 dan Mudi-26.

Untuk semi-IPM yang sedang berlangsung sekarang ada di PHE Ogan Komering, Sumatera Selatan. Hingga kini sudah enam sumur yang dibor dan ada delapan sumur lagi yang akan dibor.

Di sektor geothermal, PDSI melakukan pengeboran 24 sumur di wilayah kerja panas bumi yang dikelola PT Pertamina Geothermal Energy, anak usaha PT Pertamina Power Indonesia. Kegiatan pengeboran dilakukan selama tiga tahun, 2015-2018.

Firmansyah menyebutkan poin utama layanan IPM PDSI adalah kepastian, baik dari sisi waktu pengerjaan proyek maupun biaya yang harus dikeluarkan. "Dengan IPM, PDSI bisa memberikan kepastian mengerjakan seluruh pekerjaan mulai dari drilling program deliver well," pungkas dia.