Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara bersama jajaran Kementerian Keuangan melakukan kunjungan kerja monitoring Penyertaan Modal Negara pada PT PLN (Persero) di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.
Pada kesempatan tersebut Wamenkeu mengunjungi beberapa proyek kelistrikan di wilayah paling selatan Indonesia ini, di antaranya adalah proyek Listrik Desa Mboeain dan PLTH Bo’a.
Baca Juga
Sebagaimana diketahui, pada tahun ini sebesar Rp 258 Miliar dana Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada PT PLN (Persero) dialokasikan untuk hadirkan Listrik di 97 Desa Terpencil di NTT untuk menerangi 18.650 keluarga.
Advertisement
PMN yang diberikan merupakan bagian dari penugasan negara kepada PT PLN untuk membangun infrastruktur ketenagalistrikan sebagai penunjang program-program listrik desa, sehingga harapannya dapat meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia dan pencapaian energi berkeadilan untuk seluruh masyarakat Indonesia.Wamenkeu juga mengedukasi warga Desa Mboeain terkait PMN dalam narasi yang lebih mudah diterima oleh masyarakat.
“PMN itu diberikan oleh negara ketika negara memodali PLN, seperti kalau ibu bapak mau buka warung. Negara kita memberi modal kepada PLN. Kalau negara memberi modal, maka negara meminta PLN menggunakan modal tersebut dapat digunakan untuk hal-hal positif. Salah satunya adalah jalur listrik desa. Ini adalah proyek yang dimodali oleh negara, supaya PLN membangun jalur-jalur listrik desa. Yang dilakukan negara ini adalah supaya negara hadir kepada masyarakat," jelas Wamenkeu.
Kegiatan kunjungan ini turut pula dihadiri oleh Bupati Kabupan Rote Ndao Paulina Haning Bullu, Direktur Distribusi PT PLN (Persero) Adi Priyanto, dan Direktur Keuangan PT PLN (Persero) Sinthya Roesly.
Adi menuturkan, dukungan pemerintah melalui PMN sangat membantu PLN untuk mempercepat pembangunan infrastruktur kelistrikan hingga ke pelosok negeri.
Menurutnya, hal ini menjadi wujud kehadiran negara di masyarakat. Berkat adanya PMN, lanjut Sinthya, PLN dapat menghadirkan terang ke 115.868 keluarga di 508 desa di NTT sepanjang 2019-2021.
Â
Penggunaan Dana PMN
Dana PMN tersebut digunakan PLN untuk membangun jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 2.186 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 2.680 kms, dan gardu 29.675 kVA serta pembangunan 24 pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Pada tahun ini PLN melalui PMN akan menghadirkan listrik di 97 desa di Provinsi NTT.
Progress-nya sampai saat ini 45 desa sudah menyala, dan sisanya desa sedang dalam proses pembangunan infrastruktur. Gencarnya pembangunan infrastruktur kelistrikan juga memberikan dampak peningkatan rasio elektrifikasi di NTT.
Data mencatat rasio elektrifikasi meningkat dari 59,85 persen pada 2017 menjadi 92,33 persen hingga Juni 2022. Menanggapi hal tersebut, Wamenkeu pun menyampaikan respon positifnya.
"PLN itu adalah alat dari negara, supaya negara bisa hadir, negara bisa sampai, tangan negara bisa dirasakan oleh seluruh penduduknya. Karena itu, PLN mendapatkan tugas dari negara untuk melistriki seluruh Indonesia. Melistriki seluruh Indonesia ya harus komplit, artinya membuat tenaga listrik, membuat jalur, distribusi, tiang listrik, sampai masuk-masuk ke rumah penduduk. Saya senang ada laporan Di NTT, terjadi peningkatan rasio elektrifikasi secara signifikan," pungkas Wamenkeu.
Â
Â
Advertisement
Erick Thohir: PLN Jantung Ekonomi Indonesia, Harus Kita Rawat
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan PLN ini merupakan jantungnya Indonesia. Sebab, listrik adalah pusat daripada pertumbuhan ekonomi. Artinya, suka tidak suka industrialisasi itu perlu listrik.
Hal itu disampaikan Erick Thohir dalam peluncuran Holding dan Subholding PTÂ PLNÂ (Persero), di Kantor Pusat PLN, Rabu (21/9/2022).
"Sesuai dengan arahan Bapak Presiden juga bagaimana kita sekarang menuju negara industri. Artinya konteksnya ini menjadi bagian penting dari kebangkitan industri Indonesia dan juga impact-nya kepada pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan pekerjaan, dan juga pemasukan kepada fiskal negara," kata Erick Thohir dalam sambutannya.
Menurut Erick, yang tidak kalah pentingnya lainnya adalah adanya Eco Lifestyle, di mana kehidupan sehari-hari sekarang sangat tergantung kepada listrik. Listrik tidak hanya untuk penerangan, tetapi di dunia usaha juga perlu listrik, baik untuk komputer, laptop, handphone, dan lain-lainnya.
Bahkan, sekarang sudah mulai ada pengembangan kendaraan bermotor yang berbasis menjadi Electric Vehicle ataupun perbaikan daripada supply chain yang ada di desa-desa. Semuanya perlu listrik.
"Nah, tentunya sebagai jantung, semua punya jantung di sini, pasti dengan termakannya umur kesehatan jantung pun pasti berkurang, ada sumbatan-sumbatan, ada yang miring ada yang diapakan macam-macam. Inilah kenapa penyehatan daripada PLN tidak lain karena memang jantungnya sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi. Jantung ini yang memang harus kita rawat, sehingga mekanisme yang saya tekankan secara operasional pun harus bertransformasi," ujar Erick.
Kinerja
Erick pun mengapresiasi kinerja Direksi hingga Komisaris PLN lantaran kini utang PLN bisa turun cukup drastis. Dari semula Rp 500 triliun menjadi Rp 407 triliun. Menurut dia, tentu sisi keuangan di PLN perlu dijaga agar bisa mengundang investasi.
"Saya mengapresiasi bagaimana direksi, komisaris juga menekan utang PLN yang tadinya 500 triliun sekarang turun drastis menjadi Rp 407 triliun - 410 triliun. Keuangan ini penting kenapa kalau tadi kita bicara yang disampaikan apakah akan menuju energi terbarukan, yang perlu investasi, tidak mungkin kita bicara investasi kalau PLN-nya tidak sehat seperti hari ini," kata Erick.
Adapun sebagai informasi, holding dan subholding yang diluncurkan di antaranya PLN Indonesia Power dan PLN Nusantara Power, PLN Energi Primer Indonesia, dan PLN Icon plus.
Advertisement