Liputan6.com, Labuan Bajo - Perusahaan global dengan kompetensi di bidang kesehatan dan pertanian, Bayer, menjadi salah satu perusahaan yang menandatangani kesepakatan B20.
Melalui Gugus Tugas Perdagangan & Investasi, salah satu langkah rekomendasi yang dirumuskan oleh kelompok B20 adalah dengan memperkuat dukungan untuk mencapai nilai dan mata rantai bisnis yang inklusif, di antaranya dengan meningkatkan partisipasi UMKM serta pengusaha perempuan.
Managing Director dan CFO of Bayer ASEAN, Ernst Coppens mengatakan, perseroan memiliki inisiatif memberdayakan petani di daerah. Perusahaan membangun ekosistem bisnis pertanian di desa melalui Better Life Farming.
Advertisement
“Dengan bergabung dalam kesepakatan B20, Bayer ingin menjadi bagian dari pemangku kepentingan yang memiliki semangat yang sama, untuk bekerjasama menghadirkan solusi yang berkelanjutan khususnya di bidang ketahanan pangan dan kesehatan,” kata dia kepada awak media di Hotal Meruorah, Labuan Bajo, NTT, Jumat (23/9/2022).
Di Asia, program Better Life Farming telah memberdayakan 2.000 kios cerdas pertanian atau yang disebut Better Life Farming Center di wilayah India, Indonesia dan Bangladesh.
Dalam kesempatan yang sama, President Director Bayer Indonesia Kinshuk Kunwar menjelaskan, di Indonesia , dari 600 Better Life Farming Center yang terbentuk, 103 kios di antaranya dipimpin oleh perempuan. Rata-rata penjualan yang meningkat hingga 35 persen per tahun.
“Di Indonesia, kami juga memiliki program Bayer untuk Indonesia (BISA), di mana kami melengkapi program Better Life Farming dengan komponen kesehatan,” kata dia.
Program Holistik
Program tersebut tidak hanya memberdayakan komunitas petani untuk ketahanan pangan. Program holistik ini juga membekali keluarga tani dengan pengetahuan dan akses ke pelatihan kesehatan mandiri dan perempuan, pemberian akses terhadap alat kontrasepsi, hingga edukasi penanggulangan stunting.
Program ini sekaligus menjadi implementasi dari visi Bayer Health for All Hunger for None. Hingga saat ini, program BISA telah memberdayakan 800,000 petani lahan kecil di 15 provinsi dan 90 kecamatan di Indonesia.
“Hingga 2030 mendatang, Bayer berkomitmen untuk terus memperluas manfaat program BISA. Bayer memiliki target untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan bagi 4 juta petani lahan kecil, 1 juta masyarakat ekonomi rentan, dan 1 juta perempuan di perkotaan atau pedesaan,” tutur dia.
Bekerjasama dengan para pemangku kepentingan yang memiliki semangat serupa, Bayer percaya program BISA dapat diterapkan dan diperluas ke berbagai wilayah. Lebih lanjut, program ini diharapkan dapat membangun Indonesia yang lebih tangguh melalui ketahanan pangan yang terjaga dan peningkatan kualitas kesehatan yang lebih baik.
Advertisement
Better Life Farming Center, Kios Cerdas Palugada bagi Petani
Sebelumnya, nyaris satu tahun perusahaan global dengan kompetensi di bidang kesehatan dan pertanian, Bayer Indonesia, menjalankan program Better Life Farming (BLF).
BLF yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani merupakan hasil kolaborasi antara Bayer Indonesia dengan Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) dan mitra lainnya.
Selama 10 tahun ke depan, Bayer Indonesia berencana menjalankan program Better Life Farming di 17 provinsi guna menjangkau empat juta petani. Dengan 20 persennya adalah petani wanita.
Pada peringatan Hari Pangan Sedunia ke-41, Senin, 25 Oktober 2021, di Cirebon, Jawa Barat, Bayer Indonesia pun mengajukan Better Life Farming sebagai solusi pertanian di Indonesia.
Direktur PT Bayer Indonesia dan Country Commercial Lead Crop Science Indonesia & Malaysia, Patrick Gerlich, mengatakan, langkah tersebut diambil demi mewujudkan tujuan Rencana Pembangunan Nasional dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) guna mengentaskan kemiskinan, kesejahteraan petani, dan mewujudkan kesetaraan gender.
"Ketika petani bergabung dalam program ini, mereka akan dapat meningkatkan keterampilannya melalui pelatihan praktik pertanian yang baik, serta akses dukungan infrastruktur rantai nilai yang lengkap," kata Patrick kepada sejumlah wartawan.
Dan, hingga Oktober 2021, Patrick mengatakan bahwa Bayer Indonesia berhasil mendirikan 270 Better Life Farming Centers (BLFC) atau kios cerdas pertanian.
Patrick, menyebut, BLFC tak ubahnya swalayan yang diperuntukan bagi para petani. Palugada, apa yang petani butuhkan dipastikan ada!
Mengenal Better Life Farming Center
Lebih lanjut dijelaskan Smallholders Farming Manager Bayer - Crop Science, Dani Prasetya bahwa Better Life Farming Center mengkover tiga desa, terdiri dari satu desa pilot dan dua desa terpengaruh. Sehingga dapat merangkul sedikitnya 1.000 orang petani.
"Satu desa rata-rata punya 300 sampai 500 petani, dengan mengkover tiga desa, akan dapat sebanyak itu," katanya.
Menurut Dani, siapa saja bisa mengajukan membangun BLFC selama memenuhi syarat. Ada pun syaratnya, sebagai berikut:
1. Memiliki lokal kios di daerah tersebut
2. Badan Usaha Milik Desa
3. Koperasi Petani
4. Pengumpul Hasil Panen
5. Pengusaha-pengusaha milenial.
"Jadi, setiap orang boleh menjadi BLFC. Akan Bayer support developt bisnisnya, knowledge, dan skill agar menjadi satu jaringan di situ," kata Dani.
Sebelumnya, Patrick menyinggung bahwa 20 persen dari target empat juta petani untuk bergabung ke dalam program BLF maupun BLFC adalah wanita.
Menurut Patrick, hal tersebut sejalan dengan tujuan dibangunnya Better Life Farming, yaitu kesetaraan gender.
"Kita tahu bahwa petani wanita kurang dihargai. Setiap ada pelatihan, yang diundang pria. Setiap ada satu keberhasilan dalam setiap kesempatan, yang dipuji pria," kata Patrick.
"Padahal, wanita punya peran besar dalam ekosistem pertanian desa. Hanya saja mereka under appriciate. Oleh sebab itu, Bayer juga menargetkan wanita. Kita latih kewirausahaannya agar mereka bisa menjalankan BLFC dengan baik," Patrick melanjutkan.
Advertisement