Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir membagikan 5 ribu paket sembako murah melalui program pasar murah BUMN di Purwakarta. Langkah ini disebut sebagai upaya meringankan beban masyarakat.
Dalam pasar murah tersebut, masyarakat cukup membayar Rp 55.000 untuk mendapatkan kupon sembako. Kemudian, bisa menukarkannya untuk mendapatkan paket sembako.
Baca Juga
Jika dihitung secara keekonomian, paket yang berisi beras 5 kg, 1 kg gula, dan 1 liter minyak goreng ini menyentuh Rp 90.000. Jadi ada penghematan kurang lebih Rp 35.000 per paket sembako.
Advertisement
Ditambah adanya bazaar UMKM terpusat pada pemberian stand bazaar secara gratis kepada puluhan UMKM untuk menjual produk makanan serta kerajinan lokal.
Erick Thohir berharap operasi pasar murah dapat meringankan beban masyarakat sekaligus menjaga keseimbangan pasar. Bagi Erick, masyarakat yang menghadapi kenaikan harga pada beberapa bahan baku harus diberikan solusi oleh BUMN sebagai komitmen kehadiran pemerintah dan negara untuk menyediakan sembako dan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
"Saat ini, ketika tekanan dan gejolak ekonomi sedang tinggi, kita harus bersama-sama mengatasi kesulitan di masyarakat. Operasi pasar murah BUMN bersama Pemda dan TNI-Polri ini untuk membantu dan berbagi ke masyarakat yang sudah mendukung pemerintah dan BUMN selama ini. Semoga pasar murah ini dapat meringankan beban rakyat," ujar Erick Thohir di acara Pasar Murah dan Bazar UMKM yang berlangsung di GOR Purnawarman, Purwakarta, Jawa Barat, mengutip keterangan resmi, Jumat (23/9/2022)
Dalam kegiatan yang dihadiri Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika dan melibatkan Bio Farma dan Perum Jasa Tirta II, Erick menambahkan bahwa operasi pasar murah dan bazar UMKM yang digelar secara bersamaan juga bertujuan meningkatkan geliat perekonomian daerah.
"UMKM sebagai ujung tombak ekonomi Indonesia juga menyediakan lapangan kerja. Karena itu, kami di pemerintahan siap membantu dan memberikan kemudahan usaha. Salah satunya pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) agar mereka punya akses ke pemodalan dan juga pendampingan," tambah Erick Thohir.
Â
Program Lainnya
Erick menambahkan, BUMN memiliki sejumlah program BUMN lainnya yang membantu masyarakat. Seperti program Makmur untuk meningkatkan produktivitas di sektor pertanian atau perkebunan.
Hingga Juli 2022, secara nasional program Makmur telah terlaksana di atas lahan seluas 184.305 hektar atau 73 persen dari target 250.000 hektar pada akhir tahun 2022, dengan jumlah petani binaan 94.431 orang.
"Saya optimistis, program-program BUMN akan membuka lapangan kerja, kesempatan berusaha, dan kemajuan UMKM Purwakarta agar warganya bisa lebih makmur dan maju," ungkap Erick.
Â
Advertisement
Erick Thohir Bicara Peluang Harga BBM Turun
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir melihat ada peluang turunnya harga BBM non subsidi seperti Pertamax. Ini bisa terjadi jika harga minyak dunia terus alami penurunan.
Kendati begitu, Erick Thohir menerangkan meski dalam beberapa waktu terakhir harga minyak dunia turun, tapi masih berada di posisi yang tinggi. Artinya, belum bisa mempengaruhi harga jual BBM di dalam negeri.
"Harga BBM (minyak dunia) masih di USD 90 (per barel), belum turun," kata dia kepada wartawan di kompleks DPR RI, ditulis Rabu (21/9/2022).
Menurutnya acuan harga minyak dunia USD 90 per barel masih terbilang tinggi, dan baru turun tipis dari kisaran USD 95-100 per barel beberapa waktu belakangan. Padahal, sebelumnya pernah berada di USD 65 per barel.Â
Tiga Pertimbangan
Erick menjelaskan, ada tiga hal pertimbangan dalam konteks harga jual BBM di dalam negeri. Pertama, penjualan BBM oleh Pertamina saat ini terjadi pengurangan nominal subsidi yang diberikan pemerintah.
"yang kedua, tentu kalau harga BBM (minyak dunia) menurun, pasti akan terjadi koreksi harga. Pembelian BBM bukan hari ini turun, besok ada (perubahan harga), kita kan beli 3-4 bulan. Mesti ada harga di ekuilibrium, tidak langsung bisa turun," terangnya.
Ia mengungkap pada hal ini Indonesia masih sebagai pengimpor BBM sejak 2003 lalu. Meski masyarakat menilai Indonesia termasuk produsen minyak mentah, Erick memyebut kalau skalanya masih belum memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Konteksnya harga yang penting, kita impor BBM dari 2003, artinya kita negara pengimpor bukan negera ekspor, masyarakat seakan-akan kira kita masih negara produsen BBM. benar, tapi kita banyak impornya karena jumlah penduduk indo mungkin seratus juta, sekarang 300 juta," bebernya.
Â
Advertisement